Newsletter

RI Dibanjiri Kabar Positif Sebelum Libur Panjang, Semoga Investor Cuan

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
28 May 2025 06:15
wall street
Foto: Lalu lintas jalan tol layang Sheikh Mohammed bin Zayed (MBZ) menuju arah Cikampek terpantau macet saat libur Nataru, Sabtu (23/12/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Dari Amerika Serikat, bursa saham Wall Street kompak menguat pada perdagangan Selasa atau Rabu dini hari waktu Indonesia. Bursa pesta pora setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan selama akhir pekan libur bahwa ia setuju untuk menunda pemberlakuan tarif sebesar 50% terhadap Uni Eropa.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 740,58 poin, atau 1,78%, dan ditutup di level 42.343,65. Sementara itu, S&P 500 naik 2,05% menjadi 5.921,54. Kedua indeks mampu mengakhiri tren penurunan selama empat hari berturut-turut. Nasdaq Composite melonjak 2,47% ke level 19.199,16 seiring saham-saham teknologi seperti Tesla mencatatkan kenaikan besar.

Trump pada Minggu mengatakan bahwa ia akan menunda tenggat waktu pemberlakuan tarif 50% terhadap Uni Eropa hingga 9 Juli, setelah adanya permintaan dari Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen. Sebelumnya, Trump pekan lalu mengusulkan tarif impor sebesar 50% terhadap Uni Eropa yang dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Juni.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Kevin Hassett, mengatakan dalam acara "Squawk Box" CNBC bahwa ia memperkirakan akan ada "beberapa kesepakatan lagi minggu ini."

Bursa juga ditopang oleh membaiknya data kepercayaan konsumen AS.

Saham Tesla naik sekitar 7% setelah CEO Elon Musk mengatakan bahwa ia akan mengalihkan fokusnya dari dunia politik dan kembali ke bisnis-bisnisnya. Saham teknologi lainnya juga ikut menguat, termasuk Nvidia, AMD, Apple, dan Microsoft.


Di luar sektor teknologi, saham U.S. Steel naik sekitar 2% setelah sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada CNBC bahwa Nippon Steel dari Jepang diperkirakan akan menyelesaikan akuisisinya pada harga $55 per saham.

Pasar saham AS mengalami reli luas di awal pekan perdagangan yang lebih pendek, menyusul libur Hari Pahlawan (Memorial Day) pada hari Senin.

Lebih dari sembilan dari sepuluh saham di indeks S&P 500 ditutup menguat. Saham berkapitalisasi kecil juga mencatatkan kenaikan, dengan indeks Russell 2000 naik sekitar 2,5%.

Pergerakan hari Selasa terjadi setelah minggu yang penuh penurunan di Wall Street. Dow, S&P 500, dan Nasdaq Composite semuanya turun lebih dari 2% karena kekhawatiran pasar atas rencana awal Trump untuk mengenakan tarif terhadap Uni Eropa.

"Sepertinya akhir pekan panjang justru memperkuat momentum untuk pergerakan besar hari ini. Ketegangan dagang yang sempat meningkat kini sudah mereda lagi, bahkan seolah-olah sudah masuk ke jalur cepat," kata Dann Ryan, Managing Partner di Sincerus Advisory, kepada CNBC International.

Pendiri Trivariate, Adam Parker,mengatakan investor tampaknya sedang menunggu munculnya katalis kuat untuk pergerakan pasar saham.

"Saat ini, rasanya tidak ada yang benar-benar memiliki keyakinan kuat baik secara optimis maupun pesimis terhadap pasar saham. Fundamental bisa saja memburuk dari titik ini," ujarnya.

Namun, di sisi lain, ketiadaan sentimen bearish (pesimis) yang kuat ini belum tentu menjadi hal buruk bagi pasar.

"Kami cenderung berpikir, dan banyak investor juga sepakat, bahwa satu-satunya percakapan terkait tarif yang benar-benar penting adalah apa yang akan dilakukan AS terhadap Tiongkok," tambah Parker.

Dia menambahkan secara keseluruhan, bahkan jika hambatan makroekonomi terus berlanjut, pandangan yang berkembang saat ini adalah bahwa laba perusahaan di indeks S&P 500 mungkin akan terkena dampak yang lebih kecil daripada yang sebelumnya.

Eropa Pesta

Pasar saham Eropa ditutup menguat pada perdagangan kemarin, menandai sesi perdagangan yang lebih tenang setelah gejolak pasar baru-baru ini.

Indeks Stoxx 600, yang mencerminkan kinerja saham-saham di seluruh Eropa, naik 0,33% di tengah ekspektasi bahwa tarif 50% dari Amerika Serikat terhadap Uni Eropa.

Indeks DAX Jerman ditutup naik 0,83% ke level 24.226,49 poin, melampaui rekor penutupan tertingginya yang tercipta pada hari Rabu pekan lalu.

Saham-saham pertahanan, termasuk Hensoldt, menjadi salah satu yang berkinerja terbaik pada Selasa, di tengah pertempuran yang masih berkecamuk dalam perang Rusia-Ukraina dan saling sindir antara Trump dan pejabat Rusia, yang mengikis harapan akan tercapainya gencatan senjata.

Sementara itu, Uni Eropa menyetujui dana pertahanan sebesar 150 miliar euro ($170 miliar) yang telah diumumkan sebelumnya, dengan tujuan untuk meningkatkan keamanan kawasan.

(emb/emb)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular