NEWSLETTER

Cobaan Berat! Laju Kencang IHSG Dihadang 4 Kabar Buruk dari RI & AS

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
03 September 2024 06:00
Bendera Jerman di gedung Reichstag, kursi Bundestag Jerman, berkibar tertiup angin. Foto: Monika Skolimowska/dpa
Foto: Bendera Jerman di gedung Reichstag, kursi Bundestag Jerman, berkibar tertiup angin. Foto: Monika Skolimowska/dpa (dpa/picture alliance via Getty I/picture alliance)

Bursa saham Amerika Serikat (AS) libur memperingati hari butuh nasional kemarin. Beralih ke bursa saham Eropa, yang bergerak bervariasi di tengah kebijakan bank sentral Eropa dan pemilihan umum di sebagian wilayah Eropa.

Pemilihan umum negara bagian Jerman mulai berdampak ke pasar. Jerman dan Prancis, duo pemimpin Uni Eropa bergerak menuju ketidakstabilan dan kelemahan politik yang semakin meningkat, yang dapat menimbulkan kekhawatiran di wilayah Uni Eropa.


Survei juga menunjukkan bahwa penurunan sektor manufaktur Jerman semakin dalam paada Agustus. Untuk zona euro, aktivitas manufaktur tetap terperosok dalam kontraksi pada gustus, dengan permintaan merosot pada kecepatan tertajamnya tahun ini.

Menurut data LSEG, pasar uang hampir sepenuhnya memperhitungkan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh ECB pada tanggal 12 September.

Namun, para pembuat kebijakan ECB semakin berselisih pendapat tentang prospek pertumbuhan, dengan beberapa pihak mengkhawatirkan resesi dan yang lainnya berfokus pada tekanan inflasi yang masih ada.

Kembali ke Wall street, pada penutupan perdagangan Jumat (30/8/2024), Dow Jones ditutup menguat 0,55% di level 41.563,08. Begitu juga dengan S&P 500 ditutup lebih tinggi 1,01% di level 5.648,4, diikuti dengan Nasdaq yang ditutup melesat 1,13% di level 17.713,62.

Relinya saham-saham teknologi di bursa AS memberikan sinyal yang menggembirakan bagi investor di tengah penantian pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) pada bulan ini.

Pergerakan Wall Street nanti malam diprediksi akan lebih volatile, Mengingat pada Selasa (3/9/2024), terdapat rilis PMI Manufaktur AS Global S&P periode Agustus 2024 revisi kedua. Sebelumnya, PMI Manufaktur AS Global S&P turun menjadi 48 pada bulan Agustus 2024 pertama dari 49,6 pada bulan Juli 2024, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 49,6 untuk menandai kontraksi kedua berturut-turut dalam aktivitas pabrik AS, pada laju paling tajam tahun ini.

Hal ini sebagian besar didorong oleh penurunan kedua berturut-turut dalam arus masuk pekerjaan baru untuk produsen, yang juga turun pada laju paling tajam sejak Desember, untuk menggarisbawahi dampak yang lebih tinggi dari suku bunga restriktif dalam aktivitas pabrik.

Sementara itu, tingkat ketenagakerjaan hampir terhenti pada periode tersebut untuk mencatat kenaikan terkecil sejak Januari. Sementara itu, penurunan permintaan dari pabrik meredakan tekanan kapasitas untuk pengiriman bahan baku dan mengurangi waktu pengiriman pemasok. Di sisi harga, biaya input mengalami percepatan paling besar sejak Mei, tetapi produsen tidak dapat sepenuhnya meneruskan tekanan kepada konsumen.

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular