Newsletter

Banyak Awan Gelap, Siap-siap Terguncang Hari Ini

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
25 February 2025 06:15
Financial Markets Wall Street
Foto: Masih Dihantui Virus Corona, IHSG Merah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Dari Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street berakhir beragam.

Indeks S&P turun 0,5% ke 5.983,25 dan Nasdaq Composite ambruk 1,21%, berakhir di 19.286,92. Sebaliknya indeks Dow Jones Industrial Average berhasil mencatatkan sedikit kenaikan sebesar 33,19 poin, atau 0,08% ke 43.461,21.

Indeks Nasdaq turun dipicu ambruknya saham-saham perusahaan teknologi besar. Saham Palantir jatuh 10,5% sehingga memberikan dampak negatif pada indeks berbasis teknologi. Microsoft turun sekitar 1% setelah laporan analis dari TD Cowen menyebutkan bahwa perusahaan mengurangi pengeluaran untuk pusat data, yang menimbulkan kekhawatiran akan kelemahan dalam sektor kecerdasan buatan. Raksasa pembuat chip Nvidia turun 3%.

Kekhawatiran terkait perang dagang Presiden Donald Trump terhadap mitra dagang utama AS terus membebani sentimen pasar. Trump mengonfirmasi bahwa tarif untuk Kanada dan Meksiko "akan dilanjutkan" setelah tenggat waktu penundaan sebulan berakhir minggu depan.

Scott Helfstein, kepala strategi investasi di Global X, mengatakan Gedung Putih mendapatkan dukungan investor untuk empat minggu pertama masa jabatannya.

Namun, masa honeymoon mungkin akan segera berakhir.

Pergerakan pasar ini mengikuti penurunan pasar pada minggu lalu. Dow dan Nasdaq ditutup turun lebih dari 2%, sementara S&P 500 turun lebih dari 1%. Pada Jumat pekan lalu saja, Dow kehilangan lebih dari 700 poin, sementara S&P 500 dan Nasdaq turun masing-masing 1,7% dan 2,2%.

Penurunan tersebut terjadi setelah data Februari menambah kekhawatiran tentang kondisi ekonomi AS. Angka indeks manajer pembelian menunjukkan sektor jasa AS mengalami kontraksi, sementara indeks sentimen konsumen dari Universitas Michigan lebih lemah dari yang diperkirakan.

Investor kini menunggu laporan penting terkait pendapatan perusahaan dan ekonomi AS. Laporan pendapatan dari Home Depot dan Lowe's pada Selasa dan Rabu, masing-masing, akan memberikan gambaran kepada investor tentang bagaimana kondisi konsumen AS. Laporan pendapatan Nvidia pada Rabu pekan ini bisa lebih berpengaruh, mengingat kapitalisasi pasar perusahaan dan kaitannya dengan sektor kecerdasan buatan.

Pada Jumat, akan dirilis indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) untuk Januari. Indeks PCE merupakan ukuran inflasi yang menjadi pertimbangan utama bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

Clark Bellin, presiden dan kepala investasi di Bellwether Wealth, mengatakan PCE Jumat untuk Januari akan sangat penting bagi pasar.

"Itu akan membantu mengonfirmasi apakah inflasi benar-benar melonjak di awal tahun 2025, mengingat pembacaan inflasi lainnya di Januari, seperti Indeks Harga Konsumen dan Produsen sangat kuat." Ujar Clark, kepada CNBC International.

Namun, Bellin menambahkan terlepas dari apa yang dikatakan PCE pada Jumat, kemungkinan besar Federal Reserve akan tetap menahan keputusan suku bunga setidaknya selama 6 bulan ke depan."

(emb/emb)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular