Newsletter

Hantu Resesi AS Muncul Lagi, Goldman Sachs Pangkas Rating RI: Suram!

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
11 March 2025 06:15
Papan di atas lantai perdagangan menunjukkan angka penutupan indeks industri Dow Jones di Bursa Efek New York, Jumat, 2 Agustus 2024. Saham anjlok pada hari Jumat karena kekhawatiran ekonomi AS dapat terpuruk akibat beban suku bunga tinggi yang dimaksudkan untuk menekan inflasi. (AP/Richard Drew)
Foto: Infografis/ Nah Lho! 2 Negara Ini Diramal Kena Krisis Ekonomi di 2024/ Ilham Restu

Pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street berakhir sekarat pada penutupan perdagangan Senin waktu AS atau Selasa pagi dini hari waktu Indonesia. Tiga indeks utama Wall Street anjlok berjamaah usai kekhawatiran resesi membayangi AS.

Pada penutupan perdagangan Senin (10/3/2025), Dow Jones terjun 2,08% di level 41.912,35, begitu juga dengan S&P 500 turun 2,69% di level 5.614,71, dan Nasdaq terdepresiasi 4% di level 17.468,32.

Saham AS anjlok pada perdagangan Senin karena pertikaian tarif yang tak henti-hentinya dan meningkatnya kecemasan dari kemungkinan penutupan pemerintah federal menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi AS dapat terjerumus ke dalam resesi.

Aksi jual tajam minggu sebelumnya berlanjut, mengumpulkan momentum seiring berjalannya sesi, dengan ketiga indeks utama AS mengalami penurunan tajam.

Pada hari Kamis (6/3/2025) pekan lalu, indeks yang berisi saham-saham teknologi turun lebih dari 10% di bawah rekor penutupan tertingginya, mengonfirmasi bahwa indeks memasuki koreksi ketika menyentuh level tertinggi tersebut pada tanggal 19 Desember.

Indeks S&P 500 yang menjadi penentu ditutupnya indeks di bawah rata-rata pergerakan 200 hari, untuk pertama kalinya sejak November 2023.

Sebelumnya, pada hari Minggu (9/3/2025), Trump menolak mengomentari reaksi pasar yang negatif terhadap tindakan tarifnya yang kadang-kadang berlaku terhadap mitra dagang terbesar AS, dan apakah kecemasan yang terkait dengan perubahan kebijakannya yang tidak menentu dapat mendorong ekonomi yang melemah ke dalam resesi.

HSBC menurunkan peringkat saham AS, dengan alasan ketidakpastian seputar tarif.

Namun, jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom mencerminkan meningkatnya risiko resesi bagi AS, Kanada, dan Meksiko.

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular