
IHSG& Rupiah Hari Ini Hadapi 5 Ancaman : Mana Paling Menyeramkan?

Dari pasar saham AS, bursa Wall Street ambruk berjamaah pada perdagangan Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia.
Indeks S&P 500 turun 0,37% dan ditutup di 6.339,39 sekaligus menandai penurunan tiga hari berturut-turut. Sementara itu, Nasdaq Composite nyaris stagnan, melemah tipis 0,03% ke level 21.122,45. Keduanya sempat menyentuh rekor intraday sebelum akhirnya mundur dari level tersebut. Dow Jones Industrial Average anjlok 330,30 poin atau 0,74%, berakhir di 44.130,98.
Dua anggota "Magnificent Seven", yaitu Microsoft dan Meta, masing-masing melonjak sekitar 4% dan 11% setelah melaporkan kinerja keuangan kuartalan yang melampaui ekspektasi.
Microsoft mengungkapkan bahwa pendapatan tahunan dari layanan cloud Azure telah melampaui US$75 miliar.
Sementara itu, Meta memberikan proyeksi penjualan kuartal ketiga yang optimistis dan juga melampaui ekspektasi analis. Kinerja solid Microsoft mendorong kapitalisasi pasar perusahaan tersebut menembus US$4 triliun.
Namun, kenaikan saham teknologi belum mampu mengangkat pasar secara keseluruhan. Sembilan dari sebelas sektor dalam indeks S&P 500 ditutup di zona merah.
Dalam indeks Dow, saham UnitedHealth dan Merck memimpin pelemahan, masing-masing merosot 6% dan 4%.
"Reaksi pasar-meski didukung laba yang kuat, belanja modal yang tinggi, dan aksi buyback semakin sulit dijustifikasi, Namun di sisi lain, tekanan penurunan sejauh ini masih relatif terbatas" kata Joseph Cusick, wakil presiden senior dan manajer portofolio di Calamos Investments, kepada CNBC International.
Sentimen pasar juga tertekan oleh perubahan ekspektasi terhadap kebijakan The Fed. Rapat bank sentral pekan ini membuat banyak investor kembali meragukan kemungkinan penurunan suku bunga pada September mendatang.
Selain itu, tenggat waktu dari Gedung Putih pada Jumat untuk menaikkan tarif impor secara signifikan terhadap mitra dagang utama dari India hingga Brasil juga menambah tekanan.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa tarif 25% terhadap impor asal Meksiko akan diperpanjang selama 90 hari ke depan.
Meski demikian, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Kamis bahwa negosiasi dengan China telah mencapai titik di mana kedua pihak memiliki kerangka kesepakatan.
Namun, Bessent tidak memberikan rincian atau waktu kapan kesepakatan itu akan dicapai. AS dan China memiliki batas waktu hingga 12 Agustus sebelum masa gencatan senjata atas tarif agresif berakhir.
Pada Kamis juga menandai penutupan bulan yang relatif kuat di Wall Street. Sepanjang Juli, S&P 500 naik 2,2%, sementara indeks Dow yang terdiri dari 30 saham hanya mencatat kenaikan tipis sekitar 0,1%. Ini merupakan bulan positif ketiga berturut-turut bagi kedua indeks. Nasdaq naik 3,7% pada periode yang sama, mencetak kemenangan bulanan keempat berturut-turut.
Dua raksasa teknologi lainnya, Apple dan Amazon, dijadwalkan merilis laporan keuangan mereka setelah penutupan pasar hari Kamis.
(emb/emb)