Newsletter

Perang Dagang Datang di Awal Ramadhan, IHSG- Rupiah Bisa Terguncang

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
28 February 2025 06:19
wall street
Foto: Infografis/Kronologi Penembakan di Luar Gedung Putih/Edward Ricardo

Dari Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street ambruk berjamaah setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif untuk Kanada dan Meksiko akan diterapkan sesuai rencana. Bursa juga jeblok setelah saham Nvidia ambruk 8,5% sehari.

Indeks S&P ambruk 1,59% ke 5.861,57, indeks Nasdaq jeblok 2,78% ke 18.544,42 sementara indeks Dow jones kehilangan 193,62 poin, atau 0,45%, ke 43.239,50.

Trump mengumumkan bahwa tarif yang diusulkan sebesar 25% untuk Meksiko dan Kanada akan mulai berlaku pada 4 Maret setelah moratorium satu bulan berakhir. Trump mengklaim bahwa kedua negara tersebut belum cukup mengurangi aliran obat terlarang melalui perbatasan. Presiden juga menyatakan bahwa China, yang sudah menghadapi tarif 10% dari AS, akan dikenakan tarif tambahan sebesar 10%.

"Kami berada di pasar yang terhenti, terikat pada rentang tertentu, sedikit irasional, sementara menunggu kejelasan kebijakan," kata Jay Hatfield, CEO Infrastructure Capital Advisor, kepada CNBC international.

Saham Nvidia turun meskipun raksasa chip ini melebihi estimasi kuartal keempat baik dari sisi pendapatan maupun laba. Namun, perusahaan ini mencatat penurunan margin bruto untuk kuartal tersebut dan kenaikan pendapatan terkecil dalam dua tahun, yang menimbulkan pertanyaan apakah mereka mempertahankan momentum.

Nvidia mengumumkan kenaikan pendapatan sebesar 78% sebesar US$ 39,33 miliar pada periode Oktober-Desember 2024. Pendapatan pada 2024 meloncat 114% ke US$ 130,5 miliar.

"Laba Nvidia luar biasa, tetapi itu terjadi di pasar saham yang sangat bergejolak," kata James Demmert, kepala pejabat investasi di Main Street Research.

Selain deklarasi tarif Trump, lonjakan klaim pengangguran juga ikut menekan pasar. Kenaikan klaim pengangguran meningkatkan kekhawatiran baru tentang pelambatan ekonomi. Klaim pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 22 Februari tercatat 242.000. Angka ini naik 22.000 dari level yang direvisi minggu sebelumnya dan lebih tinggi dari estimasi Dow Jones yang memperkirakan 225.000.

Kenaikan pengangguran terjadi setelah sejumlah laporan ekonomi lainnya baru-baru ini juga mengecewakan dan menunjukkan ekonomi AS melambat. Kondisi ini mengguncang saham dan meningkatkan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi AS.

(emb/emb)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular