
Jangan Panik! Begini Wejangan Warren Buffett Saat Pasar Saham Suram

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Indonesia sedang terpuruk pada perdagangan hari ini. Saham-saham yang terkenal bluechips pun longsor hingga 2% lebih. Saat pasar sedang tidak baik baik saja, bapak investor dunia punya nasehat nih untuk investor menghadapi situasi tersebut. Apa saja nasehat opa Warren Buffett?
Di saat volatilitas tinggi dan pasar sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja, Warren Buffett menyarankan agar tetap tenang dan berpegang pada prinsip dasar, yaitu membeli dan menahan saham untuk jangka panjang.
Jadi, saat pasar mengalami penurunan, Buffett menyarankan untuk "memegang teguh kata-kata" dari puisi klasik abad ke-19 karya Rudyard Kipling, If-, yang menggambarkan pelajaran ini. Dalam suratnya kepada pemegang saham Berkshire Hathaway tahun 2017, Buffett mengutip beberapa baris berikut:
"Jika kau bisa tetap tenang saat semua orang di sekitarmu panik ...
"Jika kau bisa menunggu dan tidak lelah menunggu ...
"Jika kau bisa berpikir - dan tidak menjadikan pikiran sebagai tujuan utama ...
"Jika kau bisa percaya pada dirimu saat semua orang meragukanmu ...
"Maka dunia ini beserta isinya akan menjadi milikmu."
Penurunan pasar adalah sesuatu yang tak terhindarkan, kata Buffett, sambil mencontohkan perusahaannya sendiri: "Berkshire sendiri adalah contoh nyata bagaimana pergerakan harga yang acak dalam jangka pendek bisa menyamarkan pertumbuhan nilai dalam jangka panjang. Selama 53 tahun terakhir, perusahaan telah membangun nilai dengan menginvestasikan kembali keuntungannya dan membiarkan bunga majemuk bekerja. Dari tahun ke tahun, kami terus maju. Namun, saham Berkshire telah mengalami empat penurunan besar."
Ia kemudian merinci setiap penurunan tajam harga saham, termasuk yang terbaru antara September 2008 hingga Maret 2009, ketika saham Berkshire anjlok 50,7 persen.
Penurunan besar telah terjadi sebelumnya dan akan terjadi lagi, katanya: "Tidak ada yang bisa memberi tahu kapan hal ini akan terjadi. Lampu bisa berubah dari hijau menjadi merah kapan saja tanpa berhenti di kuning."
Daripada terus-menerus memantau pasar dan panik, tetaplah tenang. Penurunan pasar "memberikan peluang luar biasa bagi mereka yang tidak terbebani utang," kata Buffett, yang mengarah pada pelajaran investasi penting lainnya: Jangan pernah berutang untuk membeli saham.
"Tidak ada yang bisa memastikan seberapa jauh harga saham bisa turun dalam waktu singkat," tulis Buffett. "Bahkan jika utangmu kecil dan posisimu tidak langsung terancam oleh anjloknya pasar, pikiranmu bisa terguncang oleh berita-berita menakutkan dan komentar yang dramatis. Dan pikiran yang tidak tenang tidak akan bisa mengambil keputusan yang baik."
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sampai saat ini sudah turun sekitar 2%, beserta saham-saham yang memiliki kapitaslisasi besar.
Berdasarkan data Refinitiv pada perdagangan Kamis (6/2/2025) pukul 14.40 WIB tercatat di 6.875,21, anjlok 2,12% dibandingkan posisi penutupan kemarin.
Sementara itu saham-saham bluechips juga telah jatuh hingga siang hari ini.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(ras/ras)