Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih volatile pada hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen dan proyeksi pasar hari ini dapat dibaca pada halaman 3 pada artikel ini. Dan para investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman 4.
IHSG nyaris terjun hampir 1% pada perdagangan kemarin. IHSG tercatat anjlok 0,91% di level 7.716,54. Pelemahan tersebut menjadikan kejatuhan IHSG selama dua hari beruntun.
Tercatat nilai transaksi atau turnover IHSG berada di angka Rp11,49 triliun. Transaksi berasal dari volume saham sebanyak 25,54 miliar lembar, terdiri dari 214 saham naik, 379 turun dan 198 tidak berubah.
Secara sektoral, sektor kesehatan menjadi penekan terbesar IHSG pada akhir perdagangan hari ini yakni mencapai 1,51%.
Sementara dari sisi saham, emiten perbankan Himbara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dan emiten energi baru terbarukan (EBT) konglomerasi Prajogo Pangestu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penekan terbesar IHSG pada hari ini yakni masing-masing 8,9 dan 4,7 indeks poin.
Kejatuhan beberapa sektor yang mendorong anjloknya IHSG, disebabkan aksi demo yang dilakukan para buruh kemarin.
Massa buruh dari 14 konfederasi dan federasi serikat buruh tingkat nasional turun ke jalan pada Kamis (24/10/2024) di kawasan Monas dan Sekitar Istana Negara, Jakarta.
Aksi demo yang terjadi biasanya akan langsung mendapat respon negatif dari para pelaku pasar, sehingga IHSG pun harus turun di tengah rapat cabinet paripurna yang sedang berlangsung.
Rupiah berhasil menaklukkan dolar AS. Hal tersebut disebabkan oleh anjloknya indeks dolar bersama imbal hasil Treasury AS.
Tercatat indeks dolar AS jatuh hingga 0,24% di level 104,18. Begitu juga dengan imbal hasil Treasury AS 10 tahun yang anjlok 1,04% di level 4,19%.
Saat rupiah ditutup, para pelaku pasar juga sedang menunggu data dari negeri Paman Sam pada Kamis (24/10/2024) malam hari, terdapat data klaim pengangguran awal hingga berkelanjutan hingga PMI Global S&P AS.
Dimana data-data tersebut kini telah rilis. Data dapat dilihat pada halaman ketiga.
Sementara dari pasar obligasi Indonesia, pada perdagangan Kamis (24/10/2024) imbal hasil obligasi tenor 10 tahun tercatat menguat 0,09% di level 6.672 dari perdagangan sebelumnya.
Imbal hasil obligasi yang menguat menandakan bahwa para pelaku pasar sedang membuang surat berharga negara (SBN). Begitupun sebaliknya, imbal hasil obligasi yang melemah menandakan bahwa para pelaku pasar sedang kembali mengumpulkan surat berharga negara (SBN).
Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup tak senada pada perdagangan Kamis atau Jumat dini hari. Dow Jones harus berakhir melemah, sementara S&P 500 dan Nasdaq berakhir di zona hijau. Penguatan dua indeks Wall Street didorong oleh anjloknya indeks dolar AS mendorong investor kembali ke pasar ekuitas. Musim rilis kinerja keuangan kuartal III-2024 juga nampak menjadi sentimen positif.
Pada penutupan perdagangan Kamis (24/10/2024), Dow Jones ditutup melemah 0,33% di level 42.374,36, sementara itu berbeda dengan S&P 500 yang ditutup lebih tinggi 0,21% di level 5.809,86, diikuti dengan Nasdaq yang bergerak naik 0,75% di level 18.413,91.
Investor kembali ke pasar ekuitas Wall Street usai indeks dolar AS jatuh pada awal perdagangan. Indeks dolar AS melemah 0,39% di level 104,02 pada penutupan perdagangan hari ini.
Adapun kabar mengejutkan dari kinerja keuangan kuartal III-2024 perusahaan kendaraan listrik di AS. Tesla mencatat laba mengejutkan sebesar US$2,17 Miliar pada kuartal III-2024, naik 17,3% dari periode yang sama tahun Lalu.
CEO Elon Musk optimis pertumbuhan penjualan kendaraan listrik akan mencapai 20% hingga 30% pada tahun depan.
Saham Tesla pun melesat 21,92% pada perdagangan hari ini di level US$260,48. Kenaikan harga saham Tesla mendorong penguatan indeks Nasdaq.
"Suasana berubah menjadi lebih positif karena Tesla menyampaikan serangkaian hasil Q3 yang kuat," ujar Jim Reid, seorang ahli strategi senior di Deutsche Bank. "Pembuat mobil itu sekarang memproyeksikan sedikit peningkatan dalam pengiriman untuk tahun berjalan."
Kini investor ekuitas tengah menanti rilis kinerja keuangan emiten lainnya yang dapat mendongkrak pasar Wall Street.
Pergerakan IHSG maupun rupiah diprediksi bergerak volatile. Lantaran kini pasar masih cenderung wait and see terhadap kebijakan Prabowo yang akan segera dilakukan. Kini Prabowo beserta jajaran kabinet tengah menggelar rapat cabinet paripurna untuk segera menjalankan visi misinya. Kemudian rilis kinerja keuangan emiten dalam negeri hingga data ekonomi AS juga akan menjadi sentimen pasar keuangan di akhir pekan.
Melandaiya indeks dolar juga bisa menjadi sentimen positif bagi pasar keuangan Indonesia.
Rapat Kabinet Paripurna
Presiden Prabowo Subianto telah menggelar rapat kabinet paripurna pada Rabu (24/10/2024) dan kabinet tengah melakukan retreat di Magelang, Jawa Tengah, hingga Minggu (27/10/2024).
Dalam rapat Prabowo dengan jajaran menteri Kabinet Merah Putih, ia menyinggung soal pentingnya kekompakan kabinet ke depannya, serta bekerja secara cepat, tepat, dan efisien. Saat itu Prabowo juga meminta para menterinya mendukung program prioritasnya, seperti makan bergizi gratis hingga program swasembada pangan dan energi.
Selamat rapat, ia menyampaikan arahan kepada satu per satu 48 orang menterinya, serta berbagai kepala lembaga atau badan lainnya. Selain itu, kala itu ia juga meminta para menterinya keluar dari kabinet bila tidak mau mendukung program-program prioritasnya.
Kinerja Keuangan Emiten Kuartal III-2024
Kabar pertama datang dari bank swasta terbesar di Indonesia. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih sebesar Rp41,1 triliun, tumbuh 12,8% secara tahunan (yoy) pada kuartal III-2024, dari setahun sebelumnya sebesar Rp36,4 triliun.
Dalam public expose secara virtual, diumumkan pendapatan bunga bersih sebesar Rp61,1 triliun, naik 9,5% yoy dari setahun sebelumnya Rp55,8 triliun.
Penyaluran kredit BCA yang tercatat sebesar Rp1.270 triliun, tumbuh 11,1% yoy pada periode September 2024. Dari jumlah tersebut, kredit korporasi tercatat sebesar Rp395,9 triliun, atau menyumbang komposisi sebesar 45,1%.
Kualitas kredit pun terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) sebesar 2,1% per September 2024. Kredit dalam risiko atau loan at risk (LAR) mencapai 6,1% per September 2024, membaik dari setahun sebelumnya 7,9%.
Pada penghimpunan dana, BCA berhasil mencatatkan total dana pihak ketiga sebesar Rp1.125 triliun, tumbuh mini 3,4% yoy. Dengan jumlah dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) sebesar Rp915 triliun atau tumbuh 5,2%.
Kedua datang dari salah satu perusahaan konsumer terbesar di Indonesia. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan hasil kinerja keuangan secara year to date (YTD) hingga akhir September 2024. Unilever Indonesia turut memaparkan tantangan bisnis yang sedang dihadapi serta langkah-langkah strategis untuk memulihkan kinerja dan membangun landasan bisnis untuk kesuksesan pada masa mendatang.
Dalam laporan keuangannya, Unilever Indonesia berhasil meraih penjualan bersih sebesar Rp 27,4 triliun hingga akhir kuartal III-2024. Pada saat yang sama, perusahaan ini membukukan laba bersih sebesar Rp 3 triliun.
Meskipun terdapat tantangan pada beberapa aspek seperti Underlying Price Growth (UPG) dan Underlying Volume Growth (UVG), Unilever Indonesia masih sanggup mempertahankan pangsa pasar yang cukup kuat dengan tetap menjadi pemimpin pasar di 13 kategori produk. Hal ini menunjukan bahwa produk Unilever Indonesia tetap
menjadi pilihan konsumen.
Rilis laporan keuangan hari ini akan berlanjut dengan dengan diumumkannya kinerja PT Bank Negara Indonesia (BNI). Sebagai catatan, laba bersih BNI per September 2023 adalah Rp15,8 triliun. Angka ini tumbuh 15,1% secara tahunan.
Rilis Pengangguran AS
Jumlah klaim pengangguran AS tercatat meningkat. Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Kamis bahwa pengajuan klaim pengangguran turun sebanyak 15.000 menjadi 227.000 untuk minggu tanggal 19 Oktober. Jumlah tersebut lebih sedikit dari perkiraan analis sebanyak 241.000.
Pengajuan klaim mingguan untuk tunjangan pengangguran dianggap sebagai proksi untuk PHK di AS.
Klaim berkelanjutan, jumlah total warga Amerika yang menerima tunjangan pengangguran, naik sebanyak 28.000 menjadi 1,9 juta untuk minggu tanggal 12 Oktober. Angka tersebut merupakan jumlah tertinggi sejak 13 November 2021.
Peningkatan klaim berkelanjutan menunjukkan bahwa beberapa penerima tunjangan merasa lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan baru. Hal itu bisa berarti bahwa permintaan pekerja berkurang, bahkan saat ekonomi tetap kuat.
Adapun, tingkat pengangguran turun menjadi 4,1% pada bulan September dari 4,2% pada Agustus 2024. Kenaikannya dari 3,4% pada April 2023 menjadi 4,3% pada Juli tahun ini merupakan pemicu pemotongan suku bunga 50 basis poin yang luar biasa besar oleh bank sentral AS bulan lalu.
Pengurangan pertama dalam biaya pinjaman sejak 2020 menurunkan suku bunga kebijakan The Fed ke kisaran 4,75%-5,00%. The Fed menaikkan suku bunga sebesar 525 basis poin pada tahun 2022 dan 2023 untuk mengendalikan inflasi. Diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin bulan depan.
Rilis PMI Global S&P AS
PMI Manufaktur AS Flash S&P Global naik tipis ke 47,8 pada Oktober 2024 dari level terendah 15 bulan di 47,3 pada September dan dibandingkan dengan perkiraan di 47,5. Pembacaan tersebut menandakan kemerosotan kondisi bisnis di sektor manufaktur selama empat bulan berturut-turut tetapi dengan tingkat penurunan yang melambat ke yang paling lambat sejak Agustus.
Selanjutnya, PMI Layanan AS Global S&P naik sedikit menjadi 55,3 pada Oktober 2024 dari 55,2 pada bulan sebelumnya, menandai pembacaan kelima berturut-turut dari pertumbuhan tajam di atas ambang batas 55 dan mengalahkan ekspektasi pasar sebesar 55. Ekspansi tersebut didorong oleh peningkatan paling tajam dalam pesanan baru sejak April 2022, karena melonjaknya permintaan domestik mengimbangi perlambatan dalam bisnis ekspor baru.
Indeks Dolar AS Melandai
Kabar baik datang dari AS di mana indeks dolar anjlok ke 104,058 pada perdagangan kemarin. Indeks dolar akhirnya melemah setelah terbang tiga hari beruntun. Melemahnya indeks menjadi tanda baik karena ada peluang rupiah menguat hari ini.
Berikut sejumlah agenda ekonomi dalam dan luar negeri pada hari ini:
• Ekspetasi inflasi dari Michigan AS
• Laporan Keuangan BBNI kuartal III-2024
Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:
• Dividen - XSPI Rp3,13/saham
• Dividen - AMOR Rp27,5/saham
• RUPS - BNGA, TOWR, RONY, AKSI
• PUBEX - BCIC, BRPT, IBST
Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]