
Cadev RI Naik, Tapi Masih Kalah Telak Sama Thailand

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) baru saja melaporkan kenaikan posisi cadangan devisa Indonesia untuk Juni 2025. Kendati naik cadangan devisa RI masih jauh tertinggal dibandingkan negara ASEAN lainnya.
BI mencatat cadangan devisa Indonesia sebesar US$152,6 miliar setara dengan Rp2.475,9 triliun (kurs Rp16.225/US$), naik Rp1,6 triliun dibandingkan dengan Mei 2025 yang sebesar US$152,5 miliar setara dengan Rp2.474,3 triliun.
Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso, kenaikan posisi cadangan devisa tersebut antara lain bersumber dari penerimaan pajak dan jasa serta penerbitan global bond pemerintah, di tengah kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah sebagai respon BI dalam menghadapi ketidakpastian pasar keuangan global yang tetap tinggi.
Denny menambahkan, "posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2025 setara dengan pembayaran 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasioanl sekitar 3 bulan impor."
Posisi Cadangan Devisa Indonesia di ASEAN
Cadangan Devisa Indonesia di Kawasan ASEAN bukanlah yang tertinggi. Per April 2024, cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar US$152,4 miliar.
Angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan Malaysia dan Filipina, yang masing-masing mencatatkan cadangan devisa sebesar US$118,7 miliar dan US$105,2 miliar.
Akan tetapi, posisi cadangan devisa Indonesia masih kalah dari Singapura dan Thailand. Singapura memimpin sebagai pemilik cadangan devisa terbesar di ASEAN sebesar US$389,2 miliar, sementara Thailand berada di posisis kedua dengan nilai US$256,7 miliar.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/evw)