
Selamat Mudik Lebaran di Tengah Perang Dagang, Jangan Lupa Jajan....

Dari Amerika Serikat, bursa Wall Street melemah pada Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Pelemahan dipicu oleh ambruknya sektor teknologi, karena tekanan dari kebijakan tarif semakin meningkat.
Indeks S&P 500 turun 1,12% dan ditutup di 5.712,20, sementara Dow Jones Industrial Average melemah 132,71 poin atau 0,31% ke 42.454,79. Nasdaq yang didominasi saham teknologi, jatuh 2,04% dan berakhir di 17.899,01 setelah saham Nvidia anjlok hampir 6%.
Saham-saham teknologi besar seperti Meta Platforms dan Amazon turun lebih dari 2%, sementara Alphabet kehilangan lebih dari 3%. Tesla juga jatuh lebih dari 5%.
Indeks menyentuh titik terendah sesi setelah Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Donald Trump akan mengungkap tarif baru untuk impor mobil. Saham General Motors dan Stellantis turun lebih dari 3%.
Langkah ini dilakukan menjelang pengumuman serangkaian tarif tambahan yang diperkirakan akan dirilis minggu depan.
Pada Selasa, Trump menyatakan bahwa tarif ini kemungkinan akan lebih "lunak daripada tarif resiprokal,". Pernyataan ini menandai sikap yang lebih moderat dibandingkan ekspektasi sebelumnya.
"Setiap kali Presiden memberikan sinyal terkait perdagangan, pasar akan merespons dengan euforia atau kehati-hatian," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research, kepada CNBC International.
"Karena rencana Presiden untuk mengumumkan tarif tambahan pada mobil, sektor yang dianggap defensif atau safe haven seperti consumer staples dan utilitas kembali memimpin," imbuhnya.
Dia menambahkan rotasi ini kemungkinan akan berlanjut setidaknya hingga 2 April ketika tarif timbal balik mulai berlaku dan bisa lebih lama jika Presiden terus menyesuaikan kebijakan tarif.
Kekhawatiran terhadap dampak kebijakan proteksionisme telah membebani pasar saham dalam beberapa waktu terakhir. S&P 500 sempat memasuki wilayah koreksi awal bulan ini, turun lebih dari 10% dari rekor tertinggi yang dicapai pada Februari.
Sebelumnya, Wall Street mencatat sesi positif, dengan S&P 500 membukukan kenaikan tiga hari berturut-turut pada hari Selasa.
(emb/emb)
