
Adu Kuat Sentimen Politik & Pemangkasan Suku Bunga: Siapa Unggul?

Sentimen pasar hari ini diperkirakan datang dari dalam dan luar negeri. Dari dalam negeri BI telah mengumumkan perihal suku bunga dan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) akan disampaikan pagi hari ini. Sementara dari luar negeri, terdapat FOMC minutes yang dilakukan oleh The Fed hingga malam harinya, data Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Flash AS akan menjadi perhatian pelaku pasar.
Panasnya suhu politik di Indonesia juga diperkirakan akan mempengaruhi sentimen pasar keuangan.
Politik Memanas, Demo Besar-Besaran Digelar Hari Ini
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) berencana menggelar aksi demo besar-besaran. Aksi dilakukan sebagai protes terhadap revisi Undang-Undang (UU )Pilkada yang dilakukan oleh Panitia Kerja (Panja) revisi UU Pilkada Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.
Selain mahasiswa, Partai Buruh juga akan melakukan aksi demo di Gedung DPR Senayan pada pukul 09.00 WIB. Jumlah peserta aksi sebanyak 2.000 buruh.
Protes keras sudah membanjiri lini masa sejak kemarin. Netizen di Indonesia ramai membagikan gambar garuda berlatar warna biru di media sosial dengan tulisan ""Peringatan Darurat". Pantauan CNBC Indonesia, Rabu (21/8/2024), banyak yang mengunggah Instagram Stories dengan mematrikan visual tersebut.
Di platform X, kata kunci 'Peringatan Darurat' menduduki jejeran trending topic dengan menghimpun 6.950 tweet. Bersamaan dengan itu, tagar '#KawalPutusanMK' juga merajai trending topic X dengan menghimpun 24.500 tweet.
Protes bermula dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengabulkan sebagian gugatan perkara nomor 60/PUU-XXII/2024 yang diajukan Partai Buruh dan Partai Gelora. Putusan dibacakan dalam sidang di gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (20/8/2024). Hakim mengabulkan sebagian gugatan yang diajukan kedua partai tersebut terhadap UU Pilkada.
Dalam keputusan MK disebut partai politik (parpol) tidak perlu memiliki kursi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk mengajukan calon kepala daerah.
Namun, Baleg DPR kemudian memutuskan hal yang berbeda dengan MK DPR sepakat jika perubahan syarat ambang batas pencalonan Pilkada hanya berlaku untuk partai yang tidak punya kursi di DPRD. Partai yang mempunyai kursi di DPRD tetap harus memenuhi syarat 20% kursi DPRD atau 25% suara pemilu sebelumnya.
DPR juga memilih mengadopsi putusan Mahkamah Agung (MA) sehingga batas usia calon gubernur ditentukan saat pelantikan calon terpilih dan bertolak belakang dengan putusan MK.
Putusan MA Nomor 23 P/HUM/2024 pada 4 Juni 2024 menyebut batas usia 30 tahun untuk calon gubernur dan 25 tahun untuk calon bupati atau wali kota diubah menjadi berlaku saat pelantikan kepala daerah terpilih
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI)
BI telah memutuskan untuk kembali menahan suku bunganya selama empat bulan beruntun di level 6,25% pada Rabu 921/8/2024). Sementara, suku bunga Deposit Facility 5,50% dan suku bunga Lending Facility sebesar 7%.
Keputusan ini tetap konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability, yaitu untuk penguatan lebih lanjut stabilisasi nilai tukar rupiah serta langkah pre-emptive dan forward looking untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025.
BI juga memberi sinyal kuat akan memangkas suku bunga acuan atau BI rate pada kuartal IV-2024.
"Kami masih tetap akan melihat ruang terbuka bagi penurunan BI rate pada kuartal IV," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (21/8/2024).
Pernyataan ini tidak berbeda dibandingkan sebelumnya. BI masih melihat risiko yang harus diwaspadai, terutama dari situasi Amerika Serikat (AS).
Perry menjelaskan, pada kuartal III fokus BI masih pada penguatan nilai tukar rupiah. Posisi BI rate yang sebesar 6,25% akan menjadi daya tarik bagi investor.
"Kuartal III fokus kami tadi kata-katanya untuk penguatan lebih lanjut stabilitas nilai tukar rupiah," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia (SSI), Fithra Faisal mengatakan bahwa BI akan mendapatkan keuntungan dari fleksibilitas yang lebih besar dalam kebijakan moneternya jika diperlukan, memungkinkan respons yang lebih efektif terhadap potensi guncangan ekonomi yang tidak terduga yang mungkin muncul dalam waktu dekat. Hal ini terutama berlaku mengingat defisit kembar Indonesia (anggaran dan neraca pembayaran) yang dipercaya akan melebar seiring dengan memasuki 2025.
BI juga berencana memberikan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial atau KLM ke perbankan yang gencar menyalurkan kredit pada sektor-sektor padat karya.
Namun, Perry menekankan, keputusan resminya akan ditetapkan setelah digelarnya review atau peninjauan pemberian insentif KLM yang rutin dilakukan setiap enam bulan sekali.
"Kemarin pendorong sektor-sektor ekonomi hilirisasi tidak hanya minerba tapi perkebunan, pertanian, peternakan, kami juga dorong sektor perumahan, pariwisata, UMKM, mikro," tegasnya.
Adapun nilai insentif KLM yang telah disalurkan ke perbankan telah mencapai Rp 255 triliun. Sebagian besar dinikmati oleh kelompok bank pelat merah.
Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan bahwa bank BUMN menerima insentif KLM senilai Rp117 triliun. Lalu bank swasta Rp109 triliun.
Sementara itu, Bank Pembangunan Daerah (BPD) menerima Rp24 triliun, sedangkan bank asing Rp3,69 triliun.
Transaksi Berjalan & Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal II-2024
Indonesia mencatat defisit neraca transaksi berjalan sebesar US$2,16 miliar pada kuartal I-2024, menandai kuartal keempat berturut-turut defisit dan mewakili 0,6% dari PDB negara. Dalam empat kuartal terakhir, Indonesia telah mencatatkan defisit transaksi berjalan sekitar US$6,8 miliar.
Defisit transaksi berjalan kuartal I-2024 disebabkan oleh penurunan surplus neraca perdagangan barang dan peningkatan defisit neraca pendapatan primer. Defisit pada neraca jasa juga menjadi penyebab lain dari membengkaknya defisit transaksi berjalan.
Transaksi berjalan sudah mencatat defisit dalam empat kuartal beruntun. Defisit sepanjang empat kuartal beruntun ini juga cukup mengkhawatirkan karena sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin RI, transaksi berjalan selalu berada di zona merah kecuali pada 2022 di tengah terjadi commodity boom yang diikuti harga komoditas andalan RI mengalami kenaikan, seperti batu bara dan crude palm oil (minyak kelapa sawit).
Dalam RDG BI kemarin, Perry menyampaikan bahwa defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2024 akan tetap rendah. Kinerja ini didukung oleh surplus neraca perdagangan Indonesia yang telah mencapai 51 bulan beruntun sejak Mei 2020.
Sementara dari sisi Neraca Pembayaran Indonesia (NPI), tercatat juga mengalami defisit US$6 miliar pada kuartal I-2024 dari yang sebelumnya pada kuartal IV-2023 surplus US$8,6 miliar atau berbalik arah lebih dari US$14 miliar.
PMI Manufaktur AS
Indeks PMI Manufaktur AS berdasarkan data S&P Global direvisi sedikit lebih tinggi menjadi 49,6 pada Juli 2024 dari perkiraan awal 49,5, tetapi tetap menjadi angka terendah tahun ini, menunjukkan penurunan kondisi bisnis di sektor manufaktur AS.
Pesanan baru menurun untuk pertama kalinya dalam tiga bulan sementara pekerjaan pada bisnis yang belum terselesaikan dan penambahan stok barang jadi yang hampir mencapai rekor membantu menjaga output tetap meningkat, meskipun laju ekspansi hanya marginal. Penyerapan tenaga kerja juga melunak.
Sementara itu, harga output meningkat hanya marginal dan pada laju terendah dalam setahun, tetapi biaya input meningkat secara signifikan seiring laporan harga yang lebih tinggi untuk energi, pengiriman, tenaga kerja, dan bahan baku. Kendati demikian, tingkat inflasi menurun ke level terendah dalam empat bulan.
Terakhir, optimisme bisnis kembali meningkat dengan harapan bahwa kelemahan permintaan saat ini akan bersifat sementara, dengan perbaikan bisnis baru setelah Pemilihan Presiden.
Pada malam hari ini, PMI Manufaktur Flash AS diperkirakan masih dikisaran 49,6 atau tidak banyak berubah. Artinya, aktivitas manufaktur di AS masih cukup sulit atau berada dalam teritori kontraksi.
FOMC Minutes
Risalah FOMC menunjukkan pejabat The Fed dalam pertemuan Juli mereka memberi sinyal pemangkasan suku bunga pada September semakin terbuka..
"Mayoritas besar eserta dalam pertemuan 30-31 Juli "mengamati jika data terus muncul sesuai harapan, kemungkinan akan tepat untuk melonggarkan kebijakan pada pertemuan berikutnya," kata ringkasan tersebut.
Pasar sepenuhnya memperhitungkan pemotongan pada September, yang akan menjadi yang pertama sejak pelonggaran darurat di awal krisis Covid.
Dokumen tersebut menyatakan bahwa "beberapa [peserta pertemuan] mengamati bahwa kemajuan terbaru dalam inflasi dan kenaikan tingkat pengangguran telah memberikan kasus yang masuk akal untuk mengurangi kisaran target 25 basis poin pada pertemuan ini atau bahwa mereka bisa mendukung keputusan semacam itu."
Satu basis poin adalah 0,01 poin persentase, sehingga pengurangan 25 basis poin setara dengan seperempat poin persentase.
Dalam bahasa yang digunakan Fed dalam notulen mereka, yang tidak menyebutkan nama atau menentukan berapa banyak pembuat kebijakan yang merasa dengan cara tertentu, "beberapa" adalah angka yang relatif kecil.
Namun, ringkasan tersebut menjelaskan bahwa pejabat yakin dengan arah inflasi dan siap untuk mulai melonggarkan kebijakan jika data terus mendukung.
Sentimennya dua arah: Penanda inflasi menunjukkan tekanan harga mereda secara signifikan, sementara beberapa anggota mencatat kekhawatiran mengenai pasar tenaga kerja serta perjuangan yang dihadapi rumah tangga, terutama mereka yang berada di ujung spektrum pendapatan yang lebih rendah, dalam lingkungan saat ini.
"Mengenai prospek inflasi, peserta menilai bahwa data terbaru telah meningkatkan keyakinan mereka bahwa inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju 2%," kata notulen tersebut. "Hampir semua peserta mengamati bahwa faktor-faktor yang berkontribusi pada disinflasi terbaru kemungkinan akan terus memberikan tekanan turun pada inflasi dalam beberapa bulan mendatang."
(rev/rev)