
Minggu Super Sibuk: Pasar Tunggu "Kode" dari Sri Mulyani, BI & OJK

Harapan pasar, IHSG dan rupiah diharapkan melanjutkan pergerakan positif layaknya dalam sepekan kemarin. Namun, pelaku pasar harus memperhatikan sejumlah sentimen besar pada hari ini ataupun sepekan ke depan. Hal ini lantaran akan terdapat sejumlah sentiment dalam negeri maupun luar negeri yang dapat menjadi booster untuk pasar dalam sepekan ke depan.
Sentimen besar pada hari ini bisa datang dari gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di mana pemerintah akan memaparkan kinerja selama satu semester pada Januari-Juni 2024 serta memberikan prognosis hingga akhir tahun. Bank Indonesia juga akan memberikan laporan perkembangan ekonomi terkini serta proyeksi ekonomi tahun ini.
Otoritas Jasa Keuangan (PJK) juga akan menggelar konferensi pers bulanan untuk Juni pada hari ini.
Sentimen dalam Negeri
Pada Senin (8/7/2024), Bank Indonesia akan merilis indeks kepercayaan konsumen Indonesia periode Juni 2024. Sebelumnya, survei konsumen Bank Indonesia pada Mei 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Mei 2024 sebesar 125,2 dan berada dalam level optimis (>100).
Tetap kuatnya keyakinan konsumen pada Mei 2024 didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). Kedua indeks tersebut tetap kuat didukung oleh optimisme pada seluruh komponen pembentuknya.
Konferensi Pers Laporan Realisasi APBN Semester I-2024
Pada hari ini, Senin (8/7/2024) Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo alan menghadiri rapat bersama Badan Anggaran DPR-RI untuk membahas laporan semester I dan prognosis Semester II APBN Tahun Anggaran 2024.
Rapat ini akan menjadi evaluasi penting bagi pendapatan dan penyerapan belanja pemerintah pusat setelah satu semester di 2024. Rapat juga akan membahas prognosis mengenai APBN satu semester ke depan atau semester II-2024.
Menarik untuk dilihat seberapa besar kemampuan negara dalam mengumpulkan pendapatan hingga semester I serta perkiraan di semester II-2024. Hal ini akan berdampak terhadap penyerapan belanja setahun ke depan.
Pemerintah juga akan memberikan proyeksi defisit hingga akhir tahun hingga rencana penyerapan utang ke depan.
Bank Indonesia juga akan memaparkan kondisi ekonomi terkini serta proyeksi rupiah hingga akhir tahun serta langkah-langkah apa yang akan dilakukan ke depan dalam menjaga stabilitas nilai tukar.
BI juga akan memaparkan proyeksi transaksi berjalan hingga Neraca Pembayaran Indonesia.
Konferensi Pers OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menyelenggarakan konferensi pers RDK Bulanan (RDKB) Juni 2024 pada hari ini, Senin (8/7/2024). Menarik disimak bagaimana kinerja keuangan Indonesia baik di industri perbankan atau non-perbankan.
OJK juga diharapkan memaparkan proyeksi kredit perbankan ke depan atau dampak pelemahan rupiah terhadap industri keuangan.
Pada hari Selasa (9/7/2024), terdapat rilis penjualan ritel Indonesia periode Mei 2024. Kinerja penjualan eceran pada Mei 2024 diprakirakan meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Mei 2024 yang mencapai 233,9 atau secara tahunan tumbuh 4,7% (yoy).
Peningkatan tersebut didorong oleh Subkelompok Sandang, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Suku Cadang dan Aksesori. Secara bulanan, penjualan eceran diprakirakan terkontraksi 1,0% (mtm) sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat pasca-Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri. Kontraksi lebih dalam tertahan oleh beberapa kelompok yang masih tumbuh positif, yaitu Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.
Pada April 2024, IPR tercatat mencapai 236,3 atau mengalami kontraksi sebesar 2,7% (yoy). Kontraksi lebih dalam tertahan oleh Kelompok Suku Cadang dan Aksesori serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang mencatatkan pertumbuhan positif.
Secara bulanan, penjualan eceran tercatat tumbuh 0,4% (mtm) terutama didorong oleh Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, Barang Budaya dan Rekreasi, serta Makanan, Minuman, dan Tembakau sejalan dengan kegiatan masyarakat saat perayaan Idul Fitri.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Juli dan Oktober 2024 diprakirakan meningkat, tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juli dan Oktober 2024 yang masing-masing tercatat sebesar 142,5 dan 142,0, lebih tinggi dari IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 140,1 dan 134,5.
Pada Rabu (9/7/2024), akan terdapat rilis penjualan sepeda motor Indonesia periode Juni 2024. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menargetkan penjualan sepeda motor untuk tahun 2024 sekitar 6,2 juta unit hingga 6,6 juta unit.
Sebelumnya, menurut data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), volume penjualan sepeda motor di pasar domestik mencapai 505.670 unit pada Mei 2024, melesat 20,64% dibanding bulan sebelumnya (mtm).
Sejalan dengan penjualan ekspor sepeda motor dari Indonesia, yang tumbuh 45% (mtm) menjadi 47.449 unit pada Mei 2024.
Dan pada Sabtu (13/7/2024) akan dirilis data penjualan mobil Indonesia periode Juni 2024. Sebelumnya, menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional turun 21% year on year (YoY) menjadi 334.969 unit pada Januari hingga Mei 2024, dari sebelumnya 423.771 unit.
Penjualan retail (dealer ke konsumen) mobil nasional juga terkoreksi 14,4% yoy menjadi 361.698 unit pada Januari hingga Mei 2024, dari sebelumnya 422.514 unit.
Akan tetapi, secara bulanan (mtm), penjualan wholesales mobil nasional mampu tumbuh 46,5% (mtm) dari 48.637 unit pada April 2024 menjadi 71.263 unit pada Mei 2024.
Begitu juga dengan penjualan retail mobil nasional yang naik 22,7% (mtm) dari 58.788 unit pada April 2024 menjadi 72.137 unit pada Mei 2024.
Sentimen Luar Negeri
Pada Senin (8/7/2024), terdapat data ekspektasi inflasi konsumen periode Juni 2024. Pasar memprediksi inflasi konsumen akan sedikit melambat di 3,2%. Sebelumnya, pada Mei 2024, harga-harga telah meningkat sebesar 3,3% dibandingkan dengan Mei 2023 menurut perubahan persentase indeks harga konsumen selama 12 bulan, tingkat inflasi bulanan untuk barang dan jasa di Amerika Serikat. Data tersebut merupakan rata-rata harga di kota-kota di AS.
Kemudian, tak lupa pidato dari para pejabat The Federal Reverse (The Fed) dan rapat FOMC yang akan ikut menghiasi pasar keuangan AS dan dunia yang dimulai sejak Selasa (9/7/2024) hingga Kamis (11/7/2024). Hal ini untuk memberikan gambaran mengenai kepastian kapan mulainya pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS.
Pada Selasa (9/7/2024) akan terdapat pidato dari Menteri keuangan AS Janet Yellen.
Berlanjut pada Rabu (10/7/2024), terdapat rilis laporan bulanan OPEC periode Juni 2024. Sebelumnya, pasokan minyak global naik sebesar 520 kb/d pada bulan Mei menjadi 102,5 juta barel/d, karena produksi etanol Brasil melonjak secara musiman. Untuk keseluruhan tahun ini, produksi meningkat sebesar 690 kb/d, dipimpin oleh kenaikan non-OPEC+ sebesar 1,4 juta barel/d.
Pasokan OPEC+ turun sebesar 740 kb/d jika pemotongan sukarela dipertahankan. Pada tahun 2025, pasokan global diperkirakan akan naik sebesar 1,8 juta barel/d, karena produksi non-OPEC+ meningkat sebesar 1,5 juta barel/d.
Pertumbuhan permintaan minyak dunia terus melambat, dengan kenaikan pada tahun 2024 kini terlihat sebesar 960 kb/d, 100 kb/d di bawah perkiraan bulan lalu. Lemahnya pengiriman OECD mendorong permintaan global ke dalam kontraksi tipis tahun ke tahun pada bulan Maret. Pertumbuhan di bawah standar sebesar 1 juta barel/d pada tahun 2025 tertahan oleh ekonomi yang lesu dan percepatan penerapan teknologi energi bersih.
Adapun, margin penyulingan di Asia turun ke level terendah dalam tiga tahun pada Mei dan kini mendekati wilayah pemotongan produksi. Profitabilitas penyulingan di Pantai Teluk AS turun kembali ke level terendah dalam enam bulan tetapi tetap di atas level Eropa.
PadaKamis (11/7/2024), terdapat rilis data inflasi AS atau yang disebut indeks harga konsumen (IHK) periode Juni 2024, yang diprediksi akan sedikit menurun menjadi 3,1%. Sebelumnya, indeks harga konsumen (ihk) AS, pengukur inflasi utama, naik 3,3% pada bulan Mei dari tahun lalu, berdasarkan laporan Departemen Tenaga Kerja AS. Angka tersebut turun dari 3,4% pada April.
Dan berlanjut pada Jumat (12/7/2024), terdapat rilis indeks harga produsen (IHP) periode Juni 2024. Sebelumnya, indeks harga produsen (IHP) untuk permintaan akhir turun 0,2% pada bulan Mei setelah naik 0,5% yang tidak direvisi pada bulan April, berdasarkan laporan Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja. Turunnya IHP meningkatkan harapan pasar keuangan bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan mulai memangkas suku bunga pada bulan September.
Bank sentral AS pada Juni mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 5,25%-5,50% saat ini. The Fed telah menaikkan suku bunga kebijakannya sebesar 525 basis poin sejak Maret 2022 untuk memberantas inflasi.
(saw)