Newsletter

Hantu Resesi AS Muncul Lagi, Goldman Sachs Pangkas Rating RI: Suram!

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
11 March 2025 06:15
Nah Lho! 2 Negara Ini Diramal Kena Krisis Ekonomi di 2024
Foto: Infografis/ / Ilham Restu
  • Pasar keuangan Indonesia kompak mengakhiri perdagangan di zona merah, IHSG dan rupiah melemah
  • Wall Street ambruk berjamaah karena kekhawatiran mengenai resesi
  • Data ekonomi AS, kekhawatiran resesi, dan perang dagang diperkirakan akan membayangi pergerakan pasar keuangan hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Tanah Air terkoreksi pada perdagangan kemarin, Senin (10/3/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun rupiah sama-sama mencatatkan pelemahan. Pelemahan terjadi usai salah satu bank investasi global kembali menurunkan peringkat saham-saham RI hingga penantian data penting ekonomi Amerika Serikat (AS).

Pergerakan IHSG dan rupiah diperkirakan kembali volatile pada perdagangan hari ini mengingat masih terdapat beberapa sentimen dan data-data ekonomi yang dirilis. Selengkapnya mengenai sentimen dan proyeksi pasar hari ini dapat dibaca pada halaman tiga pada artikel ini. Dan para investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman empat.

IHSG pada perdagangan kemarin, Senin (10/3/2025) melemah 0,57% di level 6.598,21. Pelemahan tersebut mematahkan penguatan IHSG dalam tiga hari beruntun pada perdagangan pekan lalu.

Sebanyak 368 saham turun, 226 saham naik, dan 210 tidak berubah. Nilai transaksi kemarin mencapai Rp 9,3 triliun yang melibatkan 18,97 miliar saham dalam 1,12 juta kali transaksi.

Mayoritas sektor perdagangan berada di zona merah dengan utilitas dan kesehatan mencatatkan kontraksi terdalam. Sementara itu, sektor teknologi, konsumer non primer dan energi bergerak di zona hijau.

Saham emiten perbankan dan sejumlah emiten grup konglomerasi tercatat menjadi penekan kinerja IHSG kemarin.

Saham Bank Mandiri (BMRI) kemarin ini turun 2,69% dan menjadi laggard utama IHSG dengan kontribusi pelemahan 12,5 indeks poin. Kemudian ada Barito Renewables Energy (BREN) dan Astra International (ASII) yang melemah masing-masing turun 8,67 dan 7,67 indeks poin.

Melengkapi lima besar pemberat IHSG kemarin ini adalah Amman Mineral Internasional (AMMN) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI).

Sementara itu, saham milik Otto Toto Sugiri masih menjadi penopang IHSG dari ambruk yang lebih dalam. Saham DCI Indonesia (DCII) tercatat kembali menyentuh level auto rejection atas (ARA) meski kini diperdagangkan di papan pemantauan khusus. Saham DCII tercatat naik 10% ke Rp 169.950 dengan kapitalisasi pasar tembus Rp 405 triliun.

Penurunan IHSG kemarin seiring dengan sentimen dari data-data panas serta serangan balasan China dalam perang dagang.

Usai pemerintahan Amerika Serikat (AS) memberlakukan tarif-tarif dagang baru terhadap Meksiko, Kanada dan China, kini perang dagang makin memanas setelah China mengenakan tarif untuk Kanada sebagai balasan tidak langsung terhadap Presiden AS Donald Trump.

Selain itu, bank Investasi dan pengelola aset global Goldman Sachs menurunkan peringkat dan rekomendasi atas aset keuangan di Indonesia. Penurunan ini terjadi karena perusahaan yang bermarkas di New York tersebut memperkirakan adanya peningkatan risiko fiskal atas sejumlah kebijakan dan inisiatif yang dipilih oleh Presiden Prabowo Subianto.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,28% di angka Rp16.335/US$ pada Senin (10/3/2025). Posisi ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (7/3/2025) yang menguat 0,21%.

Pelemahan yang terjadi pada rupiah didorong oleh sentiment eksternal khususnya AS.

DXY yang terkoreksi akibat pasar tenaga kerja AS melambat bulan lalu, dengan jumlah pekerjaan baru yang lebih rendah dari perkiraan menjadi sentimen positif bagi rupiah untuk dapat mengalami apresiasi setidaknya dalam jangka waktu dekat.

Indeks dolar terjun ke level 103 atau terendah sejak November 2024.

Laporan tersebut memperkuat ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga beberapa kali tahun ini. Berdasarkan survei CME FedWatch Tool, pasar kini menilai terjadi pemangkasan pertama kemungkinan akan dimulai pada Juni dengan total cut rate sejumlah 75 bps.

Namun demikian, Chairman The Fed, Jerome Powell mengungkapkan bahwa ia tidak terburu-buru dalam menurunkan suku bunga acuan sebelum mendapatkan kejelasan lebih lanjut mengenai dampak kebijakan pemerintahan Trump terhadap ekonomi.

Hal ini yang pada akhirnya dapat membuat DXY mengalami rebound dan rupiah sedikit tertekan.

Adapun dari pasar obligasi Indonesia, pada perdagangan Senin (10/3/2025) imbal hasil obligasi tenor 10 tahun tercatat melemah 0,04% di level 6.86% dari perdagangan sebelumnya. Imbal hasil obligasi yang melemah menandakan bahwa para pelaku pasar sedang kembali mengumpulkan surat berharga negara (SBN). Begitu pun sebaliknya, imbal hasil obligasi yang menguat menandakan bahwa para pelaku pasar sedang membuang surat berharga negara (SBN).

Pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street berakhir sekarat pada penutupan perdagangan Senin waktu AS atau Selasa pagi dini hari waktu Indonesia. Tiga indeks utama Wall Street anjlok berjamaah usai kekhawatiran resesi membayangi AS.

Pada penutupan perdagangan Senin (10/3/2025), Dow Jones terjun 2,08% di level 41.912,35, begitu juga dengan S&P 500 turun 2,69% di level 5.614,71, dan Nasdaq terdepresiasi 4% di level 17.468,32.

Saham AS anjlok pada perdagangan Senin karena pertikaian tarif yang tak henti-hentinya dan meningkatnya kecemasan dari kemungkinan penutupan pemerintah federal menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi AS dapat terjerumus ke dalam resesi.

Aksi jual tajam minggu sebelumnya berlanjut, mengumpulkan momentum seiring berjalannya sesi, dengan ketiga indeks utama AS mengalami penurunan tajam.

Pada hari Kamis (6/3/2025) pekan lalu, indeks yang berisi saham-saham teknologi turun lebih dari 10% di bawah rekor penutupan tertingginya, mengonfirmasi bahwa indeks memasuki koreksi ketika menyentuh level tertinggi tersebut pada tanggal 19 Desember.

Indeks S&P 500 yang menjadi penentu ditutupnya indeks di bawah rata-rata pergerakan 200 hari, untuk pertama kalinya sejak November 2023.

Sebelumnya, pada hari Minggu (9/3/2025), Trump menolak mengomentari reaksi pasar yang negatif terhadap tindakan tarifnya yang kadang-kadang berlaku terhadap mitra dagang terbesar AS, dan apakah kecemasan yang terkait dengan perubahan kebijakannya yang tidak menentu dapat mendorong ekonomi yang melemah ke dalam resesi.

HSBC menurunkan peringkat saham AS, dengan alasan ketidakpastian seputar tarif.

Namun, jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom mencerminkan meningkatnya risiko resesi bagi AS, Kanada, dan Meksiko.

Pasar keuangan diprediksi masih menjalani hari-hari berat terlihat dari posisi IHSG yang kini tengah berada di jalur penurunan dan tekanan jual asing lagi-lagi menyelimuti pasar saham Tanah Air. Kekhawatiran akan penundaan pemotongan suku bunga AS juga menghantui pergerakan suram dari rupiah.

Ambruknya Wall Street dan meningkatnya kekhawatiran mengenai resesi di Amerika Serikat (AS) akan membayangi transaksi saham dan mata uang hingga SBN hari ini.

Goldman Sachs Turunkan Peringkat Saham RI

Bank Investasi dan pengelola aset global Goldman Sachs menurunkan peringkat dan rekomendasi atas aset keuangan di Indonesia. Penurunan ini terjadi karena perusahaan yang bermarkas di New York tersebut memperkirakan adanya peningkatan risiko fiskal atas sejumlah kebijakan dan inisiatif yang dipilih oleh Presiden Prabowo Subianto.

Goldman menurunkan peringkat saham RI dari overweight menjadi market weight. Lebih lanjut, Goldman juga menurunkan rekomendasi atas surat utang yang diterbitkan BUMN tenor 10 sampai 20 tahun menjadi netral. Sebelumnya, surat utang BUMN menjadi salh satu aset yang paling ramai diburu oleh manajer investasi global.

Penurunan peringkat ini terjadi Setelah Goldman menaikkan proyeksi defisit fiskal Indonesia dari semua 2,5% kini menjadi 2,9% dari PDB.

Goldman mengungkapkan pasar keuangan Indonesia masih berada dalam tekanan beberapa bulan terakhir karena sentimen tarif dan perang dagang global hingga pelemahan ekonomi domestik membuat investor ketakutan dan kabur dari pasar RI.

Sebagai catatan, IHSG terkoreksi cukup dalam sepanjang tahun dan sempat turun dua digit meski kini mulai membaik. IHSG tercatat menjadi salah satu indeks acuan dengan koreksi paling parah secara global, dengan rupiah juga sempat menyentuh level terendah dalam lima tahun terakhir.

Menurut Goldman, ketakutan investor asing terjadi setelah Prabowo mengumumkan inisiatif pemangkasan dan realokasi anggaran, pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), hingga program 3 juta rumah yang mana dianggap dapat membuat bengkak defisit anggaran.

Pemerintah Umumkan Kebijakan THR Swasta

Menteri Ketenagakerjaan Yassierli dijadwalkan akan menggelar konferensi pers mengenai aturan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi karyawan swasta pada hari ini.
THR diharapkan bisa menjadi pendongkrak belanja di tengah lesunya ekonomi Indonesia.

Terkait THR, Presiden Prabowo meminta perusahaan transportasi online seperti Gojek dan Grab untuk memberikan Bonus Hari Raya (BHR) kepada para pengemudi ojek online (ojol) dan kurir online.

"Tahun ini pemerintah menaruh perhatian khusus pada pengemudi dan kurir online yang telah memberikan kontribusi penting dan mendukung layanan transportasi dan logistik di Indonesia. Untuk itu pemerintah mengimbau kepada seluruh perusahaan layanan transportasi aplikasi untuk memberi Bonus Hari Raya dalam bentuk uang tunai dengan mempertimbangkan keaktifan pekerja," kata Prabowo di Istana Negara, Senin (10/3/2025).

Dalam kesempatan itu, hadir pula CEO GoTo Patrick Walujo dan CEO Grab Anthony Tan.

Lebih lanjut terkait mekanismenya ia mengatakan akan dibahas lebih lanjut dengan para pengusaha. Prabowo mengatakan, saat ini ada 250.000 pekerja pengemudi online aktif dan kurang lebih 1-1,5 juta yang statusnya part time.

"Untuk mekanisme besaran ini kita serahkan nanti untuk dirundingkan dan akan disampaikan oleh Menaker melalui Surat Edaran," kata Prabowo.

Ia berharap kebijakan BHR ini dapat membuat pekerja dan pengemudi online ikut merasakan libur dan mudik Lebaran dengan baik.

Penjualan Mobil Nasional Meningkat

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) telah melaporkan kinerja penjualan mobil di Indonesia periode Februari 2025 yang tercatat naik. Penjualan mobil nasional secara wholesales (pabrik ke dealer) tumbuh 2,2% secara tahunan (yoy) menjadi 72.295 unit dibandingkan Februari 2024 yang mencatatkan 70.772 unit.

Jika dibandingkan secara bulanan (mtm), penjualan mobil juga mencatatkan kenaikan sebesar 16,7% dari periode Januari 2025 yang terjual sebanyak 61.932 unit.

Selain itu, penjualan ritel (dari dealer ke konsumen) justru mengalami penurunan tipis secara tahunan sebesar 0,8% (yoy) menjadi 69.872 unit pada Februari 2025, dari 70.420 unit pada Februari 2024. Namun, jika dibandingkan secara bulanan, penjualan ritel naik sebesar 9,1% (mtm) dari periode Januari 2025 yang terjual sebanyak 64.029 unit.

Penjualan Motor Nasional Juga Naik

Penjualan sepeda motor Indonesia di sepanjang tahun ini hingga akhir Februari 2025 telah mencapai 1.141.578 unit. Penjualan motor pada Februari 2025 saja tumbuh sebesar 3,74% dibandingkan Januari 2025.

Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Senin (10/3/2025), penjualan Februari tercatat mencapai 581.277 unit. Angka tersebut naik 4,04% dibandingkan bulan sebelumnya, pada Januari 2025 membukukan angka 560.301 unit. Sementara secara bulanan, penjualan motor pada Februari 2025 meningkat 3,74% (mtm).

Meskipun secara total penjualan awal tahun menyusut lebih sedikit. Sebab total gabungan angka penjualan Januari-Februari 2024 itu mencapai 1.151.343 unit.

Kepercayaan Konsumen Indonesia

Pada hari ini Selasa (11/3/2025), Bank Indonesia (BI) akan merilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Februari 2025. Sebelumnya, Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada Januari 2025 menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada pada level 127,2. Level sedikit lebih rendah dari IKK pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 127,7.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menuturkan keyakinan konsumen yang tetap optimis pada Januari 2025 bersumber dari tetap kuatnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini dan peningkatan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan.


Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Januari 2025 tercatat masing-masing sebesar 113,5 dan 140,8.

Resesi Amerika

Kekhawatiran kembali mengenai bakal terjadinya resesi di AS membuat pasar khawatir. Ketidakpastian ekonomi membuat para ekonom mengeluarkan sinyal kehati-hatian. Peluang resesi menjadi meningkat. Terlebih sejumlah indikator mulai dari kepercayaan konsumen hingga pertumbuhan ekonomi memburuk.

Para ekonom di Goldman Sachs, mengutip kebijakan Trump, telah meningkatkan peluang mereka untuk terjadinya resesi selama 12 bulan ke depan dari 15% menjadi 20%. Dan Morgan Stanley meramalkan "pertumbuhan yang lebih lambat tahun ini" daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Resesi umumnya didefinisikan sebagai pertumbuhan ekonomi yang lemah atau negatif dua kuartal berturut-turut atau lebih dalam satu tahun. AS sempat mengalami resesi pada awal tahun 2020 saat pandemi Covid menyebar di mana jutaan orang kehilangan pekerjaan.

 Presiden Trump buka suara soal kemungkinan negeri itu akan resesi tahun ini. Hal tersebut dikatakannya dalam sebuah wawancara yang ditayangkan Minggu waktu setempat, mengutip AFP, Senin (10/3/2025).
"Saya tidak suka memprediksi hal-hal seperti itu," katanya kepada pewawancara Fox News ketika ditanya langsung tentang kemungkinan resesi di 2025.

"Ada masa transisi, karena apa yang kami lakukan sangat besar. Kami membawa kekayaan kembali ke Amerika," tambahnya.

Dari data ekonomi AS beberapa minggu terakhir, belanja konsumen turun signifikan di Januari, terbesar dalam empat tahun terakhir, di tengah pelebaran defisit perdagangan AS hingga mencapai rekor US$ 131 miliar di bulan yang sama. Perusahaan dilaporkan bergegas memindahkan barang sebelum tarif berlaku.

MengutipThe Guardian, Selasa (11/3/2025), para ekonom mengatakan risiko 'Trumpcession' meningkat karena tindakan nekat dan pendekatan tarif yang terputus-putus dari Trump mengguncang investor global, yang dicontohkan dengan keputusan minggu lalu untuk menghentikan tarif AS atas barang-barang dari Kanada dan Meksiko untuk kedua kalinya dalam beberapa bulan. Trumpcession sendiri merupakan idiom dari Trump danrecession atau resesi, penurunan ekonomi atau negatif dua kuartal berturut-turut atau lebih dalam satu tahun.

The Fed Akan Pangkas Suku Bunga Jika Terjadi Perlambatan Ekonomi

The Federal Reserve (The Fed) tidak akan menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakannya minggu depan, tetapi dapat memangkas biaya pinjaman secara cepat pertama pada bulan Juni jika kekhawatiran yang meningkat akan perlambatan ekonomi yang dipicu oleh perang dagang menjadi kenyataan.

Setidaknya di situlah taruhannya di pasar berjangka, di mana kontrak yang ditetapkan pada suku bunga kebijakan The Fed semakin dihargai untuk pengurangan seperempat poin persentase pada Juni, Juli, dan Oktober.

Prosentase ini muncul setelah pernyataan Presiden  Trump akhir pekan lalu tentang "periode transisi" saat ia menaikkan tarif pada China, Kanada, dan Meksiko. Saham AS dan imbal hasil Treasury juga turun pada hari Senin karena kekhawatiran bahwa komentarnya mengisyaratkan resesi yang akan datang.

Ketua Fed Jerome Powell pada hari Jumat (7/3/2025), mengatakan bank sentral AS tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, dengan pasar tenaga kerja yang masih kuat, inflasi di jalur yang bergelombang menuju target 2% bank sentral AS, dan ketidakpastian yang tinggi atas dampak kebijakan perdagangan, fiskal, imigrasi, dan regulasi Trump.

Para ekonom mengatakan kebijakan tersebut dapat mendorong harga lebih tinggi dan memperlambat ekonomi setidaknya dalam waktu dekat. Para ekonom Goldman Sachs pada hari Senin (10/3/2025) memangkas perkiraan pertumbuhan AS mereka menjadi 1,7%, dan menaikkan perkiraan inflasi mereka.

Skenario seperti itu dapat memaksa The Fed untuk membuat pilihan yang sulit antara mempertahankan tekanan pada inflasi dengan mempertahankan suku bunga kebijakannya dalam kisaran 4,25%-4,50% saat ini atau memangkas suku bunga untuk melindungi pasar tenaga kerja dari kemerosotan.

Sementara pasar bertaruh pada pendekatan yang terakhir, beberapa ekonom melihat The Fed memperlambat pemotongan suku bunga untuk menjaga harga yang meningkat karena tarif agar tidak memicu ekspektasi inflasi rumah tangga dan bisnis, yang dapat memperdalam peluang inflasi aktual yang terus tinggi.

The Fed mempertahankan suku bunga kebijakannya tidak berubah tahun ini setelah memangkasnya sebesar 1% penuh pada tahun 2024. Para pembuat kebijakan akan memiliki lebih banyak data untuk disaring pada pekan ini, dengan laporan lowongan kerja yang akan dirilis pada hari Selasa dan rilis Indeks Harga Konsumen untuk bulan Februari pada hari Rabu.

Lowongan JOLTS AS

Pada hari ini, Selasa (11/3/2025), Biro Statistik Tenaga Kerja AS akan melaporkan Jumlah lowongan pekerjaan JOLTS periode Januari 2025. Sebelumnya, jumlah lowongan pekerjaan menurun menjadi 7,6 juta pada hari kerja terakhir bulan Desember, Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan.

Selama bulan tersebut, perekrutan dan total pemutusan hubungan kerja sedikit berubah pada masing-masing 5,5 juta dan 5,3 juta. Dalam pemutusan hubungan kerja, berhenti (3,2 juta) dan PHK dan pemecatan (1,8 juta) sedikit berubah. Rilis ini mencakup estimasi jumlah dan tingkat lowongan pekerjaan, perekrutan, dan pemutusan hubungan kerja untuk seluruh sektor nonpertanian, menurut industri, dan menurut kelas ukuran perusahaan.

Berikut sejumlah agenda ekonomi dalam dan luar negeri pada hari ini:

• Kepercayaan Konsumen Indonesia Februari 2025

• Lowongan JOLTS AS Januari 2025

* Menteri Ketenagakerjaan Yassierlu akan melaksanakan Konpers Tunjangan Hari Raya (THR) dan SE Bantuan Hari Raya (15.00 WIB)

* POLRI, Google Indonesia, Jasa Marga dan kementerian lainnya akan memaparkan informasi terkait rencana kolaborasi dan strategi pengelolaan arus mudik yang akan diselenggarakan di kantor Google Indonesia, Pacific Century Place Tower, SCBD, Jakarta Selatan (10.00 WIB)

* Komisi V DPR menggelar rapat dengan Menteri Perhubungan, Menteri Pekerjaan Umum, Kepala BMKG dan Kepala BNPP/Basarnas di ruang rapat Komisi V DPR, Senayan, Jakarta Pusat (13.00 WIB)

* Undangan Media Literacy Circle UOB Indonesia "Investasi via Digital: Strategi Kelas Menengah di Tengah Biaya Hidup Tinggi dan Gejolak Pasar" di Hotel St Regis, Jakarta Selatan (15.30 WIB)

* Media Update Indosat Ekspedisi Jaringan Andal yang akan diadakan di Gedung KPPTI, Jakarta Pusat. Narasumber: President Director & CEO Indosat dan Director & Chief Technology Officer Indosat (09.30 WIB)

* Drive Test Jaringan 5G Jabodetabek, Press Conference Telkomsel Siaga RAFI, dan Buka Puasa Bersama di Telkomsel Smart Office, Jakarta (10.30 WIB)

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

• Pubex PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) pukul 14.00 WIB

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular