
The Fed Gak Mau Terpengaruh Pemilu, Dunia Kini Tunggu Inflasi AS

Pasar saham Amerika Serikat (AS) kembali berpesta pada perdagangan Rabu waktu AS atau Kamis dini hari nanti. Wall Street kompak ditutup positif dengan kemeriahan indeks S&P 500 dan Nasdaq yang lagi-lagi mencetak rekor tertinggi sepanjang masa. Begitu juga Dow Jones yang berhasil menguat dan masih berada di level tertinggi selama satu bulan. Naiknya indeks Nasdaq didorong dari saham-saham teknologi dan megacap.
Indeks Dow Jones ditutup melesat 1,09% di level 39.721,36 begitu juga dengan S&P 500 dibuka lebih tinggi 1,02% di level 5.633,91, diikuti dengan Nasdaq yang terbang 1,18% di level 18.647,45.
Indeks Nasdaq dan S&P 500 mencapai rekor tertinggi pada penutupan perdagangan Rabu, didorong oleh kekuatan Nvidia dan saham mega cap lainnya yang mendukung kemenangan beruntun Wall Street. Namun pasar harus bersiap dengan hasil data inflasi utama AS dan laporan kinerja keuangan emiten-emiten pada kuartal II 2024 yang diprediksi akan banjir rilis pada akhir minggu ini.
Nvidia (NVDA.O) melonjak 2,63% hingga mencapai level tertinggi selama hampir tiga minggu.
Adapun saham-saham "Magnificent Seven", Alphabet (GOOGL.O) dan Microsoft (MSFT.O) masing-masing naik 1,2% dan 1,5%. Apple (AAPL.O) juga naik 1,8%, menyentuh rekor tertinggi, ditengah menguatnya imbal hasil Treasury AS.
S&P 500 dan Nasdaq terus mencetak rekor sejalan dengan meningkatnya harapan untuk penurunan suku bunga pada September mendapat dorongan dari Jerome Powell, yang mengatakan AS "bukan lagi ekonomi yang terlalu panas".
Sementara Powell menahan diri untuk tidak berkomitmen pada jadwal penurunan suku bunga dalam kesaksiannya kepada Kongres pada Selasa, ia sekarang dijadwalkan untuk hadir di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR untuk ditanyai lebih lanjut oleh para anggota parlemen.
"Powell tampil sedikit lebih dovish dari yang kami perkirakan, ia sengaja mencoba memberi sinyal ke pasar bahwa jika ada angka inflasi yang bagus minggu ini, September kembali menjadi bahan pertimbangan sebagai kemungkinan penurunan suku bunga," ujar Chris Zaccarelli, kepala investasi untuk Independent Advisor Alliance, dikutip dari CNBCÂ International.
Fokus sekarang akan beralih ke data inflasi AS yang akan dirilis pada Kamis malam nanti (11/7/2024).Â
Musim rilis kinerja keuangan kuartal II 2024, yang dimulai pada minggu ini dengan laporan bank-bank besar pada Jumat, akan menjadi ujian utama apakah perusahaan-perusahaan besar yang berkapitalisasi besar dapat membenarkan valuasi yang mahal dan melanjutkan kenaikannya yang kuat.
(saw/saw)