Newsletter

The Fed Pangkas Suku Bunga Lagi, IHSG - Rupiah Siap Happy Weekend!

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
08 November 2024 06:00
Patung Fearless Girl menghadap Bursa Efek New York pada 2 Juli 2024, di New York. Sebagian besar saham global melemah setelah indeks acuan berakhir lebih tinggi di Wall Street. (AP Photo/Peter Morgan)
Foto: Patung Fearless Girl menghadap Bursa Efek New York pada 2 Juli 2024, di New York. Sebagian besar saham global melemah setelah indeks acuan berakhir lebih tinggi di Wall Street. (AP Photo/Peter Morgan)

Saham-saham di Wall Street mencapai rekor tertinggi pada perdanganan Kamis malam - Jumat dini waktu Indonesia (7-8 November 2024), mengangkat pasar saham di seluruh dunia, sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS turun lebih jauh setelah Federal Reserve memangkas suku bunga dan ketika investor memproses Donald Trump presidency yang kedua.

The Fed menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Kamis, sesuai perkiraan, dengan mencatat bahwa pasar kerja secara umum telah mereda sementara inflasi bergerak menuju target 2% - dengan mengatakan tekanan harga telah "membuat kemajuan," dibandingkan dengan bahasa sebelumnya yang menyatakan bahwa tekanan harga telah "membuat kemajuan lebih lanjut."

"The Fed tidak membuat kegaduhan," kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group di Omaha, Nebraska. "Pertanyaan besarnya sekarang adalah apakah mereka akan memangkas lagi pada bulan Desember? Dugaan terbaik kami adalah mereka akan melakukannya, karena inflasi terus membaik."

S&P 500 naik 0,74%, Dow Jones Industrial Average mendatar, dan Nasdaq Composite melonjak 1,5%. S&P 500 dan Nasdaq keduanya berakhir pada level tertinggi sepanjang masa untuk hari kedua berturut-turut.

Imbal hasil Treasury melanjutkan penurunan setelah pemangkasan suku bunga oleh Fed, meskipun beberapa investor memperingatkan bahwa suku bunga mungkin tidak turun secara stabil seperti yang diperkirakan di bawah pemerintahan Trump kedua.

"Kemenangan besar Partai Republik tampaknya sangat mungkin terjadi, dan kebijakan fiskal yang lebih longgar serta tarif perdagangan mungkin tidak hanya akan meningkatkan pertumbuhan tetapi juga inflasi," kata Matthias Scheiber, kepala manajemen portofolio global di Allspring Global Investments Systematic Edge Team di London.

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular