Newsletter

IHSG Kehabisan Bensin! Siap Nanjak Lagi atau Malah Masuk Jurang?

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
23 July 2025 06:08
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah signifikan pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (2/6/2025).
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah signifikan pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (2/6/2025). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Pasar keuangan RI berpotensi bergerak fluktuatif hari ini usai IHSG terkoreksi 0,72% dan reli 11 harinya terhenti pada perdagangan kemarin Selasa (22/7/2025). Sentimen kurang baik datang dari pelemahan saham-saham Prajogo Pangestu, meningkatnya ketegangan dagang AS-Uni Eropa, serta penantian arah kebijakan The Fed.

Berikut rincian beberapa sentimen yang akan mempengaruhi gerakIHSG- Rupiah hari ini :

IHSG Akhirnya Kehabisan Bensin

IHSG menutup perdagangan kemarin dengan koreksi sebesar 0,72%. Dengan penurunan ini, IHSG akhirnya kehabisan tenaga untuk melanjutkan reli, setelah sebelumnya mencetak rekor penguatan selama 11 hari berturut-turut.

Salah satu faktor utama yang mendorong koreksi IHSG adalah pelemahan saham-saham afiliasi konglomerat Prajogo Pangestu. Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) masing-masing terkoreksi tajam sebesar 7,94% dan 5,36%.

Meski begitu, masih ada satu saham milik Prajogo Pangestu yang tetap mencatatkan penguatan, yakni PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA). CDIA kembali menyentuh Auto Reject Atas (ARA) sejak resmi tercatat di bursa pada 9 Juli lalu.

Berikut adalah pergerakan emiten afiliasi Prajogo Pangestu pada perdagangan Selasa (22/7/2025).

Perkembangan Uang Beredar Juni 2025

Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juni 2025 mencapai Rp9.597,7 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan tahunan sebesar 6,5%, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Mei 2025 yang tercatat sebesar 4,9% (yoy).

Kenaikan tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan komponen uang beredar sempit (M1) yang tumbuh 8,0% (yoy), serta uang kuasi yang naik sebesar 4,7% (yoy).

Pertumbuhan M2 ini turut dipengaruhi oleh dinamika penyaluran kredit dan posisi aktiva luar negeri bersih. BI mencatat, kredit yang disalurkan per Juni 2025 tumbuh 7,6% (yoy), sedikit melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,1% (yoy). Di sisi lain, aktiva luar negeri bersih tumbuh stabil sebesar 3,9%.

Adapun tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat masih mengalami kontraksi sebesar 8,2% (yoy), meskipun membaik dibandingkan kontraksi 25,7% (yoy) pada Mei 2025.

Pemerintah & DPR Sepakati KEMPPKF 2026, Belanja Senilai Rp 3.600  triliun

Pemerintah bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI menyetujui Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEMPPKF) untuk tahun 2026 dalam rapat yang digelar pada Selasa (22/7/2025).

Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah, dengan kehadiran Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, serta Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan jajaran terkait.

"Kesepakatan ini akan disampaikan dalam Sidang Paripurna pada 24 Juli dan menjadi landasan penyusunan Nota Keuangan dan RAPBN 2026," ujar Said setelah seluruh anggota rapat memberikan persetujuan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengapresiasi kesepakatan tersebut dan menyampaikan bahwa pemerintah akan menyiapkan Nota Keuangan serta RUU APBN 2026, yang rencananya akan disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 15 Agustus 2025.

Belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) naik pada tahun 2026 sebesar 14,19-14,83%. Dengan demikian, total belanja diperkirakan mencapai Rp 3.800 triliun.

"Kalau kita sepakati yang pertama adalah semuanya masih dalam range asumsinya. Belanja APBN kita tahun depan RAPBN itu sekitar Rp 3.800 sampai Rp 3.820 triliun," ujar Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah kepada wartawan di gedung DPR RI, Selasa (22/7/2025).

Berikut ini adalah rincian KEMPPFK

Pidato Jerome Powell

Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menyebut tarif Trump sebagai sumber "ketidakpastian." Dia menekankan bahwa perkembangan kebijakan tersebut berpotensi mengubah secara signifikan berbagai aspek dalam proyeksi ekonomi ke depan. Powell kembali menegaskan bahwa keputusan terkait suku bunga sangat bergantung pada data ekonomi yang masuk.


Berbicara dalam konferensi tahunan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB) di Sintra, Portugal, Powell menekankan bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) membutuhkan lebih banyak data sebelum mengambil keputusan kebijakan apa pun.

Dia menyampaikan bahwa meskipun inflasi mulai mereda dan pasar tenaga kerja tetap kuat - dengan tingkat pengangguran di 4,2% dan upah riil yang meningkat - FOMC membutuhkan "data aktual" untuk lebih yakin bahwa inflasi benar-benar akan kembali ke target 2% secara berkelanjutan.

AS dan Indonesia Sepakati Trade Deal Framework

AS dan Indonesia telah menyepakati kerangka perjanjian dagang. Pernyataan bersama yang dirilis Gedung Putih pada Selasa sore mengugkap berdasarkan kesepakatan ini, tarif AS atas barang-barang impor dari Indonesia akan ditetapkan sebesar 19%, sebagaimana dijelaskan dalam rilis tersebut sebagai bagian dari "Perjanjian Perdagangan Timbal Balik" (Agreement on Reciprocal Trade).

Meskipun lebih tinggi dari tarif dasar 10% yang diberlakukan AS terhadap hampir semua negara lain, tarif 19% ini jauh lebih rendah dari 32% yang semula dihadapi Indonesia berdasarkan rencana tarif "hari pembebasan" (liberation day) yang diumumkan Presiden Donald Trump pada April lalu.

Pernyataan bersama itu juga menyebut bahwa AS dan Indonesia akan terus merundingkan dan menyelesaikan Perjanjian Perdagangan Timbal Balik dalam beberapa minggu ke depan. Kedua negara juga akan mempersiapkan perjanjian untuk ditandatangani, serta menjalani proses domestik yang diperlukan sebelum perjanjian berlaku.

Isi kerangka perjanjian ini serupa dengan yang sebelumnya diumumkan Trump di media sosial minggu lalu, di mana ia mengatakan telah merampungkan kesepakatan dengan Indonesia setelah berbicara dengan Presiden RI, Prabowo Subianto.

Pernyataan resmi pada Selasa itu juga menambahkan bahwa kerangka kesepakatan mencakup sejumlah perjanjian komersial antara kedua negara yang akan segera diumumkan, termasuk pembelian pesawat senilai US$3,2 miliar dan pembelian produk energi yang diperkirakan mencapai US$15 miliar.

Kerangka tersebut juga menyebutkan bahwa kedua negara akan membahas berbagai hambatan non-tarif dan rintangan lain yang dihadapi AS dalam memasuki pasar Indonesia.

"Pengumuman hari ini menunjukkan bahwa Amerika dapat melindungi produksi domestiknya sekaligus mendapatkan akses pasar yang luas dengan mitra dagangnya," kata Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, dalam pernyataan resmi.

Tarif AS-Eropa & Ancaman "Trade Bazooka" Uni Eropa

Ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan Uni Eropa terus memuncak menjelang tenggat waktu 1 Agustus 2025, ketika Presiden Donald Trump bersikeras akan memberlakukan tarif impor sebesar 30% terhadap produk-produk asal Eropa jika tidak tercapai kesepakatan dagang. Langkah ini memicu kekhawatiran di Brussels dan mendorong blok Eropa untuk bersiap melakukan retaliasi besar-besaran.

Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah penggunaan Anti-Coercion Instrument (ACI), sebuah instrumen hukum strategis yang disebut sebagai "trade bazooka" karena dampaknya yang sangat luas.

Jika diaktifkan, ACI memungkinkan Uni Eropa untuk membatasi akses perusahaan AS ke pasar publik Eropa mengenakan pembatasan ekspor-impor barang dan jasa hingga membatasi investasi asing langsung dan hak kekayaan intelektual.

Langkah ini dapat menyasar sektor jasa, termasuk perusahaan-perusahaan digital AS seperti Amazon, Netflix, dan Microsoft di mana AS memiliki surplus dagang dengan Eropa. Di sisi lain, negara-negara seperti Prancis dan Jerman mendorong respons yang lebih keras terhadap kebijakan Trump meski Komisi Eropa disebut masih mengedepankan dialog sebelum bertindak.

(evw/evw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular