Newsletter

Trump Beri Kabar Baik, Saatnya Menunggu Dolar Eksportir Balik ke RI

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
22 January 2025 06:15
Trump Inauguration
Foto: AP/Evan Vucci

Sejumlah sentimen dari luar dan dalam negeri diperkirakan akan menggerakkan pasar IHSG, rupiah, dan SBN hari ini. Snetimen luar negeri datang dari kebijakan Trump sementara dari dalam negeri terdapat revisi aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) serta datangnya musim laporan keuangan.


Kebijakan Trump

Inaugurasi kedua Donald Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat membawa pengaruh yang kompleks terhadap pasar global, termasuk Indonesia. Trump Effect, istilah yang digunakan untuk menggambarkan dampak kebijakan kontroversial dan pro-bisnis dari Presiden Trump, menjadi sorotan utama investor, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Silva Halim, menyebutkan bahwa periode kedua Trump menghadirkan apa yang ia sebut "familiar uncertainty." Investor kini sudah lebih mengenal pola kebijakan Trump, terutama terkait proteksionisme perdagangan, sehingga kekhawatiran pasar global mulai mereda.

"Dengan valuasi saham IHSG yang menarik dan imbal hasil dividen yang tinggi, kami optimistis bahwa investor akan tetap tertarik, meski volatilitas di semester pertama mungkin masih tinggi," ujar Silva dalam konferensi pers Pre-Event Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, Selasa (21/1/2025).

Lebih lanjut, Trump 2.0 juga membawa harapan baru di sektor energi dan infrastruktur global, dua area yang menjadi fokus kebijakan pro-growth Presiden Trump.

Meskipun terdapat ancaman inflasi akibat tarif perdagangan yang tinggi, langkah ini dapat meningkatkan peluang ekspor Indonesia, terutama di sektor berbasis komoditas. Data dari CORE Indonesia menunjukkan bahwa proteksionisme Trump justru dapat membuka peluang diversifikasi perdagangan ke negara-negara seperti Tiongkok, terutama untuk produk berbahan dasar serat nabati dan farmasi.

Oktavianus Audi, VP Marketing, Strategy, and Planning dari Kiwoom Sekuritas, menjelaskan bahwa dampak Trump Effect terhadap pasar Indonesia masih relatif minim. "Pasar saat ini cenderung bersikap wait-and-see terhadap kebijakan Trump, terutama di sektor perdagangan internasional," ujarnya.

Harapan Investor pada Era Trump 2.0


Agenda Trump yang meliputi deregulasi, reformasi pajak, dan kebijakan pro-bisnis lainnya membawa optimisme sekaligus tantangan bagi pasar. Di AS, langkah-langkah deregulasi ini telah meningkatkan saham sektor perbankan dan menciptakan peluang di industri mata uang kripto, di mana nilai bitcoin dan aset digital lainnya sempat melonjak setelah Trump meluncurkan rencana kripto nasional.

Namun, agenda proteksionisme yang sering dikaitkan dengan kenaikan tarif tetap menjadi perhatian utama. Trump menunda pengumuman tarif besar pada hari pertama jabatannya, yang memberikan sedikit kelegaan di pasar saham global. Kontrak saham S&P 500 tercatat naik 0,4%, sementara mata uang seperti peso Meksiko juga menguat.

Aturan DHE, Seberapa Besar Dongkrak Rupiah
Revisi aturan DHE diharapkan bisa menjadi senjata baru untuk memperkuat nilai tukar rupiah. Dengan kewajiban DHE yang baru diharapkan DHE atau dolar yang selama ini dibawa pergi eksportir ke Singapura atau negara lain bisa kembali ke Indonesia. Pasokan dolar pun diharapkan naik sehingga rupiah lebih tahan terhadap guncangan dari tekanan global.

Seperti diketahui, pemerintahan Prabowo Subianto resmi mengubah Peraturan Pemerintah (PP) No.36 Tahun 2023 tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE). Eksportir diwajibkan untuk menempatkan DHE sebesar 100% di dalam negeri dalam kurun waktu 1 tahun mulai 1 Maret 2025.

Revisi atas Peraturan Pemerintah (PP) No.36 Tahun 2023 ini akan berlaku untuk sektor mineral dan batu bara, perikanan serta perkebunan seperti kelapa sawit.

"Pemerintah akan segera merevisi PP no. 36 dan akan diperlakukan per 1 Maret tahun ini. Sektor minyak bumi dan gas alam itu tidak diikutkan," ungkap Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/1/2025)

Penempatan DHE bisa dilakukan pada lembaga keuangan dalam negeri. Airlangga menyatakan, kebijakan tersebut menambah pasokan valutas asing (valas) di dalam negeri sehingga mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

Secara lebih rinci, Airlangga menjelaskan, kebijakan tersebut juga akan disertai dengan insentif yaitu pembebasan pajak penghasilan (PPh) atas pendapatan bunga pada instrumen penempatan DHE.

"Kalau reguler biasanya kena pajak 20% tapi untuk DHE 0%," ujarnya.

DHE, lanjut Airlangga juga bisa menjadi agunan kredit apabila eksportir membutuhkan pembiayaan dari perbankan. "Kemudian underlying transaksi swap antara nasabah dan perbankan, eksportir dapat memanfaatkan instrumen swap dengan bank dalam hal memiliki kebutuhan rupiah untuk kegiatan usahanya," jelas Airlangga.

DHE yang dikonversi ke mata uang rupiah akan menjadi pengurang dalam besaran porsi kewajiban penempatan DHE.

Eksportir juga bisa menggunakan porsi dari DHE untuk pembayaran pungutan negara seperti pajak, royalti dan dividen. Pemerintah akan segera berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait serta dunia usaha.

"Konversi ke dalam rupiah dilakukan dalam rangka menambahkan suplai dolar tanpa intervensi berlebihan dari BI dan juga dari suku bunga maupun valas. Mengurangi volatilitas rupiah dan membantu kebutuhan operasional perusahaan," tegas Airlangga.

Musim Laporan Keuangan Tiba
Musim laporan keuangan kuartal IV-2024 dan full year 2024 segera dimulai. Datangnya musim laporan keuangan ini diharapkan menjadi angin segar dan semangat baru yang bisa menjadi sentimen positif pasar. Kinerja yang positif akan menambah kepercayaan diri investor sehingga saham akan bergerak positif.

Hari ini, Bank Negara Indonesia (BBNI) akan merilis laporan keuangan kuartal IV-2024 sekaligus tahun penuh 2024.

Sebagai catatan, pada kuartal IV-2023, laba bersih Rp5,2 triliun.  Secara keseluruhan tahun, laba bersih BBNI menembus Rp20,9 triliun pada 2023, tumbuh 14,2%. Net Interest Income (NII) turun tipis -0,1% menjadi Rp41,3 triliun.

Kredit disalurkan BBNI selama 2023 tumbuh 7,6%  sementara Dana pihak ketiga (DPK) meningkat 5,4%.

Sementara itu, laba BNI hingga kuartal III-2024 sudah mencapai Rp 16,3 triliun.

(emb/emb)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular