
Saham CDIA-COIN Masih Bergerak Liar, Potensi Masuk FCA?

Jakarta, CNBC Indonesia - Duo saham yang baru saja melaksanakan Initial Public Offering (IPO) jumbo masih mampu mempertahankan kenaikannya. Meskipun sempat tersuspensi, akan tetapi duo saham IPO tersebut masih mampu melanjutkan Auto Rejection Atas (ARA).
Duo saham IPO tersebut kini mampu mencatatkan kenaikan market cap yang luar biasa setelah IPO. Bahkan market cap kedua saham tersebut sudah melebih transaksi harian IHSG yang biasanya rentan di Rp10 triliun.
Menariknya saat saham CDIA dan COIN sempat tersuspensi pada Kamis (17/7/2025), usai ARA enam hari beruntun, justru kedua saham tersebut lanjut mencatatkan ARA hingga dua hari beruntun hingga hari ini Senin (21/7/2025). Sehingga total kenaikan saham CDIA dan COIN sudah tercatat sembilan hari ARA beruntun.
Namun, terdapat hal yang sedikit menggelitik para investor, biasanya saham yang ARA kembali setelah tersuspensi, pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali melakukan suspensi yang dimana harusnya jatuh pada hari ini Senin (21/7/2025). Akan tetapi justru hari ini saham CDIA dan COIN kembali melanjutkan ARA.
Hal ini berpotensi untuk saham CDIA dan COIN masuk dalam Full Call Auction (FCA), yang mana sistem perdagangan di BEI untuk saham yang hanya diperdagangkan pada periode tertentu dalam sehari dengan sistem lelang penuh (full call auction), bukan continuous auction.
Saat saham masuk ke dalam FCA, maka kenaikannya pun akan terbatas. ARA hanya terbatas hingga maksimal 10%. Selain itu, saham yang masuk FCA hanya diperdagangkan di papan pemantauan khusus dengan mekanisme lelang penuh. Saham FCA tidak masuk ke Pasar Reguler maupun Pasar Tunai, sehingga tidak dapat dibeli atau dijual pada jam Pasar Reguler (continuous auction).
Pada umumnya, perdagangan FCA dilakukan pada jam tertentu dalam sehari (sesi auction), yakni Auction 1 sekitar pukul 09:00-09:05 WIB dan Auction 2 sekitar pukul 14:50-15:00 WIB. Di luar jam tersebut, saham tidak dapat diperdagangkan meskipun jam perdagangan Bursa masih berjalan.
Diketahui tujuan Bursa dalam menetapkan saham FCA yakni untuk mengendalikan volatilitas harga saham berisiko tinggi, meminimalkan manipulasi harga pada saham tidak likuid, dan melindungi investor dari fluktuasi ekstrem.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)