Suku Bunga Dibayangi Perang: Dunia Menanti Langkah Israel, Iran & AS

Usai kejatuhan IHSG pada perdagangan kemarin, diperkirakan hari ini IHSG akan berada di zona penguatan. Terlebih, bursa Asia, AS hingga Eropa juga sudah rebound.
Harapan gencatan senjata antara Israel dengan Iran dapat menguntungkan pasar ekuitas. Namun dari sisi lain, investor juga cenderung masih wait and see dalam penantian kebijakan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan The Federal Reserve (The Fed).
Utang Luar Negeri RI Naik
Utang Luar Negeri Indonesia per April 2025 mencapai US$ 431,5 miliar atau tumbuh 8,2% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 6,4% (yoy).
"Kenaikan posisi ULN juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global," tulis Bank Indonesia dalam siaran pers, Senin (16/6/2025).
Posisi ULN pemerintah pada April 2025 sebesar 208,8 miliar dolar AS, atau tumbuh sebesar 10,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan 7,6% (yoy) pada Maret 2025.
Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh penarikan pinjaman dan peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik, seiring dengan kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang tinggi.
Sementara itu, posisi ULN swasta tercatat sebesar 194,8 miliar dolar AS, atau mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 0,6% (yoy), lebih rendah dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 1,0% (yoy). Perkembangan tersebut terutama didorong oleh ULN lembaga keuangan (financial corporation) yang tumbuh sebesar 2,9% (yoy), setelah pada Maret 2025 terkontraksi 2,2% (yoy).
Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar berasal dari Sektor Industri Pengolahan; Jasa Keuangan dan Asuransi; Pengadaan Listrik dan Gas; serta Pertambangan dan Penggalian, dengan pangsa mencapai 80,0% dari total ULN swasta. ULN swasta tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 76,9% terhadap total ULN swasta.
Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 30,3% pada April 2025, dari 30,6% pada Maret 2025, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 85,1% dari total ULN.
Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Konflik Israel vs Iran Masih Membara, Ada Pelung Genjatan Senjata
Serangan Israel menghantam lembaga penyiaran negara Iran pada hari Senin (16/6/2025), kepala pengawas nuklir PBB mengindikasikan kerusakan parah pada pabrik pengayaan uranium terbesar Iran dan Iran meminta AS untuk memaksakan gencatan senjata dalam perang udara yang telah berlangsung selama empat hari.
Pada Senin malam, Israel mengatakan bahwa serangan itu mengenai otoritas penyiaran Iran, dan rekaman menunjukkan seorang pembaca berita bergegas dari tempat duduknya saat ledakan terjadi. Kantor berita negara Iran juga melaporkan serangan itu. Militer Israel mengatakan gedung itu juga berfungsi sebagai pusat komunikasi yang digunakan oleh angkatan bersenjata Iran.
Bahkan ketika Iran meminta AS untuk memaksakan gencatan senjata, Iran menembus pertahanan udara Israel dengan serangkaian serangan rudal yang merusak dan Israel terus melakukan kampanye pembomannya.
Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Teheran telah meminta Oman, Qatar dan Arab Saudi untuk menekan Presiden AS Donald Trump agar menggunakan pengaruhnya terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mendorong gencatan senjata segera.
Sebagai balasannya, Iran akan menunjukkan fleksibilitas dalam negosiasi nuklir, menurut dua sumber Iran dan tiga sumber regional.
"Jika Presiden Trump sungguh-sungguh dalam diplomasi dan tertarik untuk menghentikan perang ini, langkah selanjutnya akan sangat penting," ujar Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi di X.
"Israel harus menghentikan agresinya, dan jika agresi militer terhadap kami tidak dihentikan sepenuhnya, tanggapan kami akan terus berlanjut. Hanya perlu satu panggilan telepon dari Washington untuk membungkam seseorang seperti Netanyahu."
Ketika ditanya apakah ia akan setuju untuk berunding jika Trump menginginkannya, Netanyahu mengatakan kepada wartawan bahwa Israel berkomitmen untuk menghilangkan ancaman senjata nuklir dan rudal balistik.
Bursa Berencana Menambah Waktu Perdagangan Saham
Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka opsi menambah jam perdagangan saham di pasar modal. Perdagangan saham saat ini dimulai pukul 09.00 hingga 16.00 WIB yang terbagi dalam dua sesi.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, pihaknya saat ini tengah mengkaji opsi tersebut untuk meningkatkan likuiditas pasar modal. Namun, ia tak menyebut penambahan waktu akan dilakukan di awal atau akhir perdagangan.
"Bursa selalu melakukan kajian-kajian. Tujuannya untuk meningkatkan kedalaman pasar, meningkatkan likuiditas di pasar," kata Jeffrey kepada detikcom saat ditemui di Kantor BEI, Jakarta, Senin (16/6/2025).
Jeffrey menjelaskan, pertambahan waktu perdagangan ini juga dilakukan untuk mengoptimalkan layanan bagi investor. Adapun investor yang tercatat di BEI saat ini berasal dari institusi domestik, asing, hingga ritel di seluruh Indonesia dengan jam yang berbeda-beda.
Jeffrey juga menambahkan, kajian ini dilakukan bersama stakeholder pasar modal lainnya, termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Namun begitu, ia tak menjawab pasti kapan penambahan waktu perdagangan ini terapkan.
Suku Bunga BI
Bank Indonesia (BI) akan menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) mulai hari ini, Selasa (17/6/2025) danw mengumumkan kebijakan suku bunganya pada pekan ini tepatnya pada Rabu (18/6/2025). Banyak investor memperkirakan BI akan menahan suku bunganya usai menurunkan BI-Rate pada Mei 2025.
Sebelumnya, Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) akhirnya memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan BI Rate ke level 5,50% pada Mei 2025, setelah sebelumnya selama empat bulan berturut-turut sejak 15 Januari 2025 mempertahankan BI Rate di level 5,75%.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) ini mempertimbangkan tekanan inflasi pada 2025 dan 2026 yang akan rendah dan terkendali di kisaran 2,5% plus minus 1%, serta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Perry saat itu juga menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu terus diperkuat sehingga dapat memitigasi dampak ketidakpastian global akibat kebijakan tarif resiprokal AS. Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 tercatat hanya mampu mencapai 4,87% (yoy), lebih rendah dari kuartal IV-2024 sebesar 5,02% (yoy).
Dengan realisasi PDB triwulan I 2025 dan mencermati dinamika perekonomian global, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 berada dalam kisaran 4,6-5,4%, sedikit lebih rendah dari kisaran prakiraan sebelumnya 4,7-5,5%.
Suku Bunga The Fed
Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Federal Reserve (The Fed) akan digelar pada Selasa dan Rabu waktu AS (17-18 Juni 2025).
Pada pertemuan ini, FOMC diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 4,25%-4,50%, sesuai dengan keputusan sebelumnya pada 18 Desember 2024.
Meskipun ada tekanan dari Presiden Donald Trump untuk melakukan pemangkasan suku bunga sebesar satu poin persentase, banyak analis memperkirakan bahwa The Fed akan tetap berhati-hati mengingat kondisi ekonomi yang tidak menentu dan potensi risiko inflasi akibat ketegangan geopolitik serta kebijakan tarif yang sedang berlangsung.
Selain itu, FOMC juga akan merilis Summary of Economic Projections (SEP), yang memberikan gambaran tentang proyeksi ekonomi dan kebijakan moneter ke depan. Beberapa analis memperkirakan bahwa The Fed mungkin mulai mempertimbangkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan berikutnya, yang dijadwalkan pada 29-30 Juli 2025, tergantung pada perkembangan data ekonomi.
Suku Bunga Jepang
Bank Sentral Jepang (BOJ) akan mengumumkan kebijakan suku bunga periode Juni pada hari ini Selasa (17/6/2025). BOJ Jepang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga jangka pendek pada 0,5%, sesuai dengan ekspektasi pasar.
Namun, pasar menunggu kebijakan tapering pembelian obligasi (JGB) dan mempertimbangkan untuk memperlambat laju pengurangannya mulai tahun fiskal 2026.
Realisasi APBN per Mei 2025
Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menggelar konferensi Pers APBN KiTa untuk merilis data realisasi penerimaan hingga Mei 2025.
Menarik disimak sejauh mana kinerja penerimaan negara hingga Mei serta besaran belanja pemerintah. Menarik disimak juga sejauh mana pemerintah sudah merealisasikan penarikan utang untuk membantu mengurangi defisit.
