Fundamental Pundit

Profitabilitas Solid - Mau Stocksplit, Begini Prospek Fundamental ISAT

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
20 August 2024 13:15
Indosat Ooredoo Hutchison (Istimewa)
Foto: Indosat Ooredoo Hutchison (Istimewa)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT) berhasil mencetak profitabilitas solid pada sepanjang paruh pertama tahun ini. Baru-baru ini pihaknya juga mengumumkan mau stocksplit guna perkuat likuiditas.

Laba berhasil melonjak 43,4% secara tahunan (yoy) menjadi Rp2,73 triliun dari Rp1,90 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian tersebut didorong penjualan yang naik 13,4% yoy menjadi Rp27,97 triliun, serta efisiensi dari sisi beban keuangan dan bunga, masing-masing bisa ditekan 8,3% dan 7,5%.

Selain itu,. ISAT mendapatkan keuntungan dari selisih kurs sebesar Rp23 miliar, ini berbanding terbalik dibandingkan paruh pertama tahun lalu yang menderita kerugian kurs senilai Rp102 miliar.

Membahas soal penjualan, segmen Multimedia, Data, Internet (MIDI) memegang posisi yang tumbuh paling tinggi mencapai 29,3% yoy menjadi Rp3,91 triliun. Sementara porsi paling besar masih ditempati segmen seluler senilai Rp23,60 triliun, pertumbuhannya juga positif sebesar 11,4% yoy.

Sementara, segmen fixed telecommunications terkontraksi tipis 1,9% secara tahunan menjadi Rp459 miliar, dari sebelumnya Rp468 miliar. Meskipun menyusut, segmen ini hanya berkontribusi sedikit terhadap pendapatan, oleh karena itu, total pendapatan ISAT tetap tumbuh ekspansif dan berhasil mengkompensasi beban yang dikeluarkan.

Mengingat segmen seluler masih menjadi penyumbang dominan pendapatan, untuk persaingan di segmen ini, ISAT masih mencari peluang untuk menaikan harga, sekaligus menciptakan produk yang sesuai bagi para pelanggannya.

Selain itu, titik distribusi layanannya telah mencapai 50.000 lokasi, sebagai bagian dari strategi guna memperluas distribusi langsung, terutama yang terkait dengan kartu SIM fisik.

Di sisi lain, untuk ekspansi home broadband (HBB), ISAT menyebutkan bahwa mereka masih fokus pada konsolidasi MNC Play. Namun, pihaknya berencana untuk lebih agresif dalam meningkatkan pelanggan di segmen ini pada kuartal empat mendatang.

Kinerja Operasional ISAT Tetap Solid

Kinerja keuangan yang solid juga didukung oleh operasional yang tetap tumbuh positif. Melihat dari sisi Average Revenue per User (ARPU) pada kuartal II/2024 ISAT mencatat kenaikan menjadi Rp38.400 dari kuartal sebelumnya sebesar Rp37.500.

Peningkatan secara kuartalan tersebut kemudian mengakumulasi ARPU pada sepanjang Semester I/2024 menjadi Rp37.900, naik 10,5% dari Rp34.300 pada Semester I/2024.

Pertumbuhan positif ARPU juga diikuti dengan peningkatan pelanggan secara total menjadi 100,9 juta, dibandingkan periode akhir tahun lalu sebesar 98,8 juta pelanggan. Pertumbuhan paling pesat terjadi pada pelanggan data 4G hingga 8,7% yoy menjadi 81 juta.

Operasional trafik data juga tumbuh positif pada paruh pertama tahun ini hingga 10,7% yoy menjadi 7.965 petabytes, dengan rata-rata per orang menggunakan data 14.6 gigabytes (GB).

Gencar Ekspansi, ISAT Alokasikan Capex Rp12 T untuk 2024

Sebagai langkah ekspansi ke depan, pada tahun ini ISAT mengalokasikan sekitar Rp 12 triliun untuk belanja modal alias capital expenditure (capex). Anggaran tersebut, rencananya akan digunakan memperluas jangkauan, menambah kapasitas dan memperkuat jaringan. Selain itu, ISAT juga akan terus memperluas jaringan di luar Jawa. Dalam hal perluasan jaringan, sebagian besar sites baru akan dibangun di pedesaan di luar Jawa seperti Maluku dan Papua.

Diketahui, per Juni 2024, ISAT baru menyerap sekitar 37,5% dari anggaran capex sebesar Rp 12 triliun.

Penyerapan capex ISAT di semester I/2024 ini masih lebih tinggi dibandingkan semester/I 2023, yang hanya menyerap capex sebesar Rp 4,3 triliun.

ISAT akan terus meningkatkan pengeluaran untuk mengembangkan jaringan IOH, meningkatkan layanan dan pengalaman pelanggan di Indonesia.

Mau Tingkatkan Likuiditas, ISAT Lakukan Stock Split

Baru-baru ini ISAT juga mengumumkan bakal melaksanakan aksi korporasi berupa stock split alias pemecahan saham.

ISAT melakukan stock split dengan rasio 1:4. Adapun modal ditempatkan dan disetor Perseroan adalah sebesar 8.062.702.740 saham atau setara dengan Rp806.270.274.000.

Mengutip keterangannya, aksi korporasi stock split ini dilakukan pada saham seri B yang sebelumnya Rp 100 per saham menjadi Rp 25 per saham.

Setelah pecah saham, nantinya saham ISAT akan bertambah menjadi 32.250.810.956 saham. Perseroan telah memperoleh persetujuan prinsip dari BEI sebagaimana tercantum dalam Surat No. S-08050/BEI.PP2/08-2024 tanggal 2 Agustus 2024.

Tujuan dilaksanakannya pemecahan saham yaitu karena rendahnya likuiditas saham. Harapannya, dengan aksi korporasi ini dapat meningkatkan likuiditas saham dan dapat menarik minat investor ritel, khususnya investor muda.

Jika ISAT melakukan stock split dengan rasio 1:4 maka harga saham ISAT akan menjadi kisaran Rp2.750 per lembar saham.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation