Senjata Terbaru Mr. Putin, Seberapa Mematikan UMPB-5?

Rania Reswara Addini, CNBC Indonesia
05 August 2025 18:00
Video serangan bom luncur FAB-3000 UKPK milik Rusia. (Tangkapan layar @RALee85)
Foto: Video serangan bom luncur FAB-3000 UKPK milik Rusia. (Tangkapan layar @RALee85)

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia telah memperkenalkan bom luncur pandu baru, UMPB-5, dalam invasi berskala penuhnya. Hal ini menandai upaya Moskow untuk mengembangkan senjata udara untuk membombardir Ukraina.

 Militer Rusia dilaporkan telah memperkenalkan bom luncur berpemandu baru ke dalam serangannya ke Ukraina. Hal ini terungkap dariAnalisis yang dibagikan kepada Newsweek oleh sebuah lembaga pemikir di Washington,Foundation for Defense of Democracies (FDD), dikutip Selasa (5/8/2025).

Dalam laporan itu, otoritas Ukraina mengatakan bahwa bom udara berpemandu UMPB-5 baru Rusia telah dijatuhkan oleh jet tempur Sukhoi Su-34 di dua wilayah dalam dua bulan terakhir. Bom inipertama kali digunakan di wilayah Sumy, Ukraina, dan kemudian dalam dua hari serangan berturut-turut di kota Kharkiv pada 24 dan 25 Juli.
"Dalam serangan kedua, sebuah Su-34 melepaskan bom sekitar 65 mil dari wilayah Belgorod, tetangga Rusia," tutur perwakilan Kejaksaan Kharkiv, Spartak Borysenko.


Borysenko mengatakan Rusia masih menguji senjata tersebut dan karakteristik pastinya belum diketahui. Namun, nama bom luncur UMPB-5 menunjukkan bahwa bom tersebut merupakan turunan dari UMPB D-30SN, yang pertama kali terlihat pada musim semi 2024.

"UMPB-5 adalah amunisi baru yang mulai digunakan Rusia sekitar dua bulan lalu ... mereka saat ini sedang mengujinya, dan karakteristik pastinya belum diketahui secara pasti," ujarnya.

Sebelum invasi penuh ke Ukraina, Moskow meremehkan jumlah bom luncur dan munisi pandu lain yang dibutuhkannya. Saat itu, bom luncur Rusia tergolong mahal dan digunakan secara terbatas.

Foundation for Defense of Democracies (FDD), sebuah lembaga think tank di Washington D.C., menyebut bahwa bom luncur ini adalah bagian dari upaya Rusia yang kini dipimpin Presiden Vladimir Putin yang berkembang untuk menciptakan amunisi pandu murah dengan jangkauan jauh (standoff guided munitions).

"Moskow menggunakan bom luncur pandu baru UMPB-5, yang tampaknya merupakan versi lebih kuat dari bom yang diperkenalkan tahun lalu. Ini mencerminkan upaya Angkatan Udara Rusia untuk mengembangkan beragam munisi pandu murah berjangkauan jauh." Ujar John Hardie dari FDD.

Menurut FDD, nama UMPB-5 menunjukkan bahwa bom ini kemungkinan merupakan turunan dari UMPB D-30SN yang pertama kali terlihat pada musim semi 2024 lalu.

Bom udara pandu anyar Rusia, UMPB-5, telah dijatuhkan oleh jet tempur Sukhoi Su-34 di dua wilayah selama dua bulan terakhir dalam rangka uji coba senjata baru ini.

Pihak Ukraina menyebut bahwa UMPB-5 pertama kali digunakan di wilayah Sumy, lalu dalam dua serangan berturut-turut di kota Kharkiv pada 24 dan 25 Juli; salah satu serangan mengenai rumah sakit.

Dalam kasus kedua, Su-34 melepaskan bom tersebut dari jarak sekitar 65 mil (±104 km) dari wilayah Belgorod, Rusia. Model D-30SN memiliki jangkauan lebih jauh dibanding pendahulunya (yang berjarak 50 mil) dan hulu ledaknya 2,5 kali lebih berat, sekitar 550 pon (±250 kg).

Rusia dilaporkan mulai mengoperasikan bom luncur jarak jauh dengan panduan presisi ini sekitar tahun 2024-2025. Bom ini dikabarkan memiliki sistem pemandu canggih, menggunakan navigasi satelit GLONASS (Globalnaya Navigatsionnaya Sputnikovaya Sistema) serta navigasi inersia, yang dikombinasikan dengan permukaan aerodinamis dan sayap lipat sehingga dapat meluncur ke target dari jarak sekitar 90 hingga 120 kilometer.

Ini bukan pertama kalinya pasukan pendudukan Rusia melakukan serangan teror yang ditargetkan terhadap warga sipil Ukraina.

Pada Agustus tahun lalu, penerbangan Rusia menggunakan bom UMPB D-30 untuk menyerang gedung permukiman di Kharkiv. Saat itu, mereka juga menggunakan pesawat Su-34 yang diluncurkan dari desa Dubove, wilayah Belgorod.

Peran Bom Luncur Murah Meningkat

Bom luncur murah kini memainkan peran lebih besar dalam agresi Rusia. Rqta-rata 160 bom dijatuhkan per hari pada Juli 2025, di mana angka ini adalah delapan kali lebih banyak dibanding musim semi 2023.

Yang paling banyak digunakan adalah UMPK (Universal Gliding and Correction Module), pertama kali terlihat pada Januari 2023. Modul ini dirancang untuk dipasang pada bom bodoh (dumb bombs) dan awalnya digunakan dengan FAB-500 M-62, sebuah bom berdaya ledak tinggi seberat 500 kg. Namun kini, UMPK telah diadaptasi untuk berbagai ukuran bom.

Rusia juga sedang mengembangkan rudal jelajah murah yang diluncurkan dari udara, seperti model terbaru S8000 BanderoL, yang bisa ditembakkan melalui drone (pesawat nirawak).

 

(mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation