Newsletter

Prabowo Jamin Tak Ada Reshuffle, Investor Cemas Tunggu Sinyal dari AS

Revo M, CNBC Indonesia
13 June 2025 06:22
USA-CHINA/TAIWAN
Foto: REUTERS/FLORENCE LO

Pasar keuangan Indonesia akan mengakhiri perdagangan pada hari ini. Sentimen yang datang dari eksternal diekspektasikan akan memberikan dampak yang lebih besar daripada yang datang dari dalam negeri. Mulai dari kesepakatan antara AS dengan China, data Indeks Harga Produsen (IHP) AS, hingga ketegangan di Timur Tengah (Timteng).

Dari dalam negeri, isu reshuffle kabinet yang sempat berhembus kencang ternyata tidak terbukti. Presiden Prabowo Subianto justru menegaskan kabinetnya tidak akan diganti. Kabar ini tentu menjadi kabar baik karena sentimen ketidakpastian mereda.
Namun, investor masih cemas dengan  banyaknya kabar penting dari AS mulai dari negoisasi dagang hingga data ekonomi AS. Ketegangan baru Presiden AS Trump dan Chairman The Fed Jerome Powell juga membuat investor was-was.

Beberapa hal tersebut akan menjadi pertimbangan bagi investor dalam menempatkan dananya di negara berkembang salah satunya Indonesia, karena secara umum, ketika kondisi ketidakstabilan terjadi, maka investor seringkali menempatkan dananya ke safe haven asset, salah satunya adalah emas.

Indeks Harga Produsen AS Naik Tipis

Indeks Harga Produsen (IHP/PPI) Amerika Serikat naik tipis menjadi 2,6% secara tahunan pada Mei 2025, dari 2,5% pada April yang telah direvisi naik, sejalan dengan ekspektasi pasar yang menunjukkan bahwa tekanan inflasi dari sisi produsen masih relatif terkendali.

Kenaikan PPI pada Mei terutama didorong oleh peningkatan harga di sektor jasa, khususnya jasa perdagangan, yang mencatat kenaikan 0,4%.

Meskipun demikian, harga jasa transportasi dan pergudangan justru turun 0,2%, dan harga jasa lain seperti jasa non-perdagangan dan logistik tidak mengalami perubahan. Dalam kategori jasa, komoditas yang mengalami lonjakan harga signifikan antara lain perdagangan grosir mesin dan kendaraan (+2,9%), serta layanan akomodasi wisata dan ritel pakaian. 

Indeks inti PPI yang mengecualikan makanan, energi, dan jasa perdagangan juga naik 0,1% secara bulanan, setelah turun pada April. Secara tahunan, indeks ini naik 2,7% hingga Mei 2025.

Data ini mengindikasikan bahwa meskipun ada tekanan harga pada beberapa komponen, tren inflasi dari sisi produsen belum cukup kuat untuk menimbulkan kekhawatiran signifikan bagi perekonomian atau menekan daya beli secara umum. Kestabilan inflasi ini dapat memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk mempertimbangkan kebijakan moneter yang lebih akomodatif jika diperlukan.

Ketegangan AS-China Mulai Mereda

Pembicaraan yang bertujuan untuk mendinginkan ketegangan antara AS dan China telah berakhir dengan sebuah "kesepakatan", menurut Presiden AS Donald Trump.

Ia mengatakan China telah setuju untuk memasok magnet dan logam tanah jarang kepada perusahaan-perusahaan AS, sementara AS akan menarik kembali ancamannya untuk mencabut visa pelajar China.

"Kesepakatan kami dengan China telah tuntas, tergantung pada persetujuan akhir dari Presiden Xi dan saya," tulis Trump di platform media miliknya, Truth Social.

Hal ini menyusul perundingan intensif selama dua hari di London untuk menyelesaikan konflik yang muncul sejak kedua pihak menyetujui gencatan senjata pada bulan Mei, setelah peningkatan tarif yang cepat hampir melumpuhkan perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

Namun, sifat terbatas dari pengumuman tersebut menggarisbawahi pertanyaan yang dihadapi Gedung Putih tentang apakah strategi tarifnya dapat dengan cepat menghasilkan kesepakatan perdagangan yang solid.

Berbicara pada Kamis, Presiden Trump mengatakan dia akan menetapkan tarif sepihak dengan mitra dagang dalam satu atau dua minggu ke depan.

Presiden AS mengatakan dia akan mengirimkan surat yang merinci ketentuan kesepakatan baru sebelum batas waktu 9 Juli untuk mengenakan kembali tarif yang lebih tinggi pada negara-negara di seluruh dunia.

Secara terpisah, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan ia memperkirakan AS akan memperpanjang jeda yang ada pada beberapa tarif paling agresifnya untuk memungkinkan pembicaraan perdagangan dengan negara lain berlanjut.

Rincian tentang perjanjian baru dengan China masih terbatas. Trump dan pemimpin China Xi Jinping berbicara melalui telepon minggu lalu untuk memulai negosiasi, yang melibatkan pejabat tinggi dari kedua negara.

Para pejabat mengatakan hal itu tidak akan mengubah garis besar gencatan senjata bulan Mei, yang menurunkan tetapi tidak menghilangkan tarif baru yang diumumkan oleh kedua negara sejak Trump meluncurkan perang dagang baru awal tahun ini.

trumpFoto: Trump's statement
Sumber: Trump

Israel Pertimbangkan Serangan Militer terhadap Iran

Israel mempertimbangkan serangan militer terhadap Iran secara sepihak, kemungkinan besar tanpa dukungan militer langsung dari Amerika Serikat.

Langkah ini dipertimbangkan meskipun Presiden Trump tengah berada dalam tahap lanjutan negosiasi diplomatik dengan Teheran mengenai kesepakatan nuklir baru. Menurut lima sumber yang mengetahui situasi tersebut, Israel semakin serius karena isi kerangka kesepakatan antara AS dan Iran mencakup ketentuan pengayaan uranium yang dianggap tidak dapat diterima oleh Israel.

Rencana aksi Israel muncul menjelang pernyataan resmi dari Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang menyatakan bahwa Iran tidak mematuhi kewajiban nuklirnya pelanggaran resmi pertama dalam dua dekade terakhir. Dalam resolusi rancangan tersebut, IAEA mendesak Iran untuk segera memberikan penjelasan terkait jejak uranium yang ditemukan di beberapa lokasi rahasia yang belum diakui sebagai situs nuklir.

Jika Israel melancarkan serangan unilateral, itu akan menjadi konfrontasi terbuka dengan pemerintahan Trump, yang sejauh ini menentang langkah militer tersebut. Trump sendiri tengah menunggu respons dari Iran atas kerangka kesepakatan yang telah diajukan, meskipun ia juga mengakui bahwa sikap negosiasi Teheran semakin keras.

Sumber menyebutkan bahwa jika Israel tetap melanjutkan operasi militer terhadap Iran, tidak akan ada bantuan militer langsung dari AS. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa dukungan intelijen dari AS tetap akan diberikan secara terbatas.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) RI Masih Optimis

Survei Konsumen Bank Indonesia pada Mei 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga. Hal ini tercermin dari IKK Mei 2025 yang tetap berada pada level optimis (indeks >100) sebesar 117,5.

Terjaganya keyakinan konsumen pada Mei 2025 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang tetap berada pada level optimis. IKE dan IEK masing-masing tercatat sebesar 106,0 dan 129,0, meski lebih rendah dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 113,7 dan 129,8.

Secara keseluruhan, laporan ini mencerminkan bahwa masyarakat masih memiliki kepercayaan terhadap ekonomi, meskipun ada beberapa faktor yang menyebabkan sedikit penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.

Emas Ngegas Tanpa Rem

Harga emas menguat ke level tertinggi dalam satu minggu terakhir, didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif perdagangan AS. Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya permintaan terhadap aset safe haven, karena investor cenderung mengalihkan dana ke instrumen yang dianggap lebih aman saat ketidakpastian global meningkat.

Ketegangan meningkat setelah adanya laporan bahwa Amerika Serikat telah memindahkan personel militer ke kawasan Timur Tengah sebagai respons atas kemungkinan aksi militer Israel terhadap Iran. Ketegangan ini, ditambah dengan sinyal melemahnya hubungan diplomatik, menciptakan kekhawatiran baru di pasar global. Dalam situasi seperti ini, emas secara historis menjadi aset lindung nilai pilihan karena dianggap tahan terhadap risiko geopolitik.

Selain itu, pasar juga masih gelisah terhadap arah kebijakan tarif AS, terutama terkait hubungan dagang dengan China. Ketidakpastian soal apakah Presiden Trump akan memperpanjang atau menerapkan kembali tarif baru membuat investor mencari perlindungan. Kekhawatiran ini turut mendorong lonjakan harga emas dalam beberapa sesi terakhir.

Pelemahan dolar AS juga turut mendukung kenaikan harga emas. Indeks dolar turun ke posisi terendah dalam dua bulan, sehingga membuat harga emas menjadi lebih murah bagi pembeli. Sementara itu, data inflasi AS yang lebih lemah dari perkiraan memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga, faktor lain yang biasanya meningkatkan minat terhadap emas karena menurunkan opportunity cost untuk memegang aset non-yield seperti logam mulia.

Dengan kombinasi faktor geopolitik, ketidakpastian ekonomi, dan kondisi moneter yang mendukung, emas kembali menguat dan mempertahankan statusnya sebagai aset pelindung nilai di tengah gejolak global yang terus berkembang.

Indeks Penjualan Ritel (IPR) RI 

Pada hari ini, Bank Indonesia (BI) akan merilis data IPR secara aktual untuk periode April 2025. Hal ini menjadi penting karena bulan tersebut masih mendapat momen efek musiman libur Lebaran. 

Penjualan ritel di Indonesia meningkat sebesar 5,5% secara tahunan (YoY) pada Maret 2025, naik tajam dari pertumbuhan 2,0% pada Februari, menandai bulan ke-11 berturut-turut pertumbuhan sektor perdagangan ritel. Ini juga merupakan laju pertumbuhan tercepat sejak Agustus 2024.

Secara bulanan, penjualan ritel melonjak 13,6% pada Maret, merupakan kenaikan bulanan tertinggi sejak April 2022, jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan 3,3% pada Februari. Namun, Bank Indonesia memperkirakan bahwa penjualan ritel akan menurun 2,2% pada April, kemungkinan akibat efek musiman setelah Idul Fitri.

Prabowo Pastikan Tak Ada Reshuffle, Berkomunikasi dengan Trump

Presiden Prabowo Subianto buka suara perihal kabarreshuffleKabinet Merah Putih yang mengemuka beberapa waktu belakangan. Prabowo memastikan tidak ada rencana tersebut.

Hal tersebut disampaikan kepala negara selepas menghadiri peresmian penutupan Konferensi Internasional Infrastruktur (International Conference on Infrastructure) di Jakarta International Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis (12/6/2025).

"Ya, kalau menurut saya begini, untuk supaya tidak ada spekulasi dalam arti saya sekarang, sampai saat ini, saya menilai bahwa menteri-menteri saya bekerja dengan baik. Terus terang saja," ujar Prabowo.

Kepala negara tidak menampik jika ada kritik terhadap kinerja Kabinet Merah Putih. Prabowo menilai kritik itu biasa dalam demokrasi.

"Dan kita tidak bisa memuaskan semua orang. Tapi saya sebagai pengguna, sebagaiuser, saya merasa menteri-menteri saya bekerja dengan baik. Kadang-kadang ada salah bicara, itu biasa. Tapi mereka kerja keras, niat mereka baik," katanya.

Seperti diketahui, isu reshuffle sempat menggema dalam sepekan terakhir. Sejumlah nama dikabarkan akan diganti, termasuk Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga memicu isu reshuffle karena ada potensi masuknya kader PDIP ke kabinet.

Terkait isu lain, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menerima sambungan telepon dari Presiden Republik Amerika Serikat Donald Trump. Hal itu diketahui dari unggahan akun Instagram @prabowo yang dikutip CNBC Indonesia, Jumat (13/6/2025) dini hari WIB.

"Hari ini saya menerima sambungan telepon dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump," tulis @prabowo.

Hingga berita ini ditulis, belum diketahui topik perbincangan antara Prabowo dan Trump. Namun demikian, percakapan melalui telepon ini bukan yang pertama sejak Prabowo terpilih sebagai presiden.

Sebagai catatan, Indonesia dan AS masih menjalani negoisasi perdagangan terkait pemberlakuan tarif.

Presiden Donald Trump Sebut Ketua The Fed Jerome Powell "Bodoh" dan Desak Penurunan Suku Bunga

Presiden Donald Trump mengecam Ketua Federal Reserve Jerome Powell sebagai seorang "bodoh" (numbskull) pada  Kamis, saat ia meningkatkan tekanan terhadap bank sentral untuk menurunkan suku bunga.

Trump mengklaim di Gedung Putih bahwa penurunan suku bunga sebesar 2 poin persentase akan menghemat AS sebesar 600 miliar dolar AS per tahun.

"Kita akan menghabiskan 600 miliar dolar per tahun,  US$600 miliar, hanya karena satu orang bodoh yang duduk di sana dan bilang 'Saya belum melihat alasan yang cukup untuk menurunkan suku bunga sekarang,'" kata Trump., dikutip dari CNBC International.

Trump menambahkan bahwa ia tidak keberatan jika The Fed menaikkan suku bunga jika inflasi memang meningkat.

"Tapi inflasinya turun dan saya mungkin harus memaksakan sesuatu." imbuhnya.

Komentar kasar Trump itu muncul hanya beberapa jam setelah Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa harga produsen (PPI) di bulan Mei naik lebih rendah dari yang diperkirakan beberapa ekonom.

Laporan tersebut, bersama dengan data ekonomi lainnya baru-baru ini, meredakan kekhawatiran akan lonjakan inflasi mendadak akibat tarif - dan mendorong Trump serta para sekutunya untuk meningkatkan tekanan terhadap The Fed.

Serangan terbaru Trump terhadap Powell ini merupakan yang ketiga dalam dua hari, di mana pejabat pemerintahan lainnya juga menargetkan pemimpin bank sentral itu.

Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan pada Rabu malam,

"Sungguh luar biasa berapa banyak yang bisa kita hemat jika [Powell] melakukan tugasnya dan menurunkan suku bunga."

"Ekonomi sudah siap untuk itu. Ini mudah. Inflasi rendah," kata Lutnick di Fox News. "Ayo. Dia harus segera menjalankan tugasnya."

Seperti diketahui, The Fed menahan suku bunganya di level 4,25-4,50% pada Mei 2025i. The Fed telah mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25-5,50% pada September 2023-Agustus 2024 atau lebih dari setahun sebelum memangkasnya pada September 2024 dan dilanjutkan pada November serta Desember 2024 dengan total 100 basis poin (bps) di tahun kemarin.

(rev/rev)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular