PT Kilang Pertamina Raih 6 PROPER: Kurangi Emisi, Berdayakan Ekonomi
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) meraih enam penghargaan pada Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) 2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
Ke enam penghargaan ini merupakan merupakan bukti komitmen perusahaan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan dan mengurangi gas rumah kaca serta
PT KPI merupakan h Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero) yang mengembangkan investasi dan menjalankan bisnis pengolahan minyak bumi serta bahan lainnya menjadi produk-produk bahan bakar, pelumasan, petrokimia dan farmasi.
Dalam konteks lingkungan, PT KPI berfokus pada pengelolaan emisi dan limbah secara efektif, serta upaya pelestarian keanekaragaman hayati. PT KPI juga berinvestasi dalam teknologi bersih dan proses yang efisien untuk meminimalkan jejak karbonnya, menunjukkan peran aktif perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Perusahaan juga fokus pada pengelolaan emisi dan limbah secara efektif, serta upaya pelestarian keanekaragaman hayati. PT KPI juga berinvestasi dalam teknologi bersih dan proses yang efisien untuk meminimalkan jejak karbonnya, menunjukkan peran aktif perusahaan dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
PT KPI saat ini memiliki enam unit operasi (refinery unit/RU) dan anak perusahaan yakni RU II Dumai, RU II Sei Pakning, RU III Plaju, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan, dan RU VI Balongan.
Di tengah pengembangan bisnisnya, PT KPI terus mengembangkan bahan bakar ramah lingkungan seperti Pertamina RD sebagai bagian upaya mengurangi dampak buruk pemanasan global.
Komitmen pengembangan enegri bersih diwujudkan dalam memproduksi energi bersih melalui produk seperti HVO, LSFO V 1250, Musicool, dan Biosolar 30 (B30).
Perseroan menargetkan untuk dapat mencapai penurunan 1 juta CO2e pada 2026. Untuk mencapai target tersebut, kami melanjutkan upaya pengendalian emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui inisiasi penghematan energi, penggunaan energi yang ramah lingkungan, dan program-program reduksi emisi.
Komitmen besar perusahaan dalam menjaga lingkungan juga diwujudkan dengan tidak adanya area operasi yang berada di dalam hutan lindung maupun area dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi.
Untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission, Perseroan meluncurkan Sustainable Aviation Fuel, yaitu bahan bakar ramah lingkungan untuk pesawat terbang.
Peran besar PT KPI dalam mengurangi pemanasan global hingga menekan dampak perubahan iklim dianugerahi 6 PROPER emas.
Ke-6 unit operasi tersebut adalah Kilang Dumai, Kilang Sungai Pakning, Kilang Plaju, Kilang Cilacap, Kilang Balongan, dan PT Polytama Propindo.
1. PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju
Kilang Plaju merupakan Kilang Pengolahan Minyak tertua di Indonesia yang dibangun pada 1904.
Kilang Plaju berlokasi di di Palembang, Sumatera Selatan. Kilang RU III memiliki dua area operasi yang dipisahkan oleh Sungai Komering yaitu Kilang Area Plaju dan Kilang Area Sungai Gerong.
PT KPI Plaju merupakan Kilang Pengolahan Minyak terbesar kelima di Indonesia dengan tingkat kompleksitas / NCI 3.1. Kilang ini memiliki kapasitas total sebesar 126 MBPOD dengan output produk yaitu Biosolar B35, Pertalite/Dexlite, Avtur, LPG Polytam, MFO LS, Musicool.
Perusahaan sudah melakukan banyak program sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi, seperti di bawah ini:
Selain mengurangi emisi, perusahaan juga memberdayakan ekonomi berkelanjutan melalui program Belida Musi Lestari: Berani Biodiversity Conservation Based on Local Community for Sustainability.
Ikan Belida merupakan ikan yang sensitif rentan dan dibutuhkan treatment khusus. Di sinilah Pertamina beserta Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) dan Kampus PGRI hadir untuk melestarikan ikan tersebut.
Program konservasi di antaranya adalah Advokasi SK rescue Ikan Belida dan illegal fishing dengan bekerja sama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Banyuasin.
Di sinilah Pertamina beserta Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) dan Kampus PGRI hadir untuk melakukan konservasi ikan Belida.
Program ini menghasilkan modul atau best practice yang dapat disampaikan ke masyarakat dalam budidaya Belida.
Saat ini ada ikan Belida yang berjumlah 378 dari 3 spesies.
Perusahaan juga mengembangkan kawasan perikanan end to end terintegrasi yang baru dan pertama kali di Sumatera Selatan.
Program tersebut juga mampu menciptakan Kurikulum Cinta Belida yang sudah diajarkan kepada 6.295 peserta didik teredukasi cinta Belida.
Program ini mendapat perhatian khusus dari Kementerian Lingkungan Hidup. Program ini menjadi salah satu penilaian penting dalam PROPER.
Merujuk hitungan Kementerian Lingkungan hidup, program PT KPI Plaju dalam inovasi mereka mendapatkan nilai social return on investment (SROI) sebesar 1,44 da Indeks Keanekaragaman Hayati adalah 0,784
Nilai SROI (Social Return on Investment) didasarkan pada perbandingan antara manfaat yang diterima dengan biaya yang dikeluarkan. SROI merupakan metodologi yang mengukur nilai sosial, kesehatan, lingkungan, dan ekonomi.
Hasil SROI
SROI di atas 1 menunjukkan penciptaan nilai positif
SROI sebanding dengan 1 menandakan netralitas keuangan
SROI di bawah 1 menunjukkan penciptaan nilai ekonomi yang kurang efisien
PT KPI Plaju sendiri sudah tiga tahun terakhir mendapatkan anugerah PROPER.
(mae/mae)