Newsletter

Menanti Suara Sri Mulyani di Tengah Kekacauan Dunia

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
13 March 2025 06:16
Di November, Sri Mulyani Sebut APBN Tekor Rp401 Triliun atau 1,81% PDB  (CNBC Indonesia TV)
Foto: Di November, Sri Mulyani Sebut APBN Tekor Rp401 Triliun atau 1,81% PDB (CNBC Indonesia TV)
  • Pasar keuangan Indonesia ditutup beragam, IHSG positif sementara nilai tukar rupiah melemah
  • Wall Street ditutup beragam, Dow Jones merah sementara Nasdaq- S&P menguat
  • Inflasi AS, perang dagang, APBN Kita dan THR diproyeksi masih menjadi penggerak sentimen hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Perjalanan pasar keuangan bergerak tak senada, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan kenaikan sementara rupiah justru membukukan pelemahan. Di tengah gejolak tarif Trump yang makin panas, sentimen Tunjangan Hari Raya (THR) mendorong penguatan IHSG.

Dengan penguatan IHSG dari perdagangan sebelumnya, diperkirakan pergerakan IHSG masih dapat melaju pada perdagangan hari ini. Sementara untuk rupiah diperkirakan masih cukup berat usai kembalinya penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

Pasar keuangan akan kembali volatile pada perdagangan hari ini didorong oleh beberapa sentimen dan rilisnya data-data ekonomi. Selengkapnya mengenai sentimen dan proyeksi pasar hari ini dapat dibaca pada halaman 3 pada artikel ini. Dan para investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman empat.

IHSG pada perdagangan Rabu (12/3/2025) ditutup melesat 1,82% di level 6.665,05. Penguatan tersebut berhasil mematahkan pelemahan IHSG selama dua hari beruntun.

Sebanyak 283 saham naik, 304 turun, dan 210 tidak berubah. Nilai transaksi terbilang sepi, atau hanya Rp 9,87 triliun yang melibatkan 19 miliar saham dalam 1,12 juta transaksi.

Sektor teknologi memimpin penguatan IHSG pada perdagangan kemarin, seiring dengan saham DCI Indonesia (DCII) yang mengamuk. Emiten milik Toto Sugiri tersebut kembali ARA dan naik 10% ke level 205.600, mengukuhkan diri sebagai saham dengan harga termahal di Tanah Air.

Selain DCI Indonesia, saham bank jumbo menjadi penopang IHSG. PT Bank Central Asia (BBCA) yang baru saja mengumumkan dividen naik 2,24% dan berkontribusi 13,01 indeks poin.

Lalu PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) kembali mendekati level 3.900 dan berkontribusi 12,29 indeks poin terhadap kenaikan IHSG. Tidak mau kalah, PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) juga menyumbang 12,59 indeks poin.

Selain itu sejumlah saham konglomerat juga menjadi penopang IHSG, seperti PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN), PT. GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Adapun kenaikan IHSG pada perdagangan kemarin terjadi setelah pengumuman Tunjangan Hari Raya (THR) pada Selasa (12/3/2025). Kebijakan THR ini diumumkan langsung oleh Presiden di Istana Negara, Selasa (11/3/2025). Dalam kesempatan ini, Prabowo didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri PANRB Rini Widyantini.

Pengumuman THR tersebut ampuh mengikis kekhawatiran pasar terhadap Trumpcession. Sebagaimana diketahui, serangan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang membuat pasar keuangan terguncang dan memicu kembali ketakutan akan inflasi.
Terlebih ada menyusul pengumuman Perdana Menteri Ontario Doug Ford bahwa ia akan mengenakan biaya tambahan sebesar 25% pada listrik yang dipasok oleh provinsi terpadat di Kanada itu ke lebih dari satu juta rumah di AS kecuali Trump mencabut semua ancaman tarifnya terhadap ekspor Kanada ke AS.

Sebelumnya, Trump telah meningkatkan perang dagang yang sedang berkembang dengan Kanada, berjanji untuk menggandakan tarif yang akan berlaku dalam beberapa jam pada semua produk baja dan aluminium impor dari tetangga utara Amerika menjadi 50%, meskipun ia kemudian mengatakan ia kemungkinan akan menurunkannya setelah pejabat Kanada setuju untuk berunding.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,24% di angka Rp16.440/US$ pada perdagangan Rabu (12/3/2025). Pelemahan ini senada dengan penutupan Perdagangan sebelumnya Selasa (11/3/2025) yang juga terkoreksi 0,4%.

Pelemahan yang terjadi pada rupiah kemarin tampaknya dipengaruhi oleh sentimen eksternal khususnya dari AS.

Adapun dari pasar obligasi Indonesia, pada perdagangan Rabu (12/3/2025) imbal hasil obligasi tenor 10 tahun tercatat menguat 0,12% di level 6.88% dari perdagangan sebelumnya.

Imbal hasil obligasi yang menguat menandakan bahwa para pelaku pasar sedang membuang surat berharga negara (SBN). Begitu juga dengan imbal hasil obligasi yang melemah menandakan bahwa para pelaku pasar sedang kembali mengumpulkan surat berharga negara (SBN).

Pasar saham Amerika Serikat (AS), Wall Street ditutup lebih baik pada perdagangan Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Dua indeks menguat sementara satu indeks harus sedikit terkoreksi, usai data inflasi AS yang mendingin.

Pada penutupan perdagangan Rabu (12/3/2025), Dow Jones turun 0,20% di level 41.350,81, sementara itu S&P 500 menguat 0,49% di level 5.599,15, dan Nasdaq melesat 1,22% di level 17.648,45.

Saham AS dominan menguat padaRabu karena data inflasi yang lebih dingin dari perkiraan membantu menghentikan aksi jual tajam, sementara eskalasi perang tarif multi-front yang kacau dari Presiden AS Donald Trump menahan kenaikan Dow Jones.

S&P 500 dan Nasdaq ditutup di wilayah positif, didorong oleh kenaikan dari saham teknologi dan saham momentum yang berdekatan dengan teknologi.

Indeks Harga Konsumen (CPI) Departemen Tenaga Kerja menunjukkan harga konsumen mendingin lebih dari yang diproyeksi pasar. Perkembangan terbaru memberikan kepastian bahwa inflasi menuju ke arah yang benar dan menjaga harapan tetap hidup bahwa bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dapat memangkas suku bunga utamanya tahun ini.

"Kami melihat peningkatan hari ini karena angka inflasi yang lebih rendah dari perkiraan dan beberapa aksi beli saat harga sedang turun. Namun, Wall Street dan Main Street masih mencari arah," ujar Greg Bassuk, CEO AXS Investments di New York, dikutip dari CNBC International.

"Harapan investor tentang penurunan inflasi diredakan oleh pertikaian perang dagang yang sedang berlangsung. Karena alasan itu, kami benar-benar memperkirakan ketidakpastian dan volatilitas akan terus berlanjut di sini hingga sebagian besar bulan Maret." imbuh Bassuk. 

Dalam serangan tarif terbarunya, Trump mengenakan bea masuk sebesar 25% pada baja dan aluminium impor, yang mendorong Kanada dan Eropa untuk merespons dengan cara yang sama, meningkatkan tarif balasan mereka pada ekspor AS.

Ekuitas AS mengalami tekanan di tengah meningkatnya suhu sengketa tarif antara Amerika Serikat dan mitra dagangnya, yang mengguncang investor dan menimbulkan kekhawatiran bahwa guncangan harga yang diakibatkannya dapat mendorong Amerika Serikat, bersama dengan Kanada dan Meksiko, ke dalam resesi.

Goldman Sachs pun menurunkan target akhir tahun untuk S&P 500, sementara J.P. Morgan melihat kemungkinan resesi AS semakin meningkat.

Setelah IHSG menguat, pelaku pasar keuangan Indonesia menyambut positif hari ini. Sejumlah sentimen pasar akan menjadi penggerak pasar hari ini, baik dari eksternal ataupun dari dalam negeri.

Kabar THR Masih Dorong Sentimen Positif

Presiden RI Prabowo Subianto telah menetapkan aturan pencairan tunjangan hari raya (THR) Lebaran 2025. Bagi ASN/PNS serta pekerja/buruh di perusahaan, berhak mendapatkan THR Keagamaan untuk menyambut hari raya keagamaan sesuai ketentuan yang berlaku.

Jadwal cairnya THR pun kini sudah dirilis, berikut rangkuman CNBC Indonesia Research mengenai jadwal THR Lebaran 2025 yang akan cair.

1) Pembagian THR Lebaran 2025 untuk PNS

Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 11 Tahun 2025 yang mengatur tentang THR dan Gaji ke-13 bagi Aparatur Negara. Berdasarkan keterangan pers yang diunggah Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, Presiden Prabowo mengumumkan bahwa:

• THR dan gaji ke-13 tahun 2025 akan diberikan kepada seluruh aparatur negara di pusat dan di daerah, termasuk PNS, PPPK, prajurit TNI dan Polri, para hakim serta para pensiunan dengan jumlah total mencapai 9,4 juta penerima;

• Untuk THR dan gaji ke-13, besaran pemberiannya adalah bagi ASN pusat, prajurit TNI/Polri, dan hakim, meliputi gaji pokok, tunjangan melekat, dan tunjangan kinerja;

• Bagi ASN daerah, diberikan sama dengan ASN pusat dan sesuai kemampuan daerah masing-masing;

• Bagi pensiunan, diberikan sebesar uang pensiun bulanan;

• THR (aparatur negara) akan dibayar dua minggu sebelum Hari Raya Idul Fitri, mulai dicairkan pada hari Senin, 17 Maret 2025;

• Gaji ke-13 (aparatur negara) akan dibayar pada awal tahun ajaran baru sekolah yaitu pada bulan Juni 2025.

2) Pembagian THR Lebaran 2025 Pegawai/Buruh Perusahaan

Kebijakan tentang pencairan THR Lebaran 2025 bagi pekerja/buruh perusahaan atau karyawan swasta diatur dalam Surat Edaran Menaker Nomor M/2/HK.04.00/III/2025 tentang Pelaksanaan Pemberian THR Keagamaan Tahun 2025 bagi pekerja/buruh di perusahaan.

Berdasarkan Surat Edaran Menaker Nomor M/2/HK.04.00/III/2025, THR Lebaran 2025 bagi pekerja/buruh perusahaan atau karyawan swasta, diberikan paling lambat H-7 Lebaran 2025 atau sekitar tanggal 24 Maret 2025 (jika Lebaran Idul Fitri 2025 jatuh pada tanggal 31 Maret 2025).

Penjualan Ritel RI Naik

Bank Indonesia (BI) telah menyampaikan penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh pada Februari 2025. Hal ini dapat dilihat dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Februari 2025 yang diprakirakan mencapai 213,2, atau secara bulanan tumbuh sebesar 0,8% (month to month/mtm).

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso secara tahunan, kinerja penjualan eceran pada Februari 2025 diperkirakan mengalami kontraksi sebesar 0,5% (yoy).

Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh penurunan Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, di tengah peningkatan Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Subkelompok Sandang, dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

"Kinerja penjualan eceran (pada Februari) terutama ditopang oleh Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Subkelompok Sandang, dan Kelompok Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang diprakirakan mengalami kenaikan penjualan menjelang Ramadan dan persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri," ujar Ramdan dalam keterangannya, Rabu (12/3/2025).

Sementara itu, pada Januari 2025, IPR tercatat sebesar 211,5 atau secara bulanan mengalami kontraksi sebesar 4,7% (mtm) setelah tumbuh 5,9% (mtm) pada periode sebelumnya. Ramdan menyebut perkembangan ini sejalan dengan normalisasi permintaan masyarakat pasca-perayaan HBKN Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang menyebabkan kontraksi penjualan mayoritas kelompok, kecuali Suku Cadang dan Aksesori.

Secara tahunan, penjualan eceran tumbuh 0,5% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan di bulan Desember 2024 sebesar 1,8% (yoy). Pertumbuhan IPR tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan pada Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Barang budaya dan Rekreasi.

Adapun dari sisi harga, tekanan inflasi tiga bulan yang akan datang, yaitu pada April 2025, diprakirakan menurun, sementara tekanan inflasi 6 bulan yang akan datang, yaitu pada Juli 2025, diprakirakan meningkat.

Hal ini dilihat dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) April 2025 yang tercatat sebesar 159,6, lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 179,0, didorong oleh normalisasi harga pasca-Ramadan dan HBKN Idul Fitri.

Inflasi AS

Tingkat inflasi AS turun menjadi 2,8% (year on year/yoy) pada Februari 2025, lebih rendah dari yang diproyeksi pasar (2,9%). Secara bulanan (mtm), inflasi melandai dari 0,2% pada Februari 2025, dari 0,5% pada Januari 2025.

Inflasi melandai dan memberikan sedikit kelegaan karena konsumen dan bisnis khawatir tentang dampak tarif yang akan terjadi pada inflasi.

Tidak termasuk harga makanan dan energi atau inflasi inti melandai menjadi 0,2% (mtm) pada Februari 2025 dari 0,4% (mtm) pada Januari 2025. Secara tahunan, inflasi inti melandai 3,1% (yoy) pada Februari 2025, dari 3,3% pada Januari 2025.

Konfrerensi Pers APBN Kita

Menteri Keuangan Sri Mulyani akan menggelar konferensi pers APBN KiTa edisi Februari 2025 pada hari ini, Kamis (13/3/2025). Konferensi APBN ini menjadi perhatian karena diharapkan bisa menjawab banyak pertanyaan publik mengenai seberapa besar pendapatan negara yang sudah dikumpulkan serta defisit yang sudah dibukukan.

Sri Mulyani juga diharapkan bisa memberikan pernyataan mengenai bagaimana sikap dan kebijakan pemerintah di tengah tingginya ketidakpastian ekonomi global saat ini.

Di tengah pelemahan daya beli serta anjloknya IHSG belakangan ini, pernyataan dan kebijakan pemerintah juga ditunggu pasar.

Sri Mulyani sebagai bendahara negara juga diharapkan bisa memberi gambaran lebih jelas mengenai posisi dirinya dalam menanggapi kehadiran Danantara. Pasalnya, pengelolaan dividen yang semula menjadi pemasukan negara akan beralih ke Danantara.

Seperti diketahui, pasar dan publik masih menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai Danantara termasuk pengelolaan investasi dan dividen. Banyaknya kesimpangsiuran ini menjadi salah satu faktor ambruknya IHSG.

Di tengah gejolak ekonomi dunia yang sangat kencang akibat perang tarif, suara Sri Mulyani juga ditunggu untuk menanggapinya karena hal tersebut akan sangat  terkait pada pelaksanaan APBN, strategi penerimaan negara dan belanja sekaligus penarikan utang.

Sri Mulyani sejauh ini juga belum memberi suara mengenai langkah Goldman Sachs dan Morgan Stanley yang melakukan downgrade rating terhadap bursa saham Indonesia. Padahal, pada 2017, Sri Mulyani pernah bertindak tegas kepada JPMorgan dengan memutus kontrak kerja setelah lembaga internasional tersebut memberi laporan yang sangat keras terhadap ekonomi Indonesia.

Potensi Resesi AS

Potensi resesi Amerika Serikat (AS) semakin nyata. Alarm baru perlambatan kini muncul, bahkan peluangnya bisa 50%.

Kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump akan semakin merusak pertumbuhan ekonomi AS. Bahkan, langkah-langkahnya bisa meningkatkan risiko resesi tahun ini.

"Ada sekitar 40% kemungkinan terjadinya resesi AS pada tahun 2025," kata Kepala ekonom global, JPMorgan, dalam sebuah pernyataan kepada wartawan di Singapura Rabu, dikutip Kamis (13/2/2025).

"Ke depan, jika tarif berlaku sepenuhnya... peluang resesi AS bisa mencapai 50%," tambahnya dimuat laman RT.

Sebenarnya di awal tahun, Kasman sempat memperkirakan risiko resesi AS sebesar 30%. Tapi, ia memperingatkan jika "tarif timbal balik" yang diusulkan Trump pada mitra dagang utama mulai berlaku pada bulan April, risikonya dapat meningkat lebih jauh, bahkan merusak daya tarik negara itu sebagai tempat untuk berinvestasi.

"Saat ini kita berada pada kekhawatiran yang meningkat tentang ekonomi AS," tegasnya.

Sebelumnya, JPMorgan saat ini memperkirakan ekonomi AS akan tumbuh sebesar 2% untuk tahun 2025. Namun proyeksi tersebut hanya awal dan belum direvisi.

Berikut sejumlah agenda ekonomi dalam dan luar negeri pada hari ini:

• Indeks Harga Produsen (PPI) AS periode Februari 2025

* Konferensi Pers APBN KiTa yang akan diselenggarakan di Aula Djuanda (Mezzanine), Lantai M, Gedung Djuanda I, kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat. Narasumber: Menteri Keuangan, Wakil Menteri Keuangan, dan Para Pejabat Eselon I Kementerian Keuangan (10.00 WIB)

* Rapat Kerja Komisi XI dengan Menteri PPN/Kepala Bappenas dengan pembahasan Rencana Pembangunan jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2025 sampai dengan tahun 2029 (11.00 WIB)

* Kemlu RI menggelar "Pejambon Iftar 2025" di Gedung Pancasila, Kemlu RI, Jakarta Pusat (16.30 WIB)

* Rapat Dengar Pendapat Umum Komisi XI DPR dengan Perhimpunan Bank Nasional dengan pembahasan Pelaksanaan Edukasi dan Literasi Keuangan oleh Industri Jasa keuangan sebagai tindak lanjut UU Nomor 4 Tahun 2023 tentang P2SK dan POJK Nomor 3 Tahun 2023 (13.00 WIB)

* Konferensi pers "Dukungan dan Kesiapan BUMN untuk Infrastruktur dan Transportasi Laut Menyambut Idul Fitri 2025" di Kementerian BUMN (10.00 WIB)

* "Xiaomi Indonesia Flagship Launch 2025" (10.00 WIB)

* vivo V50 Grand Launch: Capture Harmony in Pro (16.00 WIB) yang akan diselenggarakan di Main Ballroom, Hotel Tentrem, Tangerang Selatan, Banten.

Rapat kerja Komisi VI DPR dengan MIND ID di ruang rapat Komisi VI DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

• Stock Split PT Hillcon Tbk (HILL) rasio 1:5

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular