Pecah Rekor Sejak 2010! Pemilik Emas Pesta Pora, Setahun Naik 27%

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
01 January 2025 07:30
Ilustrasi Emas Digital. (Dok. Freepik)
Foto: Ilustrasi Emas Digital. (Dok. Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang 2024, harga emas dunia (XAU) berhasil mencetak rekor demi rekor All Time High (ATH) menandai aset ini sebagai salah satu pilihan terbaik safe haven.

Merujuk data Refinitiv, harga emas (XAU) di pasar spot mengakhiri perdagangan Selasa kemarin (31/12/2024) dengan penguatan harian 0,71% menjadi US$ 2.623,81 per troy ons.

Dalam setahun terakhir, harga emas telah melonjak 27,21% menandai kenaikan tahunan paling luar biasa sejak 2010. Hal ini didorong oleh permintaan safe haven yang meningkat di tengah ketidakpastian geopolitik dan pelonggaran kebijakan moneter.

Sebelumnya, harga emas juga telah mencetak rekor tertingginya di $2.790,15 pada tanggal 31 Oktober 2024.

Mengutip dari Reuters, para analis memperkirakan faktor-faktor yang mendukung emas batangan pada 2024 akan bertahan hingga tahun 2025, meskipun mereka juga mengingatkan masih ada potensi hambatan dari kebijakan Trump yang dapat memicu inflasi dan memperlambat pemangkasan suku bunga Federal Reserve.

Nicky Shiels, kepala metals strategi di MKS PAMP SA menyebut "Emas berada dalam pasar bullish sekuler, tetapi arahnya tidak akan searah pada tahun 2025 seperti pada tahun 2024,"

Lebih lanjut, Ia menjelaskan "Puncak ketakutan politik sudah berlalu menyusul kemenangan telak Trump dan Tren pembelian Bank Sentral akan terus berlanjut pada kecepatan yang sama pada 2025, tetapi arus akan tetap lebih rahasia mengingat ancaman tarif Trump pada negara-negara yang dianggap aktif melakukan de-dolarisasi."

Meskipun reli emas sempat terhenti pada November akibat euphoria Trump yang membuat dolar memanas. Ke depan, emas batangan masih akan bullish mengikuti posisinya sebagai aset lindung nilai atau safe haven terhadap berbagai risiko, terutama geopolitik yang terjadi di berbagai negara.

Tom Mulqueen, ahli strategi metals dari Citi Global Market menyatakan "Kami pikir pasar emas sempat terhenti pasca pemilihan presiden AS, tetapi akan kembali menguat pada tahun 2025, didorong oleh kemerosotan lebih lanjut di pasar tenaga kerja AS, suku bunga yang masih tinggi membebani pertumbuhan, dan permintaan ETF yang lebih tinggi,"

CNBC INDONESIA RESEARCH

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation