
Ekonomi RI Tumbuh 5,11%, Apa Iya Sanggup Dongkrak IHSG-Rupiah?

Penguatan IHSG dan rupiah pada awal pekan menjadi awal yang baik. Akan tetapi, para pelaku pasar perlu mencermati sejumlah isu dan sentimen penting pada perdagangan hari ini dan sepanjang pekan ke depan mengingat banyaknya data dan agenda penting yang akan terjadi sepekan ini.
Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Rupiah hingga Surat Berharga Negara (SBN) akan dihiasi data-data penting yang diprediksi dapat mendorong menambah volatile pasar keuangan Indonesia hari ini.
Beberapa sentimen yang diperkirakan menggerakkan pasar keuangan hari ini adalah:
Produk Domestik Bruto (PDB) RI Kuartal I 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 tumbuh 5,11% (yoy). Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi. Konsensus memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,09%.
Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku kuartal I 2024 mencapai Rp5.288,3 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp3.112,9 triliun.
Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 18,88%. Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 24,29%.
Selama kuartal I 2024 kelompok provinsi di Pulau Jawa masih menunjukkan pengaruhnya secara spasial dalam perekonomian Indonesia dengan mencatat peranan sebesar 57,70% walaupun mengalami perlambatan pertumbuhan sebesar 4,84% dibanding kuartal I 2023 (yoy).
Pada kuartal I 2024 konsumsi rumah tangga menjadi penopang utama perekonomian Indonesia dari segi pengeluaran. Nilai PDB harga berlaku konsumsi rumah tangga mencapai Rp2.905 triliun, setara 54,93% dari total PDB harga berlaku nasional.
Kemudian urutan kedua diisi oleh Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang menyumbang Rp1.550,1 triliun (29,31%).
Selanjutnya, ada kontribusi Ekspor Barang dan Jasa senilai Rp1.130 triliun (21,37%), Konsumsi Pemerintah Rp330,6 triliun (6,25%), dan Perubahan Inventori Rp133,9 triliun (2,53%).
Adapun, Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) Rp75,8 triliun (1,43%), serta diskrepansi statistik (selisih PDB lapangan usaha dan PDB pengeluaran) senilai Rp208,3 triliun (3,95%).
Namun, terdapat pengurangan dari Impor Barang dan Jasa yang nilainya Rp1.045,4 triliun atau 19,77% dari total PDB harga berlaku nasional.
Masih tingginya pertumbuhan ekonomi dan konsumsi rumah tangga menjadi kabar baik bagi pasar saham Indonesia. Banyak perusahaan yang akan diuntungkan dari masih kencangnya ekonomi mulai dari consumer goods, properti, hingga komunikasi.
Di antaranya adalah PT Unilever Indonesia (UNVR), PT Mayora Indah (MYOR), Indofood Group, dan PT Telkom Indonesia (TLKM).
Data Ekonomi China
Pada hari ini, Selasa (7/5/2024) China juga akan merilis cadangan devisanya periode April 2024. Sebelumnya, cadangan devisa China meningkat pada bulan Maret 2024, bahkan ketika dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya saat itu.
Cadangan devisa negara ini yang terbesar di dunia naik sebesar US$19,8 miliar menjadi US$3,246 triliun pada bulan Maret 2024, dibandingkan dengan US$3,21 triliun yang diperkirakan oleh polling Reuters dan US$3,226 triliun pada bulan Februari 2024.
China Caixin Services PMI pada Senin kemarin (6/5/2024) melaporkan jika PMI Manufaktur China melandai tipis ke 52,5 pada Maret 024 dari 52,7 pada Februari 2024.
Meski mellambat, PMI masih ada dalam fase ekspansif.
Masih ekspansifnya manufaktur China menjadi kabar positif bagi Indonesia karena ada harapan permintaan impor dari Tiongkok naik. China adalah pasar terbesar ekspor Indonesia.
Timur Tengah Memanas
Sedikitnya 19 orang tewas oleh serangan Sirael ke Rafah pada Senin (6/5/2024). Serangan ini terjadi di tengah upaya genjatan senjata Israel-Hamas.
Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya melakukan serangan yang ditargetkan terhadap Hamas di Rafah.
Lebih dari 1 juta warga Palestina yang mengungsi di Rafah dibuat kebingungan dengan kejadian Senin (6/5/2024). Pasalnya, Israel mengeluarkan perintah untuk mengevakuasi sebagian kota pagi hari, yang memicu eksodus ribuan orang.
Kemudian ada perayaan di jalan-jalan pada malam hari ketika Hamas mengumumkan bahwa mereka telah menerima gencatan senjata, namun kemudian terjadi kekecewaan dan kebingungan ketika Israel memberikan tanggapan yang tidak memuaskan dan mulai melakukan pengeboman.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan persyaratan yang disetujui Hamas masih jauh dari memenuhi tuntutan pemerintahnya, tetapi dia akan mengirimkan delegasi untuk negosiasi lebih lanjut melalui mediator Mesir dan Qatar. Kabinet perang mengatakan mereka akan melanjutkan operasi di Rafah untuk "menerapkan tekanan militer terhadap Hamas guna mempercepat pembebasan sandera dan tujuan perang lainnya".
Kembali memanasnya Timur Tengah bisa meningkatkan keteganagn geopolitik dan ketidakpastian global. Namun, di sisi lain, kondisi tersebut bisa meningkatkan harga komoditas seperti minyak.
(saw/saw)