IHSG Terbang Terus! 10 Saham Ini Masih Punya Valuasi Murah

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
21 July 2025 10:35
Pasar bullish vs bearish
Foto: Pixabay

Jakarta, CNBC Indonesia - Investor kini makin yakin pasar saham menuju trend bullish. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menghijau pada perdagangan pagi hari ini, memperpanjang kenaikan IHSG hingga 11 hari beruntun.

Sebelumnya IHSG tercatat naik selama 10 hari beruntun. Kenaikan tersebut kembali mencatat sejarah kenaikan 10 hari beruntun yang pernah terjadi pada 11-24 Oktober 2019 atau lima tahun lebih.

Tercatat di sepanjang Juli 2025, IHSG telah mencatatkan kenaikan hingga 5,55%. Sejak awal Juli, tercatat hanya 4 hari merah, namun mampu mencatat 10 hari hijau.

Saat IHSG tengah berada trend bullish seperti ini, akan banyak investor yang memanfaatkan momentum tersebut untuk mencari saham dengan valuasi murah.

Saat valuasi murah, misalnya dengan PBV < 1 atau PER rendah, harga saham biasanya dianggap belum mencerminkan nilai wajar perusahaan. Jika kinerja perusahaan stabil atau membaik, harga saham berpotensi naik mendekati nilai wajarnya, memberi keuntungan capital gain bagi investor.

Harga yang sudah murah biasanya sudah priced in terhadap sentimen negatif atau kondisi terburuk, sehingga downside terbatas selama fundamental perusahaan tidak memburuk signifikan.

Saham valuasi murah dengan laba stabil sering kali memiliki dividen yield tinggi, sehingga investor mendapatkan arus kas sambil menunggu harga saham naik.

Ketika banyak saham mahal karena hype, saham valuasi murah menjadi alternatif karena potensi risiko lebih rendah dan valuasi lebih logis.

Investor seperti value investor ala Benjamin Graham dan Warren Buffett menyukai saham valuasi murah karena menyediakan "bantalan" jika ada kesalahan analisis, sehingga lebih aman dalam jangka panjang.

Selain valuasi murah, investor juga dapat memilih saham dengan kapitalisasi besar yang dimana transaksinya likuid.

Saham dengan kapitalisasi pasar besar atau yang sering disebut big caps memiliki daya tarik sendiri bagi investor. Saham big caps umumnya punya pendapatan stabil, pangsa pasar besar, dan manajemen solid, sehingga risiko bisnis lebih rendah. Jika harga turun namun fundamental masih kuat, menjadi peluang beli dengan margin of safety lebih tinggi.

Dengan likuiditas tinggi, saham big caps mudah dijual atau dibeli dalam jumlah besar tanpa menggerakkan harga signifikan, cocok untuk investor institusi dan ritel yang ingin cepat masuk dan keluar.

Saham big caps juga identik dengan rajin membagikan dividen dengan yield menarik, sehingga saat harganya turun, yield dividen menjadi lebih tinggi dan menarik untuk pendapatan pasif.

Saat pasar pulih, big caps biasanya menjadi saham yang lebih dulu naik karena menjadi incaran dana asing dan institusi. Valuasi murah menjadi katalis kenaikan harga.

Dibandingkan saham gorengan, big caps lebih stabil dan pergerakannya mengikuti kinerja fundamental dan sentimen makro, bukan manipulasi harga.

Lalu adakah saham big caps yang saat ini valuasinya masih murah?

CNBC Indonesia Research telah menganalisa 10 saham big caps yang masih murah dengan fundamental baik terbukti dalam laba bersih yang masih positif.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation