Newsletter

Ekonomi China Bikin Deg-Degan, IHSG-Rupiah Bisa Jadi Korban

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
10 December 2024 06:00
Pedagang Jonathan Mueller bekerja di lantai Bursa Efek New York, Jumat, 2 Agustus 2024. (AP/Richard Drew)
Foto: pexels/Burak The Weekender

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Senin kemarin, didorong oleh amblesnya saham Nvidia yang membebani saham teknologi, dan sikap investor menantikan rilis data inflasi penting yang ditetapkan pada pekan ini.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,54% ke posisi 44.401,93, S&P 500 terkoreksi 0,61% ke 6.052,85, dan Nasdaq Composite terpangkas 0,62% menjadi 19.736,69.

Nasdaq terbebani oleh saham Nvidia yang anjlok 2,5%. Penurunan saham AI ini terjadi menyusul pengumuman regulator China yang menyatakan tengah menyelidiki perusahaan chip AI Nvidia itu atas dugaan pelanggaran undang-undang antimonopoli.

"Pasar sedikit terkejut dengan penyelidikan China (Nvidia) sebagai kemungkinan pelanggaran hukum antimonopoli. Jadi itu salah satu hal yang sedikit meredam pasar," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research di New York, dikutip dari Reuters.

Para investor menantikan data indeks harga konsumen (IHK) AS yang akan dirilis pada Rabu besok, bersama dengan indeks harga produsen (PPI) pada Kamis mendatang.

Hingga saat ini, IHK secara tahunan diperkirakan akan mengalami peningkatan dari 2,6% yoy pada Oktober menjadi 2,7% yoy pada November 2024.

Jika hal ini benar terjadi, maka probabilitas bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam menurunkan suku bunganya di bulan ini akan semakin kecil mengingat angka inflasi yang terus meningkat.

Di lain sisi, proyeksi pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan mendatang melonjak hingga lebih dari 85%, setelah data tenaga kerja yang dirilis Jumat pekan lalu menunjukkan kenaikan tingkat pengangguran menjadi 4,2% pada November lalu, yang mengindikasikan meredanya pasar tenaga kerja.

Beberapa pejabat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), termasuk Ketua The Fed Jerome Powell, menekankan kehati-hatian mengenai pendekatan bank sentral dalam melonggarkan kebijakan moneter karena ketahanan ekonomi.

The Fed kini berada dalam periode tanpa komentar mengenai pertemuan penetapan kebijakannya, tetapi investor akan memperoleh satu wawasan terakhir mengenai pengambilan keputusan mereka dengan data inflasi utama yang akan dirilis pekan ini.

(chd/chd)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular