Newsletter

RI Dibanjiri Kabar Positif Sebelum Libur Panjang, Semoga Investor Cuan

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
28 May 2025 06:15
Truk melintas di Jalan Tol Lingkar Luar, Jakarta, (19/5/2025). Rencana pemerintah untuk menertibkan truk over dimension over load (ODOL) mulai menunjukkan hasil. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menegaskan Indonesia bebas truk ODOL pada tahun depan atau 2026 mendatang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Truk melintas di Jalan Tol Lingkar Luar, Jakarta, (19/5/2025). Rencana pemerintah untuk menertibkan truk over dimension over load (ODOL) mulai menunjukkan hasil. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menegaskan Indonesia bebas truk ODOL pada tahun depan atau 2026 mendatang. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Pasar keuangan Indonesia akan mengakhiri perdagangan pekan ini pada hari ini, Rabu (28/5/2025). Pasar keuangan akan ditutup pada Kamis dan Jumat untuk libur Kenaikan Yesus Kristus. Mnegingat terbatasnya hari perdagangan maka investor mesti berhitung cermat dalam mengambil keputusan.

Melonjaknya pasar keuangan AS dan Eropa menjadi kabar baik bagi Indonesia. Sejumlah sentimen akan menggerakkan pasar hari ini, mulai dari insentif liburan hingga membaiknya indikator ekonomi AS.

Transmisi Suku Bunga BI Mulai Terasa, LPS, Persaingan Dana Longgar

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk memangkas tingkat bunga penjaminan (TBP) pada level 4,00% untuk tabungan berdenominasi rupiah di bank umum. Sebelumnya TBP LPS berada di level 4,25%.

Sementara itu TBP untuk tabungan berdenominasi valuta asing (valas) di bank umum tetap 2,25% dan TBP bank perekonomian rakyat (BPR) turun menjadi 6,50% dari semula 6,75%.

Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi 5,5% mulai berdampak ke sektor perbankan. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut bank-bank telah mulai menurunkan bunga simpanan, meski efeknya masih bertahap. Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menyebut perbankan biasanya saling menunggu dalam menyikapi perubahan kebijakan moneter sebelum menyesuaikan suku bunga simpanan.

Hingga saat ini, rata-rata bunga deposito bank berada di kisaran 3,5%, di bawah tingkat bunga penjaminan (TBP) LPS yang akan turun menjadi 4% mulai 1 Juni 2025. Meski ada bank yang sempat menaikkan suku bunga deposito, secara umum masih tergolong rendah. Ini memberi ruang bagi penurunan lebih lanjut mengikuti arah kebijakan BI dan LPS.

Selain itu, penurunan BI Rate juga mulai terasa di pasar uang antarbank (PUAB) dan instrumen keuangan lain. Imbal hasil Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Surat Berharga Negara (SBN) ikut turun. Penurunan ini diharapkan bisa menurunkan biaya dana (cost of fund) bagi perbankan dan mendorong penyaluran kredit.

Dengan turunnya bunga pasar, kompetisi antarbank dalam mengumpulkan dana masyarakat bisa melemah. LPS menilai jika kebutuhan ekspansi kredit bank tidak mendesak, mereka tak perlu agresif menawarkan bunga tinggi. Artinya, likuiditas akan lebih longgar dan stabil, mendukung momentum pelonggaran moneter yang sedang berlangsung.

Prabowo Dorong BIMP-EAGA Jadi Pusat Produksi Pangan Regional

Presiden Prabowo Subianto mengajak negara-negara anggota BIMP-EAGA (Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Filipina) untuk bersatu membangun ketahanan pangan regional. Dalam KTT ke-16 BIMP-EAGA di Kuala Lumpur, Prabowo mengusulkan agar kawasan ini difokuskan sebagai pusat produksi pangan dan energi, memanfaatkan potensi lokal secara kolektif.



Ia menekankan pentingnya mempercepat pembangunan infrastruktur dan mendorong keterlibatan swasta untuk mendukung visi tersebut. Menurutnya, kolaborasi lintas negara dapat mengakselerasi dampak langsung pada petani, nelayan, pedagang, dan generasi muda di wilayah perbatasan yang selama ini menjadi tulang punggung pangan regional.

Prabowo juga menyoroti keberhasilan kerja sama BIMP-EAGA dalam bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi. Namun, ia menilai potensi maksimal subkawasan ini belum sepenuhnya terealisasi. Maka dari itu, momentum KTT kali ini diharapkan menjadi titik balik untuk membangun model ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi subregional yang tangguh.

Di sisi keamanan, Prabowo memuji efektivitas patroli bersama yang berhasil menekan angka pembajakan di perairan perbatasan. Ia menyampaikan apresiasi kepada Filipina dan Malaysia atas kolaborasi keamanan kawasan yang memperkuat stabilitas dan kepercayaan antarnegara anggota BIMP-EAGA.

Batu Bara Masih Penting dalam Bauran Energi

Meski pemerintah mendorong transisi energi, batu bara dinilai masih berperan penting dalam bauran energi nasional. Ketua APLSI Arthur Simatupang mengatakan, PLTU berbasis batu bara tetap dibutuhkan sebagai sumber daya beban dasar (baseload), terutama karena belum semua energi baru terbarukan (EBT) mampu menggantikan perannya secara andal dan ekonomis.

Dalam encana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, pemerintah menargetkan tambahan kapasitas pembangkit 69,5 GW, dengan 16,6 GW berasal dari energi fosil. Dari jumlah ini, 6,3 GW akan berasal dari batu bara. Arthur menyebut, harga batu bara yang terjangkau dan pasokan domestik yang masih melimpah menjadi alasan utama kenapa komoditas ini tetap dipertahankan.

Ia menjelaskan, EBT seperti tenaga surya dan angin bersifat intermiten dan tidak ideal sebagai baseload. Sementara itu, energi terbarukan yang bersifat baseload seperti panas bumi dan hidro memerlukan investasi besar dan lokasi yang spesifik. Maka, sampai ada alternatif yang sama kuat dan terjangkau, batu bara masih dibutuhkan sebagai jembatan energi nasional.

Pemerintah tetap memberi ruang besar bagi EBT, dengan target 42,6 GW dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) baru.

Namun, sistem penyimpanan energi juga menjadi perhatian, seperti pumped storage dan baterai, yang ditargetkan mencapai 10,3 GW. Selama teknologi EBT belum sepenuhnya efisien dan murah, batu bara akan tetap mengisi celah kebutuhan energi nasional.

Sambut Libur Sekolah, Pemerintah Berikan Diskon Tarif Tol

Pemerintah memberi diskon tarif tol 20% bagi 110 juta pengguna jalan tol selama libur sekolah awal Juni hingga pertengahan Juli 2025. Langkah ini bagian dari stimulus menjaga konsumsi rumah tangga dan pertumbuhan ekonomi kuartal tetap di kisaran 5%. Skema mirip saat Lebaran dan Nataru, namun masih dibahas teknisnya bersama BUJT. Pemerintah juga mempertimbangkan potensi kerugian operator dan kemungkinan kompensasi. Detail waktu dan ruas tol yang kena diskon akan diumumkan menyusul.

 Diketahui pemerintah akan memberikan 6 bantuan untuk mendorong perekonomian Indonesia. Berikut daftar lengkap bantuan yang diberikan pemerintah:

1. Diskon Transportasi

Terdapat 3 jenis Diskon Transportasi selama 2 bulan pada momen libur sekolah (sekitar awal Juni 2025 s.d. pertengahan Juli 2025) antara lain:

  • Diskon Tiket Kereta sebesar 30%.
  • Diskon Tiket Pesawat berupa PPN DTP 6%.
  • Diskon Tiket Angkutan Laut sebesar 50%

2. Diskon Tarif Tol

Diskon Tarif Tol sebesar 20% untuk sekitar 110 Juta Pengendara selama 2 bulan pada momen Liburan Sekolah (sekitar awal Juni 2025 s.d. pertengahan Juli 2025).

3. Diskon Tarif Listrik

  • Diskon Tarif Listrik sebesar 50% kepada sekitar 79,3 Juta Rumah Tangga (Pelanggan ≤1300 VA).
  • Pemberlakuan Diskon Listrik skemanya sama dengan Program Diskon Listrik pada Januari-Februari 2025 yang lalu, akan dimulai pada awal Juni 2025 s.d. akhir Juli 2025 (tanggal 5 Juni s.d. 31 Juli 2025).

4. Penebalan Bantuan Sosial dan Pemberian Bantuan Pangan

  • Tambahan Kartu Sembako Rp200.000/Bulan untuk sekitar 18,3 Juta KPM diberikan selama dua bulan.
  • Bantuan Pangan 10 kg Beras untuk sekitar 18,3 Juta KPM.

5. Bantuan Subsidi Upah (BSU)

  • Bantuan Subsidi Upah sebesar Rp150.000/Bulan untuk sekitar 17 Juta Pekerja dengan gaji sampai dengan Rp3,5 juta atau sebesar UMP/Kota/Kab yang berlaku, serta 3,4 Juta Guru Honorer selama 2 bulan (Juni-Juli 2025).
  • Bantuan BSU akan disalurkan satu kali penyaluran pada bulan Juni 2025.

6. Perpanjangan Diskon Iuran JKK

  • Perpanjangan Diskon 50% dilakukan kembali selama 6 bulan bagi Pekerja Sektor Padat Karya (Periode Agustus 2025 sampai dengan Januari 2026).
  • Penerapan Program oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Tidak sampai disitu, Pemerintah juga telah secara resmi mengumumkan pencairan gaji ke-13 bagi para aparatur sipil negara (ASN) termasuk PNS maupun PPPK, serta prajurit TNI dan Personel Polri, begitu juga dengan para pensiunan nya pada Juni 2025.

Indeks Kepercayaan AS Membaik

Pandangan masyarakat Amerika terhadap kondisi ekonomi membaik pada bulan Mei setelah mengalami penurunan selama lima bulan berturut-turut yang membuat kepercayaan konsumen jatuh ke level terendah sejak awal pandemi Covid-19, yang sebagian besar dipicu oleh kekhawatiran terhadap dampak tarif Presiden Donald Trump.

The Conference Board pada Selasa menyatakan bahwa indeks kepercayaan konsumen naik sebesar 12,3 poin pada bulan Mei menjadi 98, dari posisi 85,7 pada bulan April - angka terendah sejak Mei 2020.

Salah satu subindeks yang mengukur ekspektasi jangka pendek warga Amerika terhadap pendapatan, kondisi bisnis, dan pasar kerja melonjak 17,4 poin menjadi 72,8. Namun, angka ini masih berada di bawah ambang batas 80, yang biasanya dianggap sebagai sinyal awal kemungkinan resesi.

Persentase konsumen yang disurvei dan memperkirakan akan terjadi resesi di AS dalam 12 bulan ke depan juga menurun dibandingkan bulan April.

Risalah FOMC

The Fed akan mengumumkan risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis pagi pekan ini. Pasar keuangan Indonesia memang tutup pada Kamis tetapi investor juga mesti mempertimbangkan dampak dari risalah tersebut.

RisalahFOMC yang keluar pekan ini adalah hasil rapat untuk kebijakan suku bunga pada 8 Mei lalu. The Fed kembali menahan suku bunganya di level 4,25-4,50% pada 8 Mei 2025i. Keputusan ini mencerminkan sikap The Fed yang hati-hati dalam mengantisipasi dampak kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump.

Dalam pernyataannya, The Fed mengakui ada kenaikan risiko stabilitas harga dan ketenagakerjaan. Kondisi ini membuat bank sentral dalam posisi sulit dalam menentukan arah kebijakan berikutnya.

"Ini bukan situasi di mana kami bisa bertindak secara pre-emptif, karena kami belum tahu apa respons yang tepat hingga melihat data lebih lanjut," kata Powell dalam konferensi pers usai rapat Federal Open Market Committee (FOMC), dikutip dari CNBC International pada 8 Mei lalu.

Inflasi AS melandai ke 2,4% pada Maret 2025, dari 2,8% pada Februari 2025.

Ketua The Federal Reserve Jerome Powell menegaskan bahwa bank sentral akan tetap bersabar dalam menentukan langkah kebijakan berikutnya, mengingat tingginya ketidakpastian yang masih menyelimuti prospek ekonomi

(emb/emb)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular