
PT Kilang Pertamina Raih 6 PROPER: Kurangi Emisi, Berdayakan Ekonomi

3. PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit IV Cilacap
PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit IV Cilacap merupakan salah satu dari tujuh jajaran unit pengolahan. Kapasitas produksi terbesarnya mencapai 348.000 barrel/hari, dan terlengkap fasilitasnya. Kilang ini sangat strategis karena memasok 34% kebutuhan BBM nasional atau 60% kebutuhan BBM di Pulau Jawa.
Refinery Cilacap juga menjadi satu-satunya kilang di Indonesia yang memproduksi aspal dan base oil.
![]() Kilang Cilacap merupakan salah satu kilang minyak terbesar di Indonesia |
Kilang Cilacap mulai dibangun pada 1974 dan beroperasi pada 1976. Jumlah kilang bertambah termasuk Kilang Paraxylene. Kilang ini menghasilkan produk NBM dan Petrokimia.
Menyadari besarnya dampak perubahan iklim, perusahaan juga terus menggenjot upaya untuk mengurangi emisi.
![]() Penilaian PROPER |
Program pengurangan emisi di antaranya adalah dengan menggunakan teknologi lorong udara tunggal pada sistem penyaluran udara pada pembakaran furnace 011,012, dan 018FOC III
Upaya ini memberikan dampak:
1. Adanya potensi Global Warming Potential sebesar 0,000099%
2. Adanya potensi penurunan hujan asam sebesar 106,59%
3. Adanya potensi pengurangan penipisan ozon sebesar 0,92%
4. Adanya potensi penurunan photochemical oxidation 55,32%
5. Adanya potensi penurunan toxity 104,18%
6. Adanya potensi penurunan cumulative energy sebesar 3,14%
Di luar itu, perusahaan juga aktif memberdayakan masyarakat dengan membantu mantan anak buah kapal dan pekerja migran di Kutawaru, Porgram tersebut membuat mereka menjadi mandiri melalui pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan pengembangan UMKM berbasis potensi lokal.
Program Masyarakat Mandiri Kutawaru Berdaulat dilaksanakan di Kampung Sendiri (Mamaku Berdikari) di Kelurahan Kutawaru, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap.
Program tersebut dilatarbelakangi tingginya jumlah mantan anak buah kapal (ABK) dan eks pekerja migran, serta tantangan lingkungan seperti rob atau banjir air pasang laut dan kerusakan lahan eks tambak.
Mamaku Berdikari dirancang untuk memberdayakan masyarakat melalui pendekatan lingkungan dan ekonomi berkelanjutan.
Perusahaan juga menggelar pelatihan pelatihan olahan tambak untuk masyarakat ditambah pembangunan Learning Center sebagai pusat edukasi dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
PT KPI RU IV Cilacap telah menunjukkan pengelolaan air yang baik dalam hal aksesibilitas dan kualitas, namun memiliki risiko kelangkaan air di wilayah tersebut dengan kategori stres air sedang-tinggi (tinggi).
Namun demikian, berdasarkan hasil survei BPS Jawa Tengah (2021), warga di Kabupaten Cilacap memiliki akses air minum bersih sebesar 93,37%, dengan kondisi di beberapa lokasi terdapat potensi terjadi kekurangan air pada musim kemarau.
Hasil rekomendasi dari kajian ini menjadi panduan PT KPI dalam menjalankan upaya pengelolaan air yang lebih baik. PT KPI berkomitmen untuk juga melakukan kajian penilaian risiko air pada unit operasional lainnya.
Program lainnya adalah degan mendukung program Kampung Kepiting Desa Energi Berdikari.
Perusahaan memasang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 6.400 WP untuk penerangan bagi obyek wisata di wilayah dekat operasional.
Program ini mampu menghemat penggunaan listrik hingga Rp 1,5 juta/bulan.
Komitmen besar KPI Cilacap dalam ikut mengurangi pemanasan global dan ikut terlibat dalam pemberdayaan masyarakat dianugerahi penghargaan Lingkungan PROPER dari Kementerian Lingkungan Hidup.
