
IPO Setahun, 20 Emiten Masuk Papan Pemantauan Khusus Bursa: Ada BREN

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada 20 emiten dari 103 yang baru listing di Bursa Efek Indonesia atau melakukan Initial Public Ofering (IPO) sejak 2023 yang masuk ke daftar pemantauan khusus.
Kebanyakan karena masuk kriteria 1, yakni harga rata-rata saham selama 6 bulan terakhir di Pasar Reguler dan/atau Pasar Reguler Periodic Call Auction kurang dari Rp51,00.
Lainnya karena dinilai memiliki likuiditas rendah (kriteria 7) dan tidak memenuhi syarat saham free float (kriteria 6).
Berikut daftar saham IPO yang sudah masuk ke dalam papan pemantauan khusus:
Meskipun sudah banyak daftar emiten tersebut yang sudah keluar dari papan pemantauan khusus, namun hal ini bisa membuat investor menjadi kurang yakin dengan saham IPO.
Sebab masuknya saham IPO ke daftar papan pemantauan khusus berpotensi menggunakan sistem perdagangan full periodic call auction (FCA) yang saat ini masih belum diterima oleh para pelaku pasar.
Diketahui, implementasi Papan Pemantauan Khusus bertujuan untuk memberikan segmentasi khusus yang sesuai dengan strategi investasi investor dan meningkatkan likuiditas saham dengan kondisi tertentu sebagai upaya meningkatkan pelindungan investor di Bursa Efek Indonesia.
Pada implementasi full periodic call auction, seluruh saham yang masuk dalam papan pemantauan khusus akan diperdagangkan secara periodic call auction yang terdiri dari 5 sesi periodic call auction dalam satu hari.
Adapun periodic call auction adalah perdagangan dengan permintaan dan penawaran harga yang cocok pada jam tertentu dan ditentukan berdasarkan volume terbesar. Ini berbeda dengan perdagangan reguler yang berlangsung sepanjang jam kerja bursa.
Periodic call auction adalah mekanisme perdagangan dengan kuota bid dan ask yang akan match pada jam tertentu serta pembentukan harga diambil dari lantai dengan volume match terbesar antara bid dan offer.
(ras/ras)