Newsletter

Ekonomi RI Tumbuh 5,11%, Apa Iya Sanggup Dongkrak IHSG-Rupiah?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
07 May 2024 05:57
Awas Kaget! Begini Nasib RI Saat Banyak Negara Lain Terpuruk
Foto: Infografis/Awas Kaget! Begini Nasib RI Saat Banyak Negara Lain Terpuruk/Aristya Rahadian
  • Pasar keuangan Indonesia kompak mengakhiri perdagangan di zona positif, IHSG dan rupiah sama-sama menguat
  • Wall Street kompak menguat menyusul ekspektasi pasar mengenai pemangkasan suku bunga
  • Data pertumbuhan RI, ekonomi China dan AS diperkirakan akan menjadi penggerak pasar hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Awal pekan ini pasar keuangan ditutup dengan penguatan. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan juga rupiah kompak berada di zona positif pada akhir perdagangan Senin (6/5/2024). Rupiah masih mempertahankan di level psikologis Rp16.000/US$1, meski sempat menyentuh level terendah pada perdagangan kemarin di level Rp15.970/US$1.

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan masih akan volatile pada haru ini. Pergerakan IHSG dan rupiah akan dipengaruhi oleh banyaknya data dan agenda penting sepanjang pekan ini.

Selengkapnya mengenai sentimen dan proyeksi pasar hari ini dan satu pekan ke depan bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini. Dan para investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman 4.

IHSG pada perdagangan kemarin, Senin (6/5/2024) ditutup menguat 0,02% di level 7.315,89. Tercatat turnover IHSG berada di angka Rp11,65 triliun, turun dibandingkan pada perdagangan sebelumnya sebesar Rp12,07 triliun. Transaksi berasal dari volume saham sebanyak 21,36 miliar lembar, dimana 309 saham naik, 261 turun dan 209 tidak berubah.

Penguatan IHSG didorong dari kenaikan delapan sektor di mana sektor properti menjadi sektor dengan kenaikan terbesar sebesar 2,56%, kemudian disusul sektor teknologi sebesar 1,49%.

Kenaikan sektor di properti, didorong dari kenaikan saham-saham real estate dan properti.

Kenaikan saham-saham properti tidak serta-merta tanpa alasan. Kenaikan harga saham didorong dari peningkatan kinerja keuangan saham-saham properti pada kuartal pertama tahun 2024.

PT Ciputra Development Tbk (CTRA) mencatatkan kenaikan laba bersih pada kuartal I-2024 menjadi Rp483 miliar, dibandingkan kuartal I-2023 sebesar Rp413 miliar.

Adapula, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) yang mencatatkan kinerja ciamik dengan membukukan laba pada kuartal I 2024 sebesar Rp441 miliar, melesat dibandingkan pada kuartal I 2023 sebesar Rp272 miliar.

Selain sektor properti, saham-saham di sektor teknologi juga mencatatkan kinerja keuangan yang cukup baik pada kuartal I 2024 yang mendorong kenaikan saham-saham di sektor teknologi.

Kenaikan IHSG juga didorong dari sentiment positif rilisnya data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2024 tumbuh 5,11% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sedangkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi. Konsensus memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,09%.

Dari data BPS, perekonomian Indonesia berdasarkan besaran produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I 2024 mencapai Rp 5.288,3 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp 3.112,9 triliun.

Beralih ke rupiah, dilansir dari Refinitiv, pada perdagangan Senin (6/5/2024) rupiah masih bertahan di level psikologis Rp16.000/US$1, meskipun sempat menyentuh level Rp15.970/US$1 pada perdagangan intraday. Rupiah kembali berhasil ditutup menguat 0,37% terhadap dolar AS di posisi Rp16.020/US$1. Hal ini menjadikan penguatan rupiah tiga hari beruntun.

Euforia pasar keuangan domestik termasuk rupiah terpantau menguat pasca BPS merilis data pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan konsensus.

Selain itu, terpantau pula investor asing masuk ke pasar keuangan domestik yang menunjukkan bahwa investor asing mulai optimis dengan pasar keuangan domestik.

Bank Indonesia (BI) telah merilis data transaksi 29 April - 2 Mei 2024, bahwa investor asing di pasar keuangan domestik tercatat tercatat beli neto Rp3,06 triliun terdiri dari beli neto Rp3,75 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), jual neto Rp2,27 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp1,58 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 2 Mei 2024, investor asing jual neto Rp53,76 triliun di pasar SBN, beli neto Rp6,11 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp13,87 triliun di SRBI.

Hal ini memberikan angin segar yang berujung pada penguatan pada pasar keuangan domestik termasuk rupiah.

Sementara dari pasar obligasi Indonesia, imbal hasil obligasi tenor 10 tahun kembali anjlok sebesar 1,13% di level 6,93% pada perdagangan Senin (6/5/2024). Imbal hasil obligasi yang melemah menandakan bahwa para pelaku pasar sedang kembali mengumpulkan surat berharga negara (SBN).

Bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali reli dengan kompak ditutup di zona hijau. Penguatan pasar Wall Street yang berkelanjutan, didorong dari optimisme para pelaku pasar akan penurunan suku bunga tahun ini oleh The Federal Reverse (The Fed).

Pada perdagangan Senin (6/5/2024) Dow Jones ditutup menguat 0,46% di level 38.852,27, begitu juga dengan S&P 500 ditutup lebih tinggi atau naik 1,03% di level 5.180,74, dan Nasdaq terapresiasi 1,19% di level 16.349,25.

Indeks saham AS berakhir lebih tinggi pada perdagangan Senin, kenaikan didorong karena investor terus mendapatkan harapan bahwa ada peluang lebih besar bagi The Fed untuk memangkas suku bunga tahun ini.

Ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral AS telah melemah seiring berjalannya waktu, karena inflasi terbukti lebih kaku, dan beberapa investor mulai khawatir bahwa hal tersebut mungkin tidak akan terwujud sama sekali, sehingga membuat pasar melemah pada bulan April.

Namun, data pada Jumat menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan April, menghilangkan tekanan dari bank sentral AS untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu lebih lama. Ditambah dengan musim laporan laba emiten-emiten di AS yang mengejutkan secara positif, hal ini memberikan momen positif baru bagi investor ekuitas dalam beberapa sesi terakhir.

Sebelumnya, data menunjukkan perekonomian AS pada lapangan kerja jauh lebih lambat pada bulan April, tercatat 175.000 pekerjaan yang ditambahkan pada April, lebih rendah dibandingkan dengan 315.000 pada Maret.

Tingkat pengangguran juga meningkat menjadi 3,9% pada April, naik dari 3,8% pada bulan sebelumnya, namun ini masih merupakan bulan ke-27 berturut-turut tingkat pengangguran berada di bawah 4%. Pertumbuhan pendapatan rata-rata per jam yang penting melambat menjadi 0,2% pada bulan tersebut.

Selain itu, Non Farm Payroll (NFP )periode April 2024 terpantau turun ke 167.000, lebih dalam dari perkiraan pasar sebesar 190.000 dan bulan sebelumnya sebesar 243.000 pekerjaan.

Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan tingkat suku bunga saat ini akan cukup mendinginkan perekonomian untuk mengembalikan inflasi ke target bank sentral sebesar 2%, dan kekuatan pasar tenaga kerja AS memberikan waktu bagi para pejabat untuk menunggu.

Barkin, yang tahun ini menjadi pemilih kebijakan suku bunga, menambahkan bahwa "data whiplash" inflasi mendukung kebijakan deliberatif The Fed terhadap suku bunga.

Sementara itu, Presiden The Federal Reserve Bank of New York John Williams mengatakan meskipun penurunan suku bunga akan terjadi, kebijakan moneter saat ini berada dalam kondisi yang sangat baik.

Penguatan IHSG dan rupiah pada awal pekan menjadi awal yang baik. Akan tetapi, para pelaku pasar perlu mencermati sejumlah isu dan sentimen penting pada perdagangan hari ini dan sepanjang pekan ke depan mengingat banyaknya data dan agenda penting yang akan terjadi sepekan ini.

Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rupiah hingga Surat Berharga Negara (SBN) akan dihiasi data-data penting yang diprediksi dapat mendorong menambah volatile pasar keuangan Indonesia hari ini.

Beberapa sentimen yang diperkirakan menggerakkan pasar keuangan hari ini adalah: 

Produk Domestik Bruto (PDB) RI Kuartal I 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 tumbuh 5,11% (yoy). Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi. Konsensus memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,09%.

Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku kuartal I 2024 mencapai Rp5.288,3 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp3.112,9 triliun.

Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,88%. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 24,29%.

Selama kuartal I 2024 kelompok provinsi di Pulau Jawa masih menunjukkan pengaruhnya secara spasial dalam perekonomian Indonesia dengan mencatat peranan sebesar 57,70% walaupun mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 4,84% dibanding kuartal I 2023 (yoy).

Pada kuartal I 2024 konsumsi rumah tangga menjadi penopang utama perekonomian Indonesia dari segi pengeluaran. Nilai PDB harga berlaku konsumsi rumah tangga mencapai Rp2.905 triliun, setara 54,93% dari total PDB harga berlaku nasional.

Kemudian urutan kedua diisi oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang menyumbang Rp1.550,1 triliun (29,31%).

Selanjutnya, ada kontribusi Ekspor Barang dan Jasa senilai Rp1.130 triliun (21,37%), Konsumsi Pemerintah Rp330,6 triliun (6,25%), dan Perubahan Inventori Rp133,9 triliun (2,53%).

Adapun, Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) Rp75,8 triliun (1,43%), serta diskrepansi statistik (selisih PDB lapangan usaha dan PDB pengeluaran) senilai Rp208,3 triliun (3,95%).

Namun, terdapat pengurangan dari Impor Barang dan Jasa yang nilainya Rp1.045,4 triliun atau 19,77% dari total PDB harga berlaku nasional.

Masih tingginya pertumbuhan ekonomi dan konsumsi rumah tangga menjadi kabar baik bagi pasar saham Indonesia. Banyak perusahaan yang akan diuntungkan dari masih kencangnya ekonomi mulai dari consumer goods, properti, hingga komunikasi.

Di antaranya adalah PT Unilever Indonesia (UNVR), PT Mayora Indah (MYOR), Indofood Group, dan PT Telkom Indonesia (TLKM).

Data Ekonomi China

Pada hari ini, Selasa (7/5/2024) China juga akan merilis cadangan devisanya periode April 2024. Sebelumnya, cadangan devisa China meningkat pada bulan Maret 2024, bahkan ketika dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya saat itu.

Cadangan devisa negara ini yang terbesar di dunia naik sebesar US$19,8 miliar menjadi US$3,246 triliun pada bulan Maret 2024, dibandingkan dengan US$3,21 triliun yang diperkirakan oleh polling Reuters dan US$3,226 triliun pada bulan Februari 2024.

China Caixin Services PMI pada Senin kemarin (6/5/2024) melaporkan jika PMI Manufaktur China melandai tipis ke 52,5 pada Maret 024 dari 52,7 pada Februari 2024.
Meski mellambat, PMI masih ada dalam fase ekspansif.

Masih ekspansifnya manufaktur China menjadi kabar positif bagi Indonesia karena ada harapan permintaan impor dari Tiongkok naik. China adalah pasar terbesar ekspor Indonesia.

Timur Tengah Memanas

Sedikitnya 19 orang tewas oleh serangan Sirael ke Rafah pada Senin (6/5/2024). Serangan ini terjadi di tengah upaya genjatan senjata Israel-Hamas.
Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya melakukan serangan yang ditargetkan terhadap Hamas di Rafah.

Lebih dari 1 juta warga Palestina yang mengungsi di Rafah dibuat kebingungan dengan kejadian Senin (6/5/2024). Pasalnya, Israel mengeluarkan perintah untuk mengevakuasi sebagian kota pagi hari, yang memicu eksodus ribuan orang.

Kemudian ada perayaan di jalan-jalan pada malam hari ketika Hamas mengumumkan bahwa mereka telah menerima gencatan senjata, namun kemudian terjadi kekecewaan dan kebingungan ketika Israel memberikan tanggapan yang tidak memuaskan dan mulai melakukan pengeboman.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan persyaratan yang disetujui Hamas masih jauh dari memenuhi tuntutan pemerintahnya, tetapi dia akan mengirimkan delegasi untuk negosiasi lebih lanjut melalui mediator Mesir dan Qatar. Kabinet perang mengatakan mereka akan melanjutkan operasi di Rafah untuk "menerapkan tekanan militer terhadap Hamas guna mempercepat pembebasan sandera dan tujuan perang lainnya".

Kembali memanasnya Timur Tengah bisa meningkatkan keteganagn geopolitik dan ketidakpastian global. Namun, di sisi lain, kondisi tersebut bisa meningkatkan harga komoditas seperti minyak.

Berikut sejumlah agenda ekonomi dalam dan luar negeri pada hari ini:

• Cadangan Devisa China periode April 2024
* Peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) / Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi oleh Presiden RI (08.00 WIB)

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular