Newsletter

Badai Berlanjut! Ekonomi RI Mengecewakan, Pemilu AS Bikin Deg-Degan

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
Rabu, 06/11/2024 06:00 WIB
Foto: Cover Ilustrasi Prabowo/ Ilham Restu
  • Pergerakan pasar keuangan RI kemarin bergerak volatil tetapi mampu berakhir hijau. IHSG ditutup menguat, begitupula dengan rupiah.
  • Wall Street juga kompak menghijau seiring pelaku pasar menantikan hasil hitung cepat Pilpres AS.
  • Pasar keuangan RI potensi tersengat sentimen menanti hasil pemilu AS ditambah masih terkena efek perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional.

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan RI kemarin Selasa (5/11/2024) bergerak sangat volatile. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok tetapi mampu menguat di akhir sesi, begitu juga dengan pergerakan rupiah.

Sentimen selengkapnya terkait proyeksi pergerakan pasar keuangan hari ini, Rabu (6/11/2024), silahkan bisa dibaca pada halaman tiga artikel ini.

Membahas pasar saham RI, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin, Selasa (5/11/2026) ditutup menguat 0,17% ke posisi 7.491,93. IHSG mulai mendekati level psikologis 7.500 dan saat ini berada di level 7.490-an.

Secara intraday, pergerakan IHSG kemarin terbilang sangat volatile lantaran pada pembukaan menghijau tetapi sempat terkoreksi ke posisi terendah di 7451,54 sebelum ditarik menguat pada akhir sesi.

Nilai transaksi indeks mencapai sekitar Rp 11 triliun dengan melibatkan 20 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 252 saham menguat, 327 saham melemah, dan 211 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor energi menjadi penopang terbesar IHSG di akhir perdagangan yakni mencapai 0,82%.

Sementara dari sisi saham, tiga emiten perbankan raksasa menjadi penopang IHSG di akhir perdagangan yakni saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang mencapai 15,7 indeks poin, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar 11,6 indeks poin, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) sebesar 4,5 indeks poin.

Seiring dengan penguatan IHSG, pergerakan rupiah dalam melawan dolar AS juga turut terapresiasi.

Melansir data Refinitiv, rupiah berhasil ditutup menguat sebesar 0,13% ke level Rp15.730/US$ pada akhir perdagangan Selasa (05/11/2024). Sepanjang hari, nilai tukar rupiah berfluktuasi di rentang Rp15.720 hingga Rp15.790 per dolar AS.

Berbalik menguatnya IHSG dan rupiah terjadi meski perekonomian Indonesia pada kuartal III-2024 cenderung lesu.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2024 hanya tumbuh 4,95% secara tahunan (year-on-year/yoy). Catatan ini merupakan capaian pertumbuhan terendah dalam satu tahun terakhir.

Hal ini menjadi pertumbuhan ekonomi terendah yang terjadi dalam satu tahun terakhir, yakni pada kuartal III-2023 yang sebesar 4,94%. Sedangkan kuartal IV-2023 mampu sebesar 5,04%, kuartal I-2024 sebesar 5,11%, dan kuartal II-2024 sebesar 5,05%.

Sementara itu, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun sedikit melandai ke 6,74% pada perdagangan kemarin, dari 6,76% pada hari sebelumnya, Imbal hasil yang melandai menunjukkan harga SBN yang tengah naik karena diburu investor.

Halaman 2 >>


(tsn/tsn)
Pages