
Libur Nataru Dihantui Isu Daya Beli, Semoga IHSG Masih Bisa Kasih Cuan

Bursa saham AS pada perdagangan Kamis ditutup variatif dengan rentang pergerakan harga yang tidak cukup lebar.Â
Dilansir dari CNBCÂ International, Blue-chip Dow menutup hari 28,77 poin, atau 0,07%, lebih tinggi menjadi 43,325.80 setelah kehilangan sekitar 182 poin di awal sesi. S&P 500 turun hanya 2,45 poin, atau 0,04%, menjadi 6.037,59. Komposit Nasdaq juga mengakhiri hari sedikit lebih rendah, turun kurang dari 0,1% menjadi 20.020,36. Pasar tutup pada hari Rabu untuk Hari Natal.
Investor sangat antusias dengan apa yang disebut reli Sinterklas, yang terjadi dalam lima hari perdagangan terakhir tahun ini dan dua hari pertama di bulan Januari. Sejak tahun 1950, S&P 500 telah menghasilkan pengembalian rata-rata sebesar 1,3% selama periode ini, jauh melampaui rata-rata pengembalian pasar tujuh hari sebesar 0,3%, menurut LPL Financial. Kamis menandai hari kedua rapat umum Santa.
"Reli Sinterklas mungkin masih berlangsung dan berjalan dengan baik. Kita lihat saja nanti, atau ini akan menjadi hal yang sulit," Michael Zinn, manajer portofolio senior UBS Wealth Management, mengatakan di "Squawk Box" CNBC. "Ini adalah waktu yang mengantuk sepanjang tahun. Institusi-institusi tersebut tidak benar-benar melakukan perdagangan. Ini sedikit lebih didorong oleh ritel. Jadi apa yang terjadi pada akhir tahun belum tentu menjadi indikator bagaimana bulan Januari dan Februari berjalan."
Dari sisi data, klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir 21 Desember berjumlah 219.000, dibandingkan dengan perkiraan konsensus para ekonom yang disurvei oleh Dow Jones sebesar 225.000. Namun, klaim lanjutan, atau permohonan tunjangan pengangguran berulang, meningkat menjadi 1,91 juta, mencapai level tertinggi sejak 13 November 2021.
Bulan ini, S&P 500 naik 0,1%, sedangkan Nasdaq yang padat teknologi telah menguat 4,2%, karena kenaikan kuat di Tesla, Apple, dan Alphabet. Namun, saham blue-chip Dow turun sekitar 3,5%, berada di jalur bulan terburuk sejak April.
(rev/rev)