Newsletter

RI Was-was Tunggu Data Ekonomi, Dunia Waspada Perang Dagang AS-China

Revo M, CNBC Indonesia
05 February 2025 06:15
Ilustrasi Wall Street. (AP/Richard Drew)
Foto: Infografis/ Nah Lho! 2 Negara Ini Diramal Kena Krisis Ekonomi di 2024/ Ilham Restu

Nasdaq Composite dan S&P 500 menguat pada Selasa berkat lonjakan saham Palantir, sementara Wall Street berusaha menemukan pijakan yang stabil setelah perkembangan terbaru di arena perdagangan global.

Dilansir dari CNBC International, Indeks teknologi Nasdaq naik 1,35% ke 19.654,02, sedangkan S&P 500 meningkat 0,72% menjadi 6.037,88. Dow Jones Industrial Average juga menguat 134,13 poin atau 0,3%, menutup sesi di 44.556,04.

Saham Palantir melonjak sekitar 24% setelah hasil kuartal keempatnya melampaui ekspektasi analis, bahkan mencapai rekor tertinggi baru. Saham teknologi besar lainnya, seperti Nvidia, ikut terdorong oleh reli Palantir, dengan raksasa chip tersebut naik 1,7% selama sesi perdagangan.

Kenaikan indeks saham di AS terjadi setelah Pemerintah China memberlakukan tarif hingga 15% pada impor batu bara dan gas alam cair (LNG) dari AS serta menaikkan bea masuk 10% pada minyak mentah, peralatan pertanian, dan beberapa jenis mobil, berlaku mulai 10 Februari.

Langkah ini menyusul keputusan AS untuk menunda penerapan tarif lebih agresif terhadap Kanada dan Meksiko. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengumumkan melalui platform media sosial X pada Senin malam bahwa Presiden Donald Trump sepakat untuk menunda penerapan tarif terhadap Kanada selama setidaknya 30 hari. Sebelumnya, pada hari yang sama, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum juga mengonfirmasi bahwa tarif impor Meksiko ke AS akan ditangguhkan selama satu bulan.

(rev/rev)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular