
Panas Jelang Hari Buruh: RI Dibayangi Inflasi & Kabar Genting AS-China

Dari pasar saham AS, bursa Wall Street kompak menguat pada perdagangan akbir pekan lalu. Kenaikan saham ditopan sektor teknologi karena para investor mengabaikan ketidakpastian yang terus berlanjut terkait tarif dan prospek ekonomi.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite yang sarat teknologi masing-masing naik 0,7% dan 1,3%, sementara Dow Jones Industrial Average menambahkan kurang dari 0,1%.
Penguatan saham memperpanjang rally menjadi empat hari beruntun. Saham-saham sebelumnya mencatatkan kenaikan besar selama tiga hari berturut-turut seiring reaksi investor terhadap serangkaian laporan laba kuartalan dari perusahaan-perusahaan besar dan kemungkinan bahwa Presiden Donald Trump akan mengurangi rencana tarifnya.
Indeks-indeks utama membukukan kenaikan mingguan, kedua kalinya dalam tiga minggu terakhir. Nasdaq naik 6,7% selama sepekan, sementara S&P 500 terapresiasi 4,6% dan Dow Jones menguat 2,5%.
Meski terjadi lonjakan baru-baru ini, ketidakpastian tetap ada terkait perkembangan tarif dan dampaknya terhadap prospek ekonomi. Pemerintahan Trump, yang awal bulan ini menunda selama 90 hari rencana penerapan tarif "resiprokal" menyatakan bahwa mereka sedang bernegosiasi dengan puluhan negara.
Investor sangat fokus pada hubungan dagang AS-China di mana kedua negara telah memberlakukan tarif lebih dari 100% satu sama lain di tengah laporan yang bertentangan mengenai perkembangan negosiasi.
Saham-saham perusahaan teknologi memimpin rally pada Jumat. Saham Tesla (TSLA) naik 10% sejak CEO Elon Musk mengatakan akan lebih banyak menghabiskan waktu di perusahaan mobil listrik tersebut dan mengurangi keterlibatannya dengan pemerintahan Trump.
Saham Tesla, yang mencatatkan minggu terbaiknya sejak November, juga diuntungkan dari berita bahwa Gedung Putih berencana melonggarkan aturan mengenai kendaraan otonom.
Produsen chip AI Nvidia (NVDA) naik 4% dan Meta Platforms (META) bertambah hampir 3%. Alphabet (GOOG) menguat 1,5% setelah laporan laba yang kuat yang menegaskan keberhasilan perusahaan di bidang AI, sementara saham Apple (AAPL), Microsoft (MSFT), Amazon (AMZN), dan Broadcom (AVGO) juga mengalami kenaikan.
Di antara pergerakan saham pasca-laporan laba yang menonjol, saham Charter Communications (CHTR) melonjak 11%, memimpin kenaikan di S&P 500, setelah perusahaan menambah lebih banyak pelanggan ponsel dan kehilangan lebih sedikit pelanggan video dibandingkan perkiraan analis.
Saham Intel (INTC) anjlok 7% setelah perusahaan chip tersebut mengeluarkan prospek yang mengecewakan meskipun hasil kuartal pertama melebihi ekspektasi, sementara saham T-Mobile US (TMUS) anjlok 11% setelah operator layanan seluler tersebut melaporkan penambahan pelanggan nirkabel yang lebih sedikit dari perkiraan.
Untuk pekan ini, investor akan mempertimbangkan sejumlah indikator ekonomi penting yang akan dirilis, termasuk angka PDB kuartalan, data inflasi, dan laporan ketenagakerjaan bulan April.
(emb/emb)