
Kabar Genting dari AS 'Hantui' Pasar RI, Awas IHSG-Rupiah Rungkad

Pasar keuangan pada hari ini diperkirakan akan mengalami fluktuasi seiring dengan investor yang menanti rilis data inflasi AS. Sebab dapat memengaruhi keputusan moneter The Fed.
Inflasi Produsen Amerika Serikat
Terlebih dahulu rilis inflasi produsen AS pada malam hari nanti, Selasa (13/8/2024). Berdasarkan konsensus yang dihimpun oleh Trading Economics indeks harga produsen AS pada Juli diperkirakan terjadi inflasi 0,1% month-to-month (mom), melambat dari bulan sebelumnya 0,2% mom. Sementara inflasi inti produsen sebesar 0,2%, melambat dari periode sebelumnya 0,4%.
Rilis inflasi produsen akan disusul inflasi konsumen pada Rabu (14/8/2024). Konsensus Trading Economics memperkirakan inflasi AS tahunan akan turun 0,1 basis poin menjadi 2,9% year-on-year (yoy) pad Juli 2024 dari sebelumnya 3% yoy.
Sementara AS akan mengalami inflasi secara bulanan menjadi 0,2% setelah sebelumnya deflasi 0,1%. Inflasi inti AS diperkirakan akan menjadi 3,2% yoy dibanding bulan sebelumnya 3,3% yoy.
Kedua data ini dinilai penting dalam mempertimbangkan kebijakan moneter The Fed. yang akan diumumkan pada September. Para pelaku pasar meyakini akan ada pemangkasan suku bunga pada pertemuan bulan tersebut.
Berdasarkan perangkat Fedwatch, peluang The Fed memangkas suku bunga pada Desember sangat besar. Bahkan lebih besar kemungkinan bank sentral AS itu menurunkan suku bunga sebanyak 50 basis poin menjadi 4,75% - 5,00% sebesar 51,5% dari saat ini 5,25%-5,50%.
Setelah September, pada dua pertemuan berikutnya pasar meyakini The Fed kembali memangkas suku bunganya. Sebesar 25 basis poin pada pertemuan November dan 25 basis poin pada Desember. Sehingga pada akhir tahun suku bunga The Fed berada di 4,25%-4,50%.
Tensi Tinggi Negara Arab Bisa Bombardir Pasar
Di sisi lain, pasar dihantui ketidakpastian dari tensi geopolitik negara-negara di timur tengah, terutama antara Iran dan Israel.
Timur Tengah sendiri telah berada dalam kondisi siaga tinggi sejak pembunuhan komandan tinggi Hizbullah Fuad Shukr di Beirut, Lebanon, oleh Israel. Pembunuhan Haniyeh di Teheran pada akhir Juli juga menambah panas situasi.
Iran telah sesumbar akan membalas dendam ke Israel atas kematian mantan petinggi Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran beberapa waktu lalu. Dalam update terbaru, intelijen Israel mengungkap serangan langsung akan dilakukan Iran 15 Agustus.
"Komunitas intelijen Israel yakin Iran telah memutuskan untuk melancarkan serangan langsung ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Teheran," lapor Al-Arabiya English, melansir Axios yang mengutip dua sumber.
"Serangan Iran dapat terjadi sebelum 15 Agustus," tambahnya menyebut serangan bakal dilakukan beberapa hari.
Perang di timur tengah akan berdampak kepada harga minyak mentah yang juga memanas. Sebab, negara-negara di timur tengah adalah pemasok utama minyak mentah dunia.
Jika minyak mentah semakin mahal, hal ini akan berdampak kepada harga bahan bakar minyak atau bensin yang akan semakin mahal. Jika terjadi, inflasi yang sudah mereda akan kembali melonjak. Harapan tren suku bunga bank sentral tinggi pun bisa pupus seketika.
Harga Batu Bara Global Dorong Harga Saham Emiten Batu Bara
Harga batu bara yang melesat seiring dengan harga gas eropa yang tetap tinggi ditengarai para pelaku pasar tengah mempertimbangkan implikasi serangan Ukraina ke Rusia barat daya.
Melansir Montel News, data Ice Index untuk kontrak gas TTF acuan eropa pada kemarin berakhir di EUR 39,73/MWh, naik EUR 1,27 dalam sehari dan mendekati posisi tertinggi nya dalam delapan bulan terakhir atau sejak 8 Desember di EUR 40,48/MWh.
Pasukan Ukraina awal pekan ini melintasi perbatasan ke wilayah Kursk Rusia, dengan pertempuran sengit yang dilaporkan oleh media lokal pada Rabu lalu di dekat kota Sudzha, tempat sistem gas Rusia yang terhubung dengan jaringan pipa transit Ukraina.
Ada laporan yang belum dikonfirmasi bahwa pasukan Ukraina telah menyita pabrik kompresi gas Sudzha, meskipun juru bicara TSO gas Ukraina, GTSOU, tidak dapat membenarkan hal tersebut.
Namun, informasi dan rekaman video yang dipublikasikan di platform geolokasi Geoconfirmed tampaknya menunjukkan tawanan perang Rusia berada di luar fasilitas tersebut.
Lonjakan harga gas membuat Eropa berpaling ke batu bara. Permintaan dari Benua Biru melesat dalam dua bulan terakhir.
Pasokan batubara gabungan di empat terminal utama Amsterdam, Rotterdam, atau Antwerp (ARA) minggu ini tercatat pada level tertinggi dalam 11 minggu sebesar 4,91 juta ton.
Sumber dari salah satu terminal impor besar mengatakan bahwa pengiriman batubara baru-baru ini sangat tinggi, meskipun kedatangan kapal dan pemuatan ulang dari stok sekarang "lebih tenang."
Kenaikan impor diperkirakan masih akan terjadi. Data Montel News memperkirakan akan ada peningkatan pemuatan tongkang dari stok minggu depan, sehingga level persediaan akan menurun.
"Pada akhir bulan, kedatangan kapal akan meningkat lagi," tutur Alex Claude, CEO of dry bulk data & analysis firm DBX, kepada Montel News.
(ras/ras)