Pemiliknya Pesta! Harga Emas Terbang 1%, Dikit Lagi Tembus US$ 2.400

Muhammad Reza Ilham Taufani, CNBC Indonesia
16 May 2024 06:51
Emas
Foto: Pexels/Steinberg

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas terbang dan mendekati level tertinggi sepanjang masa pada Kamis (16/5). Harga emas telah menguat selama tiga hari perdagangan beruntun seiring pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan penurunan imbal hasil Treasury setelah data menunjukkan bahwa harga konsumen AS naik lebih rendah dari yang diperkirakan pada bulan April.

Melambatnya inflasi AS meningkatkan kemungkinan Federal Reserve akan memangkas suku bunga.

Mengutip Refinitiv, harga emas spot ditutup di posisi US$2.386,04 per troy ons pada perdagangan Rabu (15/5/2024). Harganya melesat 1,19%. Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 19 April 2024 yang saat itu ada berada di posisi US$ 2.390,45 per troy ons. Harga tersebut adalah yang tertinggi sepanjang masa.

Harga emas melanjutkan penguatannya pada hari ini. Harga sang logam mulia naik 0,14% menjadi US$2.389,53 per troy ons pada Kamis (16/5/2024) pukul 06.20 WIB.

Kenaikan ini terjadi seiring dengan data inflasi indeks harga konsumen (CPI) Amerika Serikat (AS) yang melandai pada April 2024. Melaindainya inflasi AS memberi ruang bagi bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) untuk memangkas suku bunga.

"Ini bisa menjadi indikasi awal bahwa seiring waktu inflasi akan mereda dan Fed akan melakukan pemotongan suku bunga pertama," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures yang dikutip dari Reuters.

CPI AS melandai ke  0,3% bulan lalu setelah naik 0,4% pada Maret dan Februari, menunjukkan bahwa inflasi melanjutkan tren penurunannya pada awal kuartal kedua lalu, sehingga memberikan dorongan bagi ekspektasi pasar keuangan untuk pemotongan suku bunga pada September 2024. Secara tahuna, inflasi AS melandai ke 3,4% (yoy) pada April 2024 dari 3,5% (yoy) pada Maret 2024.

Inflasi inti - di luar harga energi dan pangan- melandai kke 3,6% (yoy) pada April 2024, dari 3,8% (yoy) pada Maret 2024. Secara bulanan, inflasi inti melandai ke 0,3% pada April 2024 dari 0,4% pada Maret 2024.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan CPI naik 0,4% secara bulanan (month to month/mtm) dan naik 3,4% secara tahunan (yoy).

Data penjualan ritel AS juga masih stagnan di April dibandingkan Maret atau bergerak 0%. Data lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar di angka 0,4%.

Data-data tersebut semakin meningkatkan optimisme pasar jika The Fed akan segera memangkas suku bunga. Perangkat CME FedWatch Tool kini memperkirakan peluang pemangkasan suku bunga pada September menjadi 75,3%.

Dolar AS jatuh 0,6% terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, mencapai level terendah dalam lebih dari satu bulan, membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil Treasury 10-tahun acuan mencapai level terendah lebih dari satu bulan.

Indeks dolar jatuh begitu data inflasi AS keluar. Pada perdagangan kemarin, Rabu (15/5/2024), indeks dolar ada di angka 104,298 yang merupakan posisi terendahnya sejak 9 April 2024 atau lebih dari sebulan.

Secara teknis, pasar komoditas emas memiliki potensi kenaikan jangka pendek yang kuat. Tujuan kenaikan harga berikutnya adalah menutup kontrak berjangka Juni di atas resistensi solid di US$2.400,00, tulis Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

Senada dengan emas, harga perak spot melonjak 3,6% menjadi US$29,61 per ounce, paladium naik 3% menjadi US$1.007,19, dan platinum naik lebih dari 3% menjadi US$1.062,20, mencapai level tertinggi dalam hampir satu tahun.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

(mza/mza)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation