Newsletter

Hari Pembuktian: Ekonomi RI Diumumkan, Takdir Harris-Trump Ditentukan

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
Selasa, 05/11/2024 05:56 WIB
Foto: Foto kolase Calon Presiden AS Donald Trump dan Kamala Harris. (AP/Alex Brandon)
  • Pasar keuangan RI kompak jeblok pada perdagangan kemarin Senin (4/11/2024). IHSG sempat ambruk 1%, begitu juga dengan rupiah terhadap dolar AS.
  • Wall Street kompak merah menjelang pemilu AS
  • Pemilu Amerika Serikat (AS) hari ini dimulai pada waktu setempat, pelaku pasar mengantisipasi pergerakan pasar keuangan masih akan bergejolak. Dari dalam negeri, hari ini juga akan rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III/2024.

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan pasar keuangan RI kembali merana pada perdagangan kemarin Senin (4/11/2024).

Sentimen selengkapnya terkait proyeksi perdagangan pasar hari ini, Selasa (5/11/2024) silahkan bisa dibaca pada halaman ketiga artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada kemarin ditutup melemah 0,34% ke posisi 7.479,5. Secara intraday, IHSG sempat ambles hingga 1% dengan posisi terendah mencapai 7.415,80.

Nilai transaksi indeks kemarin mencapai sekitar Rp11 triliun dengan melibatkan 23 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,5 juta kali. Sebanyak 169 saham menguat, 444 saham melemah, dan 173 saham stagnan.

Tercatat seluruh sektor bergerak di zona merah pada akhir perdagangan, kecuali sektor konsumer primer yang naik tipis 0,09%. Adapun sektor transportasi menjadi penekan terbesar IHSG yakni mencapai 2,24%.

Sementara dari sisi saham, emiten konglomerasi Prajogo Pangestu PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), serta emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadi penekan terbesar IHSG yakni masing-masing 10,2, 6,9, dan 3,8 indeks poin.

IHSG kembali merana di awal pekan ini di tengah banyaknya sentimen pasar pada pekan ini, baik dari global maupun dalam negeri.

Terutama sentimen mulai dari dari pemilihan presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS), pertemuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), sampai rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal III-2024.

Sikap wait and see pelaku pasar ini kemudian juga berpengaruh terhadap pergerakan mata uang Garuda dalam melawan dolar AS yang ikut loyo.

Melansir Refinitiv, rupiah ditutup melemah 0,22% ke angka Rp15.750/US$ pada kemarin. Ini sudah menjadi depresiasi tiga hari berutun rupiah pada awal bulan ini.

Halaman 2 >> 


(tsn/tsn)
Pages