Performa pada perdagangan kemarin membuat IHSG menjadi bursa saham dengan kinerja paling baik di kawasan Asia Tenggara.
Energi menjadi sektor dengan performa paling mentereng sepanjang sesi perdagangan. Berdasarkan data Refinitiv, sektor energi menguat 3,1% dan diikuti oleh sektor konsumer siklikal dengan kenaikan 3,07%.
Kenaikan sektor energi didorong oleh saham-saham emiten batu bara dan minyak mentah yang kompak menguat.
Indeks utama Wall Street menguat pada hari Selasa, semakin mendekati level rekor bulan lalu setelah rilis pertama dari dua laporan inflasi utama di AS minggu ini.
Dow Jones Industrial Average mengakhiri hari dengan naik 408 poin, atau 1,04%, menjadi 39.765,64. Nasdaq Composite melonjak 2,43% untuk ditutup pada 17.187,61, sementara S&P 500 menambahkan 1,68% menjadi 5.434,43. Indeks pasar yang lebih luas ini sekarang kurang dari 5% dari rekor tertingginya pada bulan Juli.
Indeks harga produsen (PPI) - ukuran harga grosir - meningkat 0,1% bulan lalu. Ekonom memperkirakan pembacaan tersebut akan menunjukkan kenaikan bulanan sebesar 0,2% pada Juli, sejalan dengan pembacaan bulan sebelumnya, menurut perkiraan konsensus Dow Jones.
PPI ini mendorong kepercayaan investor menjelang rilis indeks harga konsumen (CPI) yang lebih diikuti pada Rabu pagi, yang diharapkan menunjukkan kenaikan 0,2% dari bulan ke bulan, naik dari penurunan 0,1% di bulan sebelumnya. Data ini bisa memberikan arah yang lebih jelas bagi pasar yang tidak menentu setelah pergerakan liar minggu lalu.
"Data PPI hari ini memberikan bukti lebih lanjut bahwa inflasi telah berbalik arah, terutama di sektor jasa," kata David Russell, kepala strategi pasar global di TradeStation. "Investor yang baru-baru ini menjual saham dengan harapan harga lebih rendah mungkin merasa frustrasi. Harga yang diantisipasi tak kunjung turun."
Reli pada hari Selasa menambah kenaikan kuat yang terlihat akhir pekan lalu, dengan pasar semakin pulih dari penurunan tajam pada 5 Agustus. Sejak penutupan itu, S&P 500 telah naik 4,2%.
Volatilitas juga telah menurun tajam sejak saat itu. Indeks Volatilitas Cboe (VIX) berada di bawah 20 pada hari Selasa setelah melonjak di atas 65 minggu lalu.
Starbucks melonjak 24,5% setelah rantai kopi tersebut menunjuk CEO Chipotle saat ini, Brian Niccol, sebagai CEO berikutnya. Saham Chipotle turun 7,5%.
Indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik tipis 0,1% pada periode Juli setelah naik 0,2% tanpa revisi pada Juni, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan PPI naik 0,2%. Dalam 12 bulan hingga Juli, PPI meningkat 2,2% setelah naik 2,7% pada Juni.
Harga produsen AS meningkat kurang dari yang diharapkan pada Juli karena biaya jasa turun paling banyak dalam hampir sekitar satu tahun di tengah tanda-tanda menurunnya daya penetapan harga untuk bisnis, bukti memudarnya tekanan inflasi yang memperkuat harapan penurunan suku bunga bulan depan.
Harga jasa turun 0,2%, penurunan terbesar sejak Maret 2023, setelah naik 0,4% pada Juni. Penurunan tersebut mencerminkan penurunan 1,3% dalam jasa perdagangan, yang mengukur perubahan margin yang diterima oleh pedagang grosir dan pengecer, penurunan terbesar untuk kategori tersebut sejak Februari 2015. Margin perdagangan naik 1,4% pada Juni.
"Kenaikan harga produsen mereda bulan ini, yang merupakan kabar baik bagi perjuangan Fed melawan inflasi, tetapi tidak ada deflasi PPI, jadi pejabat Fed tidak perlu terburu-buru mengambil keputusan dan memangkas suku bunga karena ekonomi sedang menurun," kata Christopher Rupkey, kepala ekonom di FWDBONDS.
 Foto: Refinitiv Deminshing Pricing Power |
Margin untuk penjualan grosir mesin dan kendaraan turun 4,1%. Terjadi pula penurunan margin pada penjualan eceran makanan dan alkohol serta penjualan eceran mobil, bahan bakar dan pelumas otomotif, serta penerbitan perangkat lunak aplikasi perangkat desktop dan portabel.
Menurunnya daya penetapan harga juga terlihat dalam survei Federasi Nasional Bisnis Independen pada hari Selasa, yang menunjukkan penurunan signifikan dalam jumlah bisnis kecil yang menaikkan harga jual rata-rata dan merencanakan kenaikan harga pada bulan Juli.
"Kami memperkirakan margin kotor akan turun selama beberapa bulan mendatang karena pertumbuhan belanja konsumen terus melambat, tetapi laju penurunan cepat pada bulan Juli tidak berkelanjutan," kata Ian Shepherdson, kepala ekonom di Pantheon Macroeconomics.
Inflasi Konsumen Segera Rilis
Rilis inflasi produsen akan disusul inflasi konsumen pada Rabu (14/8/2024). Konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi AS tahunan akan turun 0,1 basis poin menjadi 2,9% year-on-year (yoy) pad Juli 2024 dari sebelumnya 3% yoy.
Sementara AS akan mengalami inflasi secara bulanan menjadi 0,2% setelah sebelumnya deflasi 0,1%. Inflasi inti AS diperkirakan akan menjadi 3,2% yoy dibanding bulan sebelumnya 3,3% yoy.
Kedua data ini dinilai penting dalam mempertimbangkan kebijakan moneter The Fed. yang akan diumumkan pada September. Para pelaku pasar meyakini akan ada pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan tersebut.
Pemangkasan Suku Bunga The Fed Sudah Ditunggu
Pasar keuangan mengantisipasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 hingga 50 basis poin pada September, diikuti oleh pemangkasan serupa pada pertemuan November dan Desember.
Berdasarkan perangkat Fedwatch, peluang The Fed memangkas suku bunga pada Desember sangat besar. Bahkan lebih besar kemungkinan bank sentral AS itu menurunkan suku bunga sebanyak 50 basis poin menjadi 4,75% - 5,00% sebesar 51,5% dari saat ini 5,25%-5,50%.
Setelah September, pada dua pertemuan berikutnya pasar meyakini The Fed kembali memangkas suku bunganya. Sebesar 25 basis poin pada pertemuan November dan 25 basis poin pada Desember. Sehingga pada akhir tahun suku bunga The Fed berada di 4,25%-4,50%.
The Fed telah mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 5,25%-5,50% saat ini selama setahun, setelah menaikkannya sebesar 525 basis poin pada tahun 2022 dan 2023.
Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:
- Inflasi Konsumen Amerika Serikat (7.30 WIB)
- Inflasi Inti Konsumen Amerika Serikat (7.30 WIB)
- Hari keempat kegiatan presiden di Ibu Kota Nusantara
Berikut sejumlah emiten yang terjadwal untuk hari ini:
- Launching BRIGHTS EASY Desktop by BRI Danareksa Sekuritas
- RUPST INAF
Berikut untuk indikator ekonomi RI :
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.