Gencar Perluas Jaringan, Saham ISAT Makin Menarik Usai Stock Split

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
14 August 2024 13:15
Indosat Ooredoo Hutchison (Istimewa)
Foto: Indosat Ooredoo Hutchison (Istimewa)

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu saham telekomunikasi swasta terbesar di Indonesia, PT. Indosat Tbk (ISAT) baru saja mengumumkan aksi korporasi berupa stock split alias pemecahan saham. ISAT melakukan stock split dengan rasio 1:4. Adapun modal ditempatkan dan disetor Perseroan adalah sebesar 8.062.702.740 saham atau setara dengan Rp806.270.274.000.

Mengutip keterangannya, aksi korporasi stock split ini dilakukan pada saham seri B yang sebelumnya Rp 100 per saham menjadi Rp 25 per saham.

Setelah pecah saham, nantinya saham ISAT akan bertambah menjadi 32.250.810.956 saham. Perseroan telah memperoleh persetujuan prinsip dari BEI sebagaimana tercantum dalam Surat No. S-08050/BEI.PP2/08-2024 tanggal 2 Agustus 2024.

Tujuan dilaksanakannya pemecahan saham yaitu karena rendahnya likuiditas saham. Harapannya, dengan aksi korporasi ini dapat meningkatkan likuiditas saham dan dapat menarik minat investor ritel, khususnya investor muda.

Diketahui harga saham ISAT telah melesat 17% di sepanjang tahun 2024 hingga perdagangan Selasa (13/8/2024) di level Rp11.000 per lembar saham.

Jika ISAT melakukan stock split dengan rasio 1:4 maka harga saham ISAT akan menjadi kisaran Rp2.750 per lembar saham.

ISAT sendiri memiliki prospek bisnis yang ciamik. Dengan makin terjangkaunya harga saham ISAT, tentu hal ini akan mendorong tingkat minat investasi ISAT terutama untuk investor ritel.

Pada tahun 2024, PT Indosat Tbk (ISAT) mengalokasikan sekitar Rp 12 triliun untuk belanja modal alias capital expenditure (capex). Anggaran tersebut, rencananya akan digunakan memperluas jangkauan, menambah kapasitas dan memperkuat jaringan. Selain itu, ISAT juga akan terus memperluas jaringan di luar Jawa. Dalam hal perluasan jaringan, sebagian besar sites baru akan dibangun di pedesaan di luar Jawa seperti Maluku dan Papua.

Diketahui, per Juni 2024, ISAT baru menyerap sekitar 37,5% dari anggaran capex sebesar Rp 12 triliun.

Penyerapan capex ISAT di semester I 2024 ini masih lebih tinggi dibandingkan semester I 2023, yang hanya menyerap capex sebesar Rp 4,3 triliun.

ISAT akan terus meningkatkan pengeluaran untuk mengembangkan jaringan IOH, meningkatkan layanan dan pengalaman pelanggan di Indonesia.

Sebagai informasi, PT Indosat Tbk (ISAT) melaporkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 2,73 triliun sepanjang semester I 2024. Bila dibandingkan dengan capaian periode yang sama tahun lalu, kinerja bottom line emiten telekomunikasi tersebut melesat 43,29% secara tahunan (yoy).

Mengutip laporan keuangan, Selasa (30/7/2024), pendapatan ISAT naik 13,38% yoy menjadi Rp 27,98 triliun. Hal ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan dari segmen multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) yang naik 29,28% yoy menjadi Rp 3,92 triliun.

Secara total, kontribusi terbesar pendapatan ISAT masih bersumber dari selular yang menyumbang 84,36% atau senilai Rp 23,6 triliun. Hingga semester I 2024, komponen bisnis perusahaan ini tumbuh 11,45% yoy. Kontras, pendapatan dari telekomunikasi tetap mengalami kontraksi 1,91% yoy menjadi Rp 458,87 miliar.

Bila dirinci lagi, komponen utama dari bisnis seluler ISAT adalah data, di mana menyumbang 93,66% terhadap lini bisnis tersebut. Lalu, di lini bisnis MIDI, fixed internet membukukan pertumbuhan yang terbilang tinggi atau 66,89% yoy menjadi Rp 1,25 triliun.


CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation