
Hari Pembuktian: Ekonomi RI Diumumkan, Takdir Harris-Trump Ditentukan

Perdagangan pasar keuangan RI hari ini, Selasa (5/11/2024) akan dibanjiri sentimen, mulai dari dimulainya Pilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS) sampai menanti data pertumbuhan ekonomi RI. .
Berikut rincian sentimen yang akan mempengaruhi pasar keuangan pada hari ini :
Menghitung Jam Pemilu Presiden Amerika Serikat (AS)
Tensi politik di negeri Paman Sam semakin memanas mendekati Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan dilaksanakan pada hari ini Selasa (5/11/2024) waktu AS.
Di sebagian besar negara bagian, tempat pemungutan suara akan dibuka antara pukul 7 pagi dan 9 pagi waktu setempat. Jika berdasarkan waktu Indonesia, ini akan dimulai malam ini pukul 19.00 WIB dan 21.00 WIB.
Sementara untuk waktu penutupan jajak pendapat berbeda-beda di setiap negara bagian dan terkadang di setiap daerah
Perhitungan suara kemungkinan baru akan dimulai setelah hasil jajak pendapatan ditutup di zona waktu Timur sekitar pukul 6 sore, untuk waktu Indonesia ini sekitar pukul 6 pagi WIB pada keesokan harinya, Rabu (6/11/2024).
![]() Foto kolase Calon Presiden AS Donald Trump dan Kamala Harris. (AP/Alex Brandon) |
Sebagai informasi, awalnya ada dua kandidat yang maju yakni mantan Presiden, Donald Trump dan Presiden saat ini, Joe Biden. Trump menjadi perwakilan Partai Republik, sementara Biden dari Partai Demokrat.
Namun, pada Juli lalu Biden memutuskan untuk mundur dan kemudian digantikan oleh Wakil Presiden AS, Kamala Harris.
Setelah kabar mundur-nya Biden, kedua kandidat tersebut mengumukan calon Wakil Presiden. Trump maju bersama JD Vance, sedangkan Kamala Harris maju bersama Tim Walz.
Pilpres AS nanti juga sekaligus akan menetukan partai mana yang akan berkuasa di Senat, saat ini Partai Republik menguasai kursi Senat. Sementara itu, Partai Demokrat dipandang masih punya peluang untuk menguasai DPR.
Menanti Neraca Dagang Amerika
Berikutnya masih pada hari yang sama, AS juga akan merilis data neraca perdagangan beserta ekspor dan impornya untuk periode September 2024.
Sebelumnya, defisit perdagangan di AS menyempit menjadi US$70,4 miliar pada bulan Agustus 2024, terendah dalam lima bulan, dari US$78,9 miliar yang direvisi naik pada bulan Juli dan dibandingkan dengan perkiraan pasar sebesar US$70,6 miliar.
Ekspor meningkat 2% ke rekor tertinggi US$271,8 miliar, karena telekomunikasi, pesawat sipil, aksesori komputer, mesin industri lainnya, sediaan farmasi, emas nonmoneter dan mobil penumpang.
Selain itu, ekspor jasa meningkat, yaitu perjalanan dan barang dan jasa pemerintah. Sementara itu, impor turun 0,9% menjadi US$342,2 miliar, terseret oleh emas nonmoneter, bentuk logam jadi, minyak mentah dan mobil penumpang.
Di sisi lain, impor jasa meningkat, termasuk perjalanan dan biaya untuk penggunaan kekayaan intelektual.
Defisit menyempit dengan Tiongkok (menjadi US$27,9 miliar dari $30,1 miliar) dan Kanada (menjadi US$3,1 miliar dari US$8,1 miliar).
Menanti Rilis Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal III/2024
Beralih ke domestik, pada hari ini akan ada rilis pertumbuhan ekonomi untuk periode kuartal III/2024 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Sebagai catatan, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2024 menjadi data Produk Domestik Bruto (PDB) terakhir di era Presiden Joko Widodo. Pertumbuhan ekonomi kuartal III ini menjadi warisan terakhir Jokowi yang menjadi pijakan ekonomi Presiden Prabowo Subianto.
Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 15 institusi memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,03% (year on year/yoy) dan 1,58% (quartal to quartal/qtq) pada kuartal III atau Juli-September 2024.
Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,05 (yoy) dan 3,79% (qtq) pada kuartal II-2024. Sementara itu, ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% (yoy) dan 1,60% (qtq) pada kuartal III-2023.
Hasil polling lebih pesimistis dibandingkan dengan proyeksi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2024 masih akan tumbuh 5,06%.
Secara historis, pertumbuhan kuartal III biasanya memang lebih rendah dibandingkan kuartal II karena masyarakat mulai mengerem belanja. Terlebih tidak ada perayaan keagamaan atau event besar selama Juli-September 2024.
Dua lebaran yakni Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha sudah berlangsung pada periode April-Juni tahun ini.Sementara itu, pemilihan umum sudah digelar pada kuartal I-2024.
Halaman 4 >>
(tsn/tsn)