Menanti Suara Sri Mulyani di Tengah Kekacauan Dunia

Setelah IHSG menguat, pelaku pasar keuangan Indonesia menyambut positif hari ini. Sejumlah sentimen pasar akan menjadi penggerak pasar hari ini, baik dari eksternal ataupun dari dalam negeri.
Kabar THR Masih Dorong Sentimen Positif
Presiden RI Prabowo Subianto telah menetapkan aturan pencairan tunjangan hari raya (THR) Lebaran 2025. Bagi ASN/PNS serta pekerja/buruh di perusahaan, berhak mendapatkan THR Keagamaan untuk menyambut hari raya keagamaan sesuai ketentuan yang berlaku.
Jadwal cairnya THR pun kini sudah dirilis, berikut rangkuman CNBC Indonesia Research mengenai jadwal THR Lebaran 2025 yang akan cair.
1) Pembagian THR Lebaran 2025 untuk PNS
Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2025 yang mengatur tentang THR dan Gaji ke-13 bagi Aparatur Negara. Berdasarkan keterangan pers yang diunggah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Presiden Prabowo mengumumkan bahwa:
• THR dan gaji ke-13 tahun 2025 akan diberikan kepada seluruh aparatur negara di pusat dan di daerah, termasuk PNS, PPPK, prajurit TNI dan Polri, para hakim serta para pensiunan dengan jumlah total mencapai 9,4 juta penerima;
• Untuk THR dan gaji ke-13, besaran pemberiannya adalah bagi ASN pusat, prajurit TNI/Polri, dan hakim, meliputi gaji pokok, tunjangan melekat, dan tunjangan kinerja;
• Bagi ASN daerah, diberikan sama dengan ASN pusat dan sesuai kemampuan daerah masing-masing;
• Bagi pensiunan, diberikan sebesar uang pensiun bulanan;
• THR (aparatur negara) akan dibayar dua minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri, mulai dicairkan pada hari Senin, 17 Maret 2025;
• Gaji ke-13 (aparatur negara) akan dibayar pada awal tahun ajaran baru sekolah yaitu pada bulan Juni 2025.
2) Pembagian THR Lebaran 2025 Pegawai/Buruh Perusahaan
Kebijakan tentang pencairan THR Lebaran 2025 bagi pekerja/buruh perusahaan atau karyawan swasta diatur dalam Surat Edaran Menaker Nomor M/2/HK.04.00/III/2025 tentang Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan Tahun 2025 bagi pekerja/buruh di perusahaan.
Berdasarkan Surat Edaran Menaker Nomor M/2/HK.04.00/III/2025, THR Lebaran 2025 bagi pekerja/buruh perusahaan atau karyawan swasta, diberikan paling lambat H-7 Lebaran 2025 atau sekitar tanggal 24 Maret 2025 (jika Lebaran Idul Fitri 2025 jatuh pada tanggal 31 Maret 2025).
Penjualan Ritel RI Naik
Bank Indonesia (BI) telah menyampaikan penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh pada Februari 2025. Hal ini dapat dilihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2025 yang diprakirakan mencapai 213,2, atau secara bulanan tumbuh sebesar 0,8% (month to month/mtm).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso secara tahunan, kinerja penjualan eceran pada Februari 2025 diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 0,5% (yoy).
Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh penurunan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, di tengah peningkatan Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Subkelompok Sandang, dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
"Kinerja penjualan eceran (pada Februari) terutama ditopang oleh Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Subkelompok Sandang, dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang diprakirakan mengalami kenaikan penjualan menjelang Ramadan dan persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri," ujar Ramdan dalam keterangannya, Rabu (12/3/2025).
Sementara itu, pada Januari 2025, IPR tercatat sebesar 211,5 atau secara bulanan mengalami kontraksi sebesar 4,7% (mtm) setelah tumbuh 5,9% (mtm) pada periode sebelumnya. Ramdan menyebut perkembangan ini sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat pasca-perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang menyebabkan kontraksi penjualan mayoritas kelompok, kecuali Suku Cadang dan Aksesori.
Secara tahunan, penjualan eceran tumbuh 0,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan di bulan Desember 2024 sebesar 1,8% (yoy). Pertumbuhan IPR tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan pada Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Barang budaya dan Rekreasi.
Adapun dari sisi harga, tekanan inflasi tiga bulan yang akan datang, yaitu pada April 2025, diprakirakan menurun, sementara tekanan inflasi 6 bulan yang akan datang, yaitu pada Juli 2025, diprakirakan meningkat.
Hal ini dilihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) April 2025 yang tercatat sebesar 159,6, lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 179,0, didorong oleh normalisasi harga pasca-Ramadan dan HBKN Idul Fitri.
Inflasi AS
Tingkat inflasi AS turun menjadi 2,8% (year on year/yoy) pada Februari 2025, lebih rendah dari yang diproyeksi pasar (2,9%). Secara bulanan (mtm), inflasi melandai dari 0,2% pada Februari 2025, dari 0,5% pada Januari 2025.
Inflasi melandai dan memberikan sedikit kelegaan karena konsumen dan bisnis khawatir tentang dampak tarif yang akan terjadi pada inflasi.
Tidak termasuk harga makanan dan energi atau inflasi inti melandai menjadi 0,2% (mtm) pada Februari 2025 dari 0,4% (mtm) pada Januari 2025. Secara tahunan, inflasi inti melandai 3,1% (yoy) pada Februari 2025, dari 3,3% pada Januari 2025.
Konfrerensi Pers APBN Kita
Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menggelar konferensi pers APBN KiTa edisi Februari 2025 pada hari ini, Kamis (13/3/2025). Konferensi APBN ini menjadi perhatian karena diharapkan bisa menjawab banyak pertanyaan publik mengenai seberapa besar pendapatan negara yang sudah dikumpulkan serta defisit yang sudah dibukukan.
Sri Mulyani juga diharapkan bisa memberikan pernyataan mengenai bagaimana sikap dan kebijakan pemerintah di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global saat ini.
Di tengah pelemahan daya beli serta anjloknya IHSG belakangan ini, pernyataan dan kebijakan pemerintah juga ditunggu pasar.
Sri Mulyani sebagai bendahara negara juga diharapkan bisa memberi gambaran lebih jelas mengenai posisi dirinya dalam menanggapi kehadiran Danantara. Pasalnya, pengelolaan dividen yang semula menjadi pemasukan negara akan beralih ke Danantara.
Seperti diketahui, pasar dan publik masih menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai Danantara termasuk pengelolaan investasi dan dividen. Banyaknya kesimpangsiuran ini menjadi salah satu faktor ambruknya IHSG.
Di tengah gejolak ekonomi dunia yang sangat kencang akibat perang tarif, suara Sri Mulyani juga ditunggu untuk menanggapinya karena hal tersebut akan sangat terkait pada pelaksanaan APBN, strategi penerimaan negara dan belanja sekaligus penarikan utang.
Sri Mulyani sejauh ini juga belum memberi suara mengenai langkah Goldman Sachs dan Morgan Stanley yang melakukan downgrade rating terhadap bursa saham Indonesia. Padahal, pada 2017, Sri Mulyani pernah bertindak tegas kepada JPMorgan dengan memutus kontrak kerja setelah lembaga internasional tersebut memberi laporan yang sangat keras terhadap ekonomi Indonesia.
Potensi Resesi AS
Potensi resesi Amerika Serikat (AS) semakin nyata. Alarm baru perlambatan kini muncul, bahkan peluangnya bisa 50%.
Kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump akan semakin merusak pertumbuhan ekonomi AS. Bahkan, langkah-langkahnya bisa meningkatkan risiko resesi tahun ini.
"Ada sekitar 40% kemungkinan terjadinya resesi AS pada tahun 2025," kata Kepala ekonom global, JPMorgan, dalam sebuah pernyataan kepada wartawan di Singapura Rabu, dikutip Kamis (13/2/2025).
"Ke depan, jika tarif berlaku sepenuhnya... peluang resesi AS bisa mencapai 50%," tambahnya dimuat laman RT.
Sebenarnya di awal tahun, Kasman sempat memperkirakan risiko resesi AS sebesar 30%. Tapi, ia memperingatkan jika "tarif timbal balik" yang diusulkan Trump pada mitra dagang utama mulai berlaku pada bulan April, risikonya dapat meningkat lebih jauh, bahkan merusak daya tarik negara itu sebagai tempat untuk berinvestasi.
"Saat ini kita berada pada kekhawatiran yang meningkat tentang ekonomi AS," tegasnya.
Sebelumnya, JPMorgan saat ini memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh sebesar 2% untuk tahun 2025. Namun proyeksi tersebut hanya awal dan belum direvisi.
