
Kabar Gembira! Inflasi AS Makin Mendingin, Pasar RI Siap Pesta Pora

Pergerakan pasar keuangan hari ini akan banyak dipengaruhi dari negeri Paman Sam, terutama akan merespon data inflasi yang rilis semalam, ditambah nanti malam akan ada tambahan data terkait pasar tenaga kerja.
Perlu dicatat juga, semalam Wall Street berhasil ditutup sumringah. Hal ini potensi menularkan gairah positif bagi bursa saham RI.
Berikut rincian sentimen yang akan mempengaruhi gerak pasar keuangan RI hari ini :
Pada Rabu malam (11/9/2024), dari negeri Paman Sam melaporkan data inflasi konsumen (CPI) melandai lebih baik dari ekspektasi. Hal ini kemudian memicu prospek pemangkasan suku bunga the Fed makin dekat.
Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja mencatat indeks harga konsumen naik 0,2% bulan lalu setelah naik dengan tingkat yang sama pada bulan Juli. Ini sesuai dengan perkiraan pelaku pasar.
Harga pangan naik tipis 0,1% setelah naik 0,2% dalam dua bulan terakhir. Harga pangan di toko kelontong tidak berubah karena kenaikan biaya daging, ikan, telur, dan produk susu diimbangi oleh penurunan harga minuman non-alkohol, buah-buahan, dan sayur-sayuran.
Biaya produk untuk energi turun 0,8% setelah tidak berubah pada Juli. Harga bensin turun 0,6%, sementara listrik 0,7% lebih murah dan biaya gas alam turun 1,9%.
Sementara dalam basis tahunan, data indeks konsumen hingga Agustus tercatat mengalami inflasi 2,5%. Inflasi ini menjadi yang paling lambat sejak Februari 2024 dan lebih baik dari ekspektasi yang memperkirakan tumbuh 2,6% yoy dari inflasi 2,9% pada Juli.
Sementara untuk inflasi inti tidak terduga secara bulanan naik 0,3% dibandingkan ekspektasi sebesar 0,2%, sama seperti bulan sebelumnya. Meski demikian, dalam basis tahunan, inflasi inti masih mempertahankan 3,2% sesuai proyeksi pasar.
Laju inflasi yang secara keseluruhan telah melandai ini setidaknya meredakan kondisi pasar tenaga kerja yang mengecewakan pekan lalu dan ekspektasi pasar terhadap resesi ekonomi.
Data pemerintah minggu lalu menunjukkan penggajian nonpertanian meningkat di bawah ekspektasi pada bulan Agustus tetapi tingkat pengangguran turun menjadi 4,2% dari 4,3% pada bulan Juli.
Pelaku pasar kini juga melihat bahwa pemangkasan suku bunga sudah semakin dekat, mengingat target inflasi the Fed di 2% sudah semakin mungkin tercapai.
Menurut data CME Fed Watch Tool, pasar keuangan melihat kemungkinan sekitar 15% penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan kebijakan Fed tanggal 17-18 September, turun dari 29% sebelum data CPI dipublikasikan.
Pasar lebih optimis the Fed akan melakukan pelonggaran kebijakan secara soft landing, dengan potensi penurunan suku bunga 25 bps dengan peluang mencapai 85%.
Beralih ke hari ini, Kamis (12/9/2024) pada nanti malam masih ada data klaim pengangguran mingguan yang dinanti pasar.
Data tersebut akan semakin melengkapi pertimbanga untuk pemangkasan suku bunga the Fed. Menurut penghimpun data Trading Economics, klaim pengangguran untuk pekan yang berakhir pada 7 September 2024 diperkirakan bertambah 230.000 dari sebelumnya yang hanya bertambah 227.000.
Masih pada waktu yang sama, AS juga akan merilis inflasi produsen (PPI) untuk periode Agustus yang diperkirakan bisa melandai dibandingkan periode sebelumnya.
Pada Juli, PPI tumbuh 2,2% secara tahunan (yoy) dan kini pasar memproyeksi inflasi produsen bisa melandai dengan pertumbuhan 1,8% yoy.
(tsn/tsn)