
Siap-Siap Borong! Inflasi AS Turun, Dolar Melemah: RI Bisa Pesta Pora

Bursa saham Amerika Serikat (AS) harus pulang dari pesta poranya, usai S&P 500 dan Nasdaq kompak anjlok pada perdagangan Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia (12/7/2024). Sementara Dow Jones mampu bertahan di level positif.
Indeks Dow Jones ditutup menguat 0,08% di level 39.753,75 sementara itu S&P 500 ditutup melemah 0,88% ke 5.584,54, diikuti dengan Nasdaq yang bergerak turun 1,95% ke 18.283,41.
Ambruknya Wall Street dipicu oleh aksi investor yang menjual saham Big Tech. Saham Nvidia anjlok 5,6% dan Meta Platforms turun 4%.
Langkah investor keluar dari saham teknologi dipicu oleh laporan indeks harga konsumen turun atau mengalami deflasi 0,1% pada Juni dibandingkan Mei (month to month/mtm).
Dengan inflasi yang melandai maka ada harapan The Fed akan segera memangkas suku bunga. Traderpun beralih ke area pasar yang akan mendapatkan manfaat dari pemangkasan suku bunga termasuk saham-saham small cap.
"Rotasi pasar selama sesi ini merupakan gambaran dari apa yang akan terjadi pada paruh kedua tahun ini," kata Warren Pies, strategist dan salah satu pendiri dari 3Fourteen Research, dalam acara "Closing Bell" di CNBC International.
Musim laporan keuangan perusahaan yang akan datang dan narasi ekspansi kredit akan mendorong pasar hingga akhir tahun.
"Kita telah memiliki ekonomi yang cukup kuat dalam banyak hal selama beberapa tahun terakhir, tetapi ada sektor-sektor yang benar-benar dibatasi oleh kebijakan suku bunga Fed," kata Pies.
IHK mencatat deflasi 0,1% pada bulan Juni dari bulan Mei, dengan inflasi yang dibatasi oleh harga gas yang lebih rendah dan kenaikan biaya yang lebih kecil di toko kelontong. Secara tahunan, inflasi tercatat sebesar 3,0% pada Juni 2024, turun dari 3,3% pada Mei. Inflasi lebih rendah dari ekspektasi pasar di angka 3,1%.
Laporan inflasi terbaru mengisyaratkan bahwa inflasi bergerak turun secara berkelanjutan hingga 2%, menurut Olu Sonola, kepala penelitian ekonomi AS di Fitch Ratings.
"Keyakinan yang cukup untuk mulai memangkas suku bunga semakin dekat, tetapi The Fed kemungkinan ingin melihat hasil serupa pada Agustus dan September sebelum melakukan pemangkasan suku bunga pertama," tambah Sonola.
Harga bensin turun 3,8% pada Juni setelah turun 3,6% pada Mei, lebih dari sekadar mengimbangi biaya perumahan yang lebih tinggi, menurut angka yang dirilis Kamis oleh Biro Statistik Tenaga Kerja. Dan harga makanan naik 0,2% pada bulan Juni.
(saw/saw)