Newsletter

Pertumbuhan Ekonomi Bikin Kaget: Saatnya IHSG-Rupiah Ikut Tancap Gas?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
06 August 2025 06:15
USA-ECONOMY/DOW JONES (COLUMN)
Foto: Infografis/ Mohon Maaf Pak Jokowi! Ekonomi RI Kalah Jauh dari Malaysia & Vietnam/ Ilham Restu

Dari pasr saham AS, bursa Wall Street ambruk berjamaah pada perdagangan Selasa atau Rabu dini hari waktu Indonesia.

Bursa melemahh seiring pelaku pasar yang tengah mencerna data ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan dan komentar tarif baru dari Presiden Donald Trump, yang memicu kekhawatiran tentang kondisi ekonomi AS.

Indeks S&P 500, turun 0,49% dan ditutup di level 6.299,19, sementara Nasdaq Composite anjlok 0,65% menjadi 20.916,55. Dow Jones Industrial Average kehilangan sekitar 61,90 poin, atau 0,14%, dan berakhir di 44.111,74.

Pasar saham mengalami gejolak dalam beberapa hari terakhir. Dow sempat anjlok lebih dari 500 poin pada Jumat setelah laporan pekerjaan terbaru mengindikasikan bahwa pasar tenaga kerja telah melemah selama beberapa bulan.

Namun, indeks saham unggulan itu pulih kembali pada hari Senin dengan lonjakan hampir 600 poin.

Penurunan indeks berlanjut pada Selasa setelah indeks ISM sektor jasa stagnan pada Juli, yang semakin memperkuat kekhawatiran tentang stagflasi yakni kondisi inflasi tinggi disertai dengan penurunan lapangan kerja.

Sektor jasa mencakup sekitar 70% dari ekonomi AS, sehingga perlambatan di sektor ini bisa menjadi pertanda masalah ke depan.

Saham juga terbebani oleh pernyataan Trump jika tarif baru untuk chip dan produk farmasi akan segera diberlakukan.

 

"Kami akan mengumumkan kebijakan terkait semikonduktor dan chip, yang merupakan kategori terpisah, karena kami ingin produksi dilakukan di Amerika Serikat," kata Trump dikutip dari CNBC International, seraya menambahkan bahwa ia akan mengumumkan rencana tersebut dalam waktu sekitar satu minggu ke depan.

Di sisi lain, Palantir menjadi sorotan positif hari itu, dengan sahamnya melonjak 7,9% setelah perusahaan teknologi pertahanan tersebut melaporkan bahwa pendapatannya untuk pertama kalinya melampaui US$1 miliar.

Sebaliknya, Caterpillar, perusahaan industri besar, melaporkan pendapatan yang tidak memenuhi ekspektasi, dan sahamnya ditutup nyaris tak berubah. Sementara itu, saham Eaton turun 7% akibat proyeksi yang mengecewakan.

 

"Kita melihat pasar sedikit terkoreksi hari ini, [tetapi] saham-saham sebelumnya telah mengalami reli yang cukup baik. Kemungkinan besar kita sedang memasuki periode konsolidasi, semacam jeda untuk bernapas," ujar Terry Sandven, Kepala Strategi Ekuitas di U.S. Bank Asset Management.

Namun demikian, Sandven menambahkan bahwa inflasi tetap jinak, suku bunga berada di ambang penurunan, dan laba perusahaan cenderung meningkat yang menurutnya memberikan latar belakang yang kondusif untuk sentimen pengambilan risiko (risk-on).

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular