Newsletter

Menunggu Kado Santa Rally Pekan Ini, Siap Berpesta?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
23 December 2024 06:15
Masih Dihantui Virus Corona, IHSG Merah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Infografis/ Amazing! 70% Investor Angkatan Corona Adalah Milenial/Aristya Rahadian

Pada pekan ini, perdagangan pasar keuangan RI hanya berjalan tiga hari saja. Lantaran pada tanggal 25-26 merupakan hari libur Natal dan cuti bersama. Meskipun pasar keuangan RI hanya berjalan tiga hari saja, pasar masih berharap adanya Santa Rally pada perdagangan pekan ini, mengingat pergerakan IHSG dan juga rupiah sudah terjun cukup dalam sepekan kemarin.

Meskipun hanya tiga hari perdagangan, pada pekan ini masih terdapat beberapa data ekonomi dari dalam negeri maupun luar negeri untuk menjadi booster bagi IHSG maupun rupiah.

Uang Beredar RI

Pada hari ini, Senin (23/12/2024), Bank Indonesia akan mengumumkan data uang beredar (M2) periode November 2024. Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan uang beredar dalam arti luas (M2) pada Oktober 2024 Rp9.078,6 triliun atau tumbuh sebesar 6,7% (year on year/yoy). Pertumbuhan uang beredar lebih rendah dari bulan sebelumnya 7,2% (yoy).

Perkembangan M2 pada Oktober 2024 dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus). Penyaluran kredit pada Oktober 2024 tumbuh sebesar 10,4% (yoy), stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya.

Sementara tagihan bersih kepada Pempus terkontraksi sebesar 0,1% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 12,3% (yoy). Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 1,6% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 0,3% (yoy) pada September 2024.

Suku Bunga China

China mempertahankan suku bunga acuan pinjaman utamanya tidak berubah pada hari Jumat (20/12/2024), karena Beijing menghadapi tantangan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi sambil menahan pelemahan yuan.

Bank Rakyat China (PBoC) mengatakan mempertahankan suku bunga acuan pinjaman satu tahun pada 3,1%, dengan LPR lima tahun pada 3,6%. LPR 1 tahun memengaruhi pinjaman korporasi dan sebagian besar pinjaman rumah tangga, sementara LPR 5 tahun berfungsi sebagai acuan untuk suku bunga hipotek.

Keputusan suku bunga tersebut diambil setelah pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin yang diharapkan secara luas oleh The Federal Reserve (The Fed) AS pada hari Rabu (18/12/2024). The Fed juga mengindikasikan akan memangkas suku bunga hanya dua kali pada tahun 2025, lebih sedikit dari empat pemangkasan dalam proyeksi pertemuannya di bulan September.

Para analis mengatakan bahwa pandangan The Fed yang direvisi mengenai pemotongan suku bunga di masa mendatang tidak mungkin memiliki pengaruh besar pada lintasan pelonggaran kebijakan oleh bank sentral China, meskipun hal itu dapat memberikan tekanan pada yuan China.

Klaim Pengangguran AS

Pada pekan ini pasar keuangan Amerika Serikat (AS) juga akan memperingati hari raya Natal, namun masih terdapat beberapa data ekonomi yang dapat menjadi acuan pelaku pasar.

Pada Kamis (26/12/2024) terdapat data klaim pengangguran berkelanjutan dan awal. Sebelumnya, jumlah warga AS yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diharapkan minggu lalu, hampir membalikkan peningkatan dua minggu sebelumnya dan menunjukkan bahwa perlambatan pasar tenaga kerja secara bertahap masih terjadi.

Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara turun 22.000 menjadi 220.000 yang disesuaikan secara musiman untuk minggu yang berakhir pada tanggal 14 Desember, kata Departemen Tenaga Kerja. Ekonom yang disurvei oleh Reuters telah memperkirakan 230.000 klaim untuk minggu terakhir. Klaim tersebut telah meningkat 27.000 dalam dua minggu sebelumnya. Klaim telah memasuki periode volatilitas, yang dapat menyebabkan perubahan besar dalam data.

Berbagai indikator, termasuk lowongan pekerjaan, menunjukkan kondisinya jauh lebih longgar daripada sebelum pandemi COVID-19, tetapi pasar tenaga kerja melambat secara teratur.

Lonjakan tingkat pengangguran menjadi 4,3% pada bulan Juli dari 3,7% pada awal tahun membuat bank sentral AS meluncurkan siklus pelonggaran kebijakannya dengan pemotongan suku bunga setengah poin persentase yang luar biasa besar pada bulan September.

The Fed pada hari Rabu (18/12/2024) memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin ke kisaran 4,25%-4,50%. Pada bulan September, The Fed telah memperkirakan empat pemotongan suku bunga seperempat poin pada tahun 2025.

Jalur pemotongan suku bunga yang lebih dangkal dalam proyeksi terbaru juga mencerminkan ketidakpastian atas kebijakan dari pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump yang akan datang, termasuk tarif atas barang impor, pemotongan pajak, dan deportasi massal imigran tidak berdokumen, yang menurut para ekonom akan menjadi inflasi.

Menunggu Kado Santa

Pekan ini, dunia menunggu fenomena Santa Claus Rally di pasar saham, termasuk di Indonesia. Santa Claus rally menjadi momentum menarik mendulang cuan jelang akhir tahun dan diyakini menjadi suatu pertanda yang baik untuk tahun yang akan datang.

Untuk diketahui, Santa Claus rally merupakan sebuah reli di pasar saham AS yang terjadi pada lima perdagangan terakhir di bulan Desember hingga dua hari perdagangan pertama di bulan Januari.

Ada beberapa penjelasan di balik fenomena Santa Claus rally, seperti optimisme menyambut tahun baru dan investasi dari bonus musim liburan misalnya. Selain itu, ada juga teori yang mengatakan bahwa beberapa investor institusi besar yang cenderung lebih pesimistis terhadap pasar saham sedang berlibur pada periode ini, sehingga pasar didominasi oleh investor ritel yang cenderung lebih optimistis.

Fenomena Santa Claus Rally pertama kali dicetuskan oleh Yale Hirsch dalam Stock Trader's Almanac pada 1968.

Dari tahun ke tahun, fenomena ini menjadi salah satu hal yang menggembirakan bagi investor. Hal tersebut tentu membuat investor memiliki kemungkinan untuk mendapatkan untung jelang tutup tahun.

Jika melihat data historis pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama 10 tahun terakhir, momentum Santa Claus Rally yang juga bertepatan dengan Window Dressing membuat probabilitas IHSG ditutup hijau sangat dominan, peluangnya mencapai 90%.

Adapun sejumlah teori mengapa Santa Claus Rally bisa terjadi, mulai dari pertimbangan pajak hingga investor yang membeli saham dengan bonus liburan mereka.

Rally-nya pasar saham di akhir tahun biasanya disebabkan adanya optimisme bullish yakni kondisi pasar yang ditunjukkan dengan kepercayaan investor, serta ekspektasi yang kuat mengenai hasil yang maksimal pada periode waktu tertentu.

Selain itu, ada juga dari investor yang memilih berkumpul dan menikmati kebersamaan dengan keluarga atau dari investor ritel yang menginvestasikan bonus liburan mereka.

Adapula tren kalender yang lebih umum yang disebut 'efek liburan' atau 'efek akhir pekan yang panjang', di mana pasar saham berteori untuk berkinerja lebih baik daripada rata-rata sebelum periode liburan. Hal ini bisa terjadi karena volume perdagangan yang lebih ringan selama periode ini memudahkan investor bullish untuk menggerakkan pasar.

Dalam 10 tahun terakhir, IHSG cenderung bersahabat di Desember yakni pada 2022.

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular