Newsletter

AS, Wall Street & Bitcoin Berpesta: Saatnya RI Kecipratan Berkah Juga?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
07 November 2024 06:00
Patung Fearless Girl menghadap Bursa Efek New York pada 2 Juli 2024, di New York. Sebagian besar saham global melemah setelah indeks acuan berakhir lebih tinggi di Wall Street. (AP Photo/Peter Morgan)
Foto: AP/Julia Demaree Nikhinson

Dari bursa AS, Wall Street berpesta pora usai Donald Trump dinyatakan dalam pemilihan presiden (pilpres) AS. Bursa AS bahkan mencetak rekor terbaiknya pada perdagangan Rabu waktu AS atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Indeks Dow Jones melonjak 1.508,05 poin, atau 3,57% dan menutup perdagangan di rekor baru di 43.729,93. Terakhir kali indeks blue-chip Dow melonjak lebih dari 1.000 poin dalam satu hari adalah pada November 2022.

Indeks S&P 500 juga mencatatkan rekor tertinggi dengan terbang 2,53% ke posisi 5.929,04. Nasdaq Composite melesat 2,95% ke level tertinggi barunya di 18.983,47.

Trump mengalahkan rival dari Partai Demokrat, Kamala Harris, setelah memenangkan setidaknya 295 suara Electoral College, termasuk negara bagian swing yang penting seperti Pennsylvania, North Carolina, dan Georgia.

Saham-saham yang dianggap akan diuntungkan di bawah kepemimpinan Trump melonjak.

Tesla, yang CEO-nya Elon Musk adalah pendukung utama Trump terbang 14%. Saham bank juga berpesta di mana JPMorgan Chase naik 11,5% dan Wells Fargo melonjak 13%.

Wall Street kompak hijau karena investor mengharapkan kebijakan pajak yang lebih rendah, deregulasi, dan presiden AS yang tidak malu mempertimbangkan segala hal mulai dari pasar saham hingga dolar, meskipun tarif baru dapat membawa tantangan dalam bentuk defisit dan inflasi yang lebih tinggi.


Kemenangan Partai Republik sekaligus mendorong Trump Effek ke aset lain, seperti Bitcoin melesat mencetak rekor tertinggi di atas US$ 75.000 dan indeks dolar AS (DXY) berada di jalur kenaikan dengan persentase satu hari terbesar sejak September 2022.

Keuntungan besar juga diperoleh dari saham perusahaan mata uang kripto, perusahaan energi, dan operator penjara, sementara saham energi terbarukan turun.

Pasar juga mengamati apakah Partai Republik dapat mempertahankan mayoritas di DPR setelah menguasai Senat AS , yang akan menyebabkan berkurangnya penentangan terhadap agenda Trump dan beralih pada penantian kebijakan suku bunga oleh The Fed pada akhir pekan.

(tsn/tsn)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular