
Ada Harapan BI Rate Turun di Kuartal IV, IHSG dan Rupiah Untung?

Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall StreetĀ bergerak beragamĀ pada perdagangan yang berakhir Senin atau Selasa dini hari waktu Indonesia (9/7/2024). Indeks S&P 500 dan Nasdaq berhasil cetak rekor tertinggi sepanjang sejarah. Hal ini didorong dari optimisme pasar mengenai rilisnya kinerja laporan keuangan saham-saham di bursa AS yang dominan mencatat pertumbuhan positif.
Pada perdagangan Senin (8/7/2024) Dow Jones ditutup sedikit melemah 0,08% di level 39.344,79. Sebaliknya, indeks S&P 500 ditutup lebih tinggi atau naik 0,10% di level 5.572,85, dan begitu juga Nasdaq terapresiasi 0,28% di level 18.403,74.
Kini bursa saham AS telah memasuki musim rilis laporan kinerja keuangan kuartal II 2024. Meskipun pasar optimis terhadap kinerja beberapa sektor, akan tetapi masih terdapat hal yang dapat mengguncang pasar Wall Street.
Pemilu AS yang akan datang terkadang mengguncang pasar, karena para pemilih menunjukkan tanda-tanda berpaling dari Presiden Joe Biden setelah penampilannya yang goyah dalam debat bulan lalu melawan Donald Trump.
Namun, para pelaku pasar kini masih optimis terhadap hasil saham-saham di pasar Wall Street terutama saham-saham bank besar seperti JPMorgan Chase & Co. Hingga saham di maskapai penerbangan seperti Delta Air Lines Inc yang akan memimpin pasar.
Menurut laporan FactSet, Wall Street untuk saat ini mengharapkan perusahaan yang tercatat di S&P 500 secara keseluruhan dapat membukukan pertumbuhan laba per saham sebesar 8,8%. Jika angka tersebut bertahan, hal itu akan menjadi keuntungan terbesar sejak kenaikan 9,4% pada kuartal pertama tahun 2022, menurut laporan tersebut.
Margin pada perusahaan diharapkan mencapai 12% untuk perusahaan-perusahaan dalam indeks tersebut. Beberapa ekonom selama beberapa tahun terakhir menduga bahwa perusahaan-perusahaan telah mempertahankan harga tinggi untuk menggemukkan margin tersebut, meskipun konsumen berjuang untuk mengimbanginya.
Keuntungan tersebut sebagian bermuara pada perbandingan yang lebih mudah dengan tahun lalu, karena pemotongan biaya merembes ke laba bersih. Namun seperti kuartal-kuartal sebelumnya, keuntungan tersebut akan didorong oleh segelintir perusahaan teknologi besar juga, yang harga saham dan laba bersihnya juga diuntungkan oleh sensasi kecerdasan buatan (AI).
Secara keseluruhan, hasil dari JPMorgan (JPM) akan memberikan gambaran awal tentang ekonomi secara keseluruhan, setelah reli besar untuk saham-saham bank besar dan pasar yang lebih luas sepanjang tahun ini. Namun kenaikan tersebut dapat membuat investor kecewa jika perusahaan gagal memenuhi ekspektasi kuartalan.
(saw/saw)