Newsletter

Trump Beri Kabar Baik, Saatnya Menunggu Dolar Eksportir Balik ke RI

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
22 January 2025 06:15
Wallstreet
Foto: Infografis/ 10 Negara Di Dunia Dengan Cadangan Devisa Terbesar

Pasar saham AS menguat pada penutupan perdagangan Selasa (21/1/2025) atau Rabu dini hari, didorong optimisme investor terhadap komentar dan tindakan awal Presiden Donald Trump terkait kebijakan perdagangan internasional.

Indeks utama Wall Street kompak menguat, dengan Dow Jones Industrial Average melonjak 537,98 poin atau 1,24% ke level 44.025,81. S&P 500 naik 0,88% ke 6.049,24, sementara Nasdaq Composite menambah 0,64% ke 19.756,78.

Saham-saham kapitalisasi kecil pun turut reli, tercermin dari kenaikan Russell 2000 sebesar 1,9%. Saham teknologi seperti Amazon dan Nvidia naik lebih dari 2%, meskipun kinerja Nasdaq terbatas akibat penurunan lebih dari 3% pada saham Apple setelah dua kali mendapat downgrade dari analis Wall Street.

Presiden Trump memulai hari pertamanya di Gedung Putih dengan menandatangani beberapa perintah eksekutif, termasuk memorandum untuk meninjau kebijakan perdagangan yang dianggap tidak adil.

Meski sempat mengancam tarif 25% pada Meksiko dan Kanada terkait kebijakan perbatasan mereka, Trump belum memberikan otorisasi tarif baru, termasuk untuk China. Investor pun menafsirkan hal ini sebagai pendekatan yang lebih lunak dari ekspektasi awal.

"Pengumuman kebijakan tarif Presiden Trump di hari pelantikannya ternyata lebih jinak dari yang diantisipasi," ujar Alec Phillips, Kepala Ekonom Politik AS di Goldman Sachs, dalam catatan kepada kliennya. Namun, Phillips menyoroti retorika Trump terhadap Kanada dan Meksiko yang justru lebih agresif dari perkiraan.

Langkah Trump yang tidak langsung memberlakukan tarif universal memberikan kelegaan bagi pasar yang sempat khawatir kebijakan tersebut dapat memicu inflasi lebih lanjut.

Kendati demikian, investor masih mencermati apakah Trump akan merealisasikan janji-janji pro-bisnisnya, seperti deregulasi yang sempat mendongkrak saham perbankan pasca-kemenangan Trump pada November lalu.

Dalam pidato pelantikannya, Trump menyebut kembalinya ia ke Gedung Putih sebagai awal dari era pertumbuhan dan kesuksesan Amerika, sekaligus mengkritik tajam pemerintahan sebelumnya. Selain itu, Trump mendeklarasikan keadaan darurat energi nasional guna meningkatkan produksi bahan bakar fosil.

Kenaikan Luas di S&P 500
Sekitar 80% saham di S&P 500 ditutup lebih tinggi, menunjukkan reli yang menyeluruh di indeks tersebut. Saham Vistra, yang menjadi salah satu top performer pada 2024, memimpin penguatan dengan lonjakan sekitar 10%. Saham lain seperti NRG Energy dan Prologis juga naik masing-masing lebih dari 7,5%.

Namun, beberapa saham membebani kinerja indeks. Walgreens Boots Alliance menjadi penekan terbesar dengan penurunan hampir 12%, melanjutkan tren negatifnya sejak tahun lalu. Saham lainnya, seperti Apple, Booking Holdings, dan Expedia, juga mencatatkan kinerja buruk pada sesi perdagangan ini.

Dengan sentimen optimisme terhadap kebijakan Trump yang cenderung tidak sekeras perkiraan, Wall Street mengawali pekan ini dengan penguatan signifikan. Pasar kini menunggu langkah lanjutan pemerintah, terutama terkait implementasi kebijakan pro-bisnis yang dijanjikan selama kampanye.

 

(emb/emb)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular